Leukoplakia Lesi Submukosa Oral OSF Oral Submucous fibrosis Lesi Mukosa Penyirih

23 2.2 Lesi-Lesi pada Kebiasaan Menyirih 2.2.1 Preleukoplakia Preleukoplakia adalah suatu lesi yang dapat dijumpai pada masyarakat yang mempunyai kebiasaan menyirih di mana gambaran klinisnya yang spesifik berupa lesi berwarna abu-abu ataupun putih keabu-abuan tetapi bukan merupakan lesi putih dan disertai pola lobular yang sedikit di mana pola tersebut memiliki batasan yang tidak jelas dan dikarakteristikkan sebagai reaksi tingkat rendah atau sedang dari suatu lesi. 18 Gambar 9. Preleukoplakia 18

2.2.2 Leukoplakia

Leukoplakia merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan adanya bercak putih yang tidak normal dan tidak dapat dihapus dan terdapat pada membran mukosa. Untuk menentukan diagnosa yang tepat, perlu dilakukan pemeriksaan yang teliti, baik secara klinis maupun histopatologi. 1,6 Universitas Sumatera Utara 24 Gambar 10. Leukoplakia 19

2.2.3 Lesi Submukosa Oral OSF Oral Submucous fibrosis

OSF dapat didiagnosa apabila secara klinis ditemukan adanya bekas yang jelas pada mukosa oral dan akan membatasi pergerakan mulut ataupun lidah. Hal ini dapat terdeteksi dan dapat dirasa dengan menggerakkan sudut tumpul kaca mulut ke depan dan ke belakang sepanjang mukosa pipi. Mukosa bukal akan terlihat atropi dengan adanya stain akibat menyirih. Bagian palatum akan terlihat pucat dan uvula mengalami pengerutan. 1,6 OSF didefenisikan bila terdapat satu atau lebih karakteristik, yaitu : 1. dapat diraba dengan bentuk seperti pita, 2. tekstur dari lesi terasa kasar dan keras; dan 3. mukosa oral memucat. 6 Universitas Sumatera Utara 25 Gambar 11. Lesi submukus oral 20

2.2.4 Lesi Mukosa Penyirih

Lesi mukosa penyirih adalah suatu kondisi di mana mukosa mulut cenderung mengalami deskuamasi yang dapat disebabkan langsung oleh komposisi bahan- bahan menyirih atau efek traumatik pada saat mengunyah sirih atau kedua-duanya. Lesi mukosa penyirih dapat dilihat dan dirasakan. Mukosa ini merupakan daerah yang kasar dan hal ini dapat juga dikarenakan adanya penggabungan antara bahan- bahan sirih dalam bentuk kerak dengan lapisan mukosa yang berwarna kuningcoklat kemerahan. 4 Lesi ini secara umum terlihat pada pengunyahan sirih dan terlokalisir tergantung pada tempat biasanya ramuan sirih diletakkan dan memiliki satu atau lebih karakteristik sebagai berikut : 1. perubahan warna mukosa, 2. adanya permukaan yang kasarkeriput, 3. penebalan mukosa, 4. permukaan epitel yang scrapable atau non-scrapable. Lesi ini biasanya terdapat di mukosa bukal baik unilateral ataupun bilateral. Biasanya menunjukkan lesi putih berwarna putih keabuan yang tidak dapat Universitas Sumatera Utara 26 dibersihkan. Secara klinis permukaan mukosa kasar dan adanya tekstur seperti Linen dan secara patologis terlihat epitel mengalami parakeratinisasi. 5,6 Gambar 12. Lesi mukosa penyirih 21 Lesi mukosa penyirih harus dapat dibedakan dengan lesi akibat kebiasaan mengigit, di mana kedua lesi ini mirip baik secara klinis maupun histologi. Sebagai contoh, lesi akibat kebiasaan mengigit adalah kebiasaan yang tidak disengaja. Sedangkan lesi mukosa penyirih adalah lesi yang disengaja. 6

2.2.5 Kanker Rongga Mulut