Identifikasi Variabel Penelitian Defenisi Operasional Besar Sampel

35 6. Wanita yang tidak mempunyai lesi mukosa penyirih di rongga mulutnya. 7. Wanita yang tidak bersedia untuk dikerok lesi mukosa penyirihnya. 8. Lesi mukosa penyirih yang tidak dapat terambil setelah dilakukan pengkerokan. 9. Wanita yang tidak bersedia mengisi inform concern.

3.5 Identifikasi Variabel Penelitian

3.5.1 Variabel dependen : Lesi mukosa penyirih 3.5.2 Variabel independen : Frekuensi menyirih dan durasi menyirih 3.5.3 Variabel independen yang dikendalikan : 1. Usia 40-60 tahun 2. Kebiasaan menyirih 3. Wanita Karo 3.5.4 Variabel pengaruh : Komposisi menyirih 3.5.6 Variabel tidak terkendali : Pola kehidupan

3.6 Defenisi Operasional

1. Kebiasaan menyirih yaitu proses meramu campuran dari unsur–unsur yang telah dipilih dan yang telah dibungkus dalam daun sirih kemudian dikunyah atau ditumbuk terlebih dahulu kemudian dikunyah. 2. Campuran sirih adalah kombinasi dari daun sirih, biji pinang dan kapur tembakau dan gambir. Universitas Sumatera Utara 36 3. Durasi menyirih yaitu lamanya kebiasaan sirih dilakukan seseorang dengan cara mencampurkan bahan-bahan campuran sirih menjadi suatu bentuk sehingga dapat dikunyah oleh si pemakai yang kebiasaan ini telah dilakukan minimal selama 2 tahun. 4. Frekuensi menyirih yaitu jumlah bilangan menyirih yang dilakukan dalam sehari. 5. Lesi mukosa penyirih adalah suatu lesi di mana mukosa berupa warna putih terlepas, dapat dilihat dan dirasakan serta adanya penggabungan antara bahan-bahan sirih dalam bentuk kerak dengan lapisan kulit yang berwarna kuningcoklat kemerahan. 6. Pola patologi lesi mukosa penyirih yaitu gambaran hasil pemeriksaan patologi Anatomi, dapat berupa karyolysis, pyknosis dan karyorrhexis.

3.7 Besar Sampel

Pada penelitian ini besar sampel adalah 20 dari jumlah seluruh ibu rumah tangga suku Karo yang mempunyai kebiasaan menyirih dengan usia 40-60 tahun di desa Durin Simbelang. Di mana jumlah ibu rumah tangga yang mempunyai kebiasaan menyirih di desa tersebut adalah 153 orang. Menurut Arikunto S., apabila subyek lebih dari 100, dapat diambil antara 10- 15 atau 20-25 dengan pertimbangan : a. kemampuan peneliti dari waktu, biaya, tenaga dan dana; b. Sempit luasnya wilayah pengamatan setiap subyek karena ini menyangkut banyak sedikitnya data; c. besar kecilnya resiko yang ditanggung yang ditanggung oleh peneliti. 31 Universitas Sumatera Utara 37 Besar sampel yang ditentukan adalah 35 orang. Alasan digunakannya 20 dari jumlah seluruh ibu rumah tangga suku Karo yang mempunyai kebiasaan menyirih dengan usia 40-60 tahun di desa Durin Simbelang adalah satu suku dan memiliki kebiasaan menyirih, di mana suku dan kebiasaan menyirih adalah populasi homogen. Menurut Arikunto S., apabila populasi homogen, kita dapat mengambil sampel sebagai perwakilan. 31

3.8 Cara Pengumpulan Data