Temperatur Penetrasi cahayaKecerahan cm Intensitas Cahaya pH Derajat Keasaman Dissolved Oxygen DO mgl Kejenuhan Oksigen BOD Kejenuhan oksigen

3.3 Pengambilan Sampel Produktivitas Primer

Pengukuran nilai produktifitas primer dilakukan dengan menggunakan metode Botol Winkler terang-gelap. Sampel air yang diambil, dimasukkan ke dalam 2 botol terang dan 2 botol gelap dengan volume yang sama dan dilakukan dengan 2 kali ulangan untuk masing-masing stasiun pengamatan, dan terlebih dahulu diukur DO awalnya. Untuk mendapatkan sampel air dari kedalaman 2,5 m dan 5 m digunakan lamnot. Sampel air yang diperoleh direndam pada kedalaman yang berbeda 0 m permukaan, 2,5 m dan 5 m, dimulai pada pukul 10.00 WIB – Pukul 16.00 WIB, dimana penentuan kedalaman berdasarkan batas penetrasi cahaya yaitu 5 meter. Pada masing-masing kedalaman digantungkan satu botol Winkler terang dan satu Winkler gelap. Kemudian botol diangkat keluar dan diukur DO akhirnya yang diperoleh dengan menggunakan metode Winkler.

3.4 Pengambilan Sampel Klorofil a

Sampel air sebanyak 1 L, dibawa ke Laboratorium Struktur Perkembangan Tumbuhan FMIPA USU, dan diukur konsentrasi klorofil a dengan menggunakan spektrofotometer. Bagan kerja terlampir Lampiran B.

3.5 Pengukuran faktor fisik-kimia perairan

Faktor fisik-kimia perairan yang diukur adalah temperatur, penetrasi cahaya, intensitas cahaya, pH, dissolved oxygen DO, kejenuhan oksigen, BOD 5 , kandungan fosfat dan nitrat.

3.5.1 Temperatur

o C Sampel air diambil dari dasar perairan dengan menggunakan tabung lamnot, kemudian dituang dalam erlenmeyer dan diukur temperatur dengan menggunakan Universitas Sumatera Utara termometer air raksa yang dimasukkan ke dalam air selama ±10 menit kemudian dibaca skalanya.

3.5.2 Penetrasi cahayaKecerahan cm

Penetrasi cahaya diukur dengan menggunakan keping Secchi yang dimasukkan kedalam badan perairan sampai keping secchi tidak tampak lagi dari permukaan, kemudian dibaca skala yang terdapat pada tali keping secchi tersebut.

3.5.3 Intensitas Cahaya

Intensitas cahaya diukur dengan menggunakan lux meter yang diletakkan kearah datangnya cahaya matahari yang lebih banyak tersinari. Ditunggu sampai skala yang ditunjukkan oleh lux meter mulai stabil, dan dicatat skala yang ditunjukkan.

3.5.4 pH Derajat Keasaman

pH diukur dengan menggunakan pH meter dengan cara memasukkan pH meter ke dalam sampel air yang diambil dari dasar perairan sampai pembacaan alat konstan dan dibaca angka yang tertera pada pH meter tersebut.

3.5.5 Dissolved Oxygen DO mgl

Dissolved Oxygen DO diukur dengan menggunakan metodeWinkler. Sampel air diambil dari dasar perairan, dilakukan pengukuran oksigen terlarut lampiran C Universitas Sumatera Utara

3.5.6 Kejenuhan Oksigen

Harga kejenuhan oksigen dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : O 2 u Kejenuhan = x 100 O 2 t O 2 u = Nilai konsentrasi oksigen yang diukur mgl O 2 t = Nilai konsentrasi oksigen sebenarnya pada tebel sesuai dengan nilai temperatur

3.5.7 BOD

5 Pengukuran BOD 5 dilakukan dengan menggunakan metoda Winkler. Sampel air yang diambil dari dasar perairan dimasukkan kedalam botol Winkler. Bagan kerja terlampir lampiran D.

3.5.8 Kadar nitrat dan fosfat

Pengukuran nitrat dan fosfat diukur dengan metode Spektrofotometer, bagan kerja terlampir lampiran E dan lampiran F Tabel 1. Alat dan satuan yang dipergunakan dalam pengukuran faktor fisik kimia perairan. NO Parameter Fisik-Kimia Satuan Alat Tempat Pengukuran 1. Temperatur air o C Termometer Air Raksa In-Situ 2. Penetrasi Cahaya Cm Keping Secchii In-Situ 3. Intensitas Cahaya Candella Lux Meter In-Situ 4. pH Derajat Keasaman - pH meter In-Situ 5. DO Oksigen terlarut mgl Metode Winkler In-Situ 6. BOD 5 mgl Metode Winkler dan Inkubasi Laboratorium 7. Kejenuhan Oksigen - Laboratorium 8. Fosfat mgl Spektrofotmeter Laboratorium 9. Nitrat mgl Spektrafotometer Laboratorium Universitas Sumatera Utara

3. 5 Analisis Data

Data yang diperoleh akan diolah dengan menghitung tingkat kejenuhan oksigen, nilai produktifitas primer perairan, nilai konsentrasi klorofil a, serta Uji T dan korelasi Pearson.

3.5.1 Kejenuhan oksigen

Harga kejenuhan oksigen dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: O 2 u Kejenuhan = x 100 O 2 t O 2 u = Nilai konsentrasi oksigen yang diukur mgl O 2 t = Nilai konsentrasi oksigen sebenarnya pada tebel sesuai dengan nilai temperatur. Tabel nilai oksigen terlarut maksimum terlampir Lampiran G. Barus, 2004, hlm : 59

3.5.2 Rumus Menghitung Produktivitas Primer PP