kloroplas energi elektromagnetik cahaya diubah menjadi energi kimia melalui proses yang dinamakan fotosintesis, dan molekul klorofil berperan sangat penting untuk
terjadinya proses fotosinteis tersebut Harborne, 1987, hlm: 260. Produktifitas dibatasi oleh jumlah klorofil yang tersedia. Komunitas-komunitas dapat dibandingkan
berdasarkan klorofil yang ada pada saat tertentu Michael, 1984, hlm: 366-370. Klorofil a yang terdapat pada alga dan fitoplankton sangat mempengaruhi terjadinya
produktifitas primer. Sampai saat ini penelitian tentang hubungan nilai produktifitas primer dengan konsentrasi klorofil a belum banyak dilakukan. Oleh karena itu,
dilakukan, penelitian “Hubungan Nilai Produktifitas Primer dengan Konsentrasi Klorofil a dan faktor fisik kimia air di Danau Toba, Parapat, Kabupaten
Simalungun”.
1.2 Permasalahan
Produktivitas primer adalah pembentukan senyawa-senyawa organik yang kaya energi dari senyawa-senyawa anorganik, terutama melalui proses fotosintesis. Ada hubungan
antara produktifitas primer dengan klorofil a dan faktor fisik kimia air. Namun sejauh ini, data dan informasi mengenai hubungan produktifitas primer dengan konsentrasi
klorofil a dan faktor fisik kimia air di perairan Danau Toba belum diketahui, maka perlu dilakukan penelitian untuk mendapatkan informasi mengenai hubungan nilai
produktifitas primer dengan klorofil a dan faktor fisik kimia air tersebut.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui nilai produktifitas primer yang berbeda pada setiap lokasi
penelitian dan kedalaman air di perairan Danau Toba, Parapat, Kabupaten Simalungun.
b. Untuk mengetahui hubungan nilai produktifitas primer dengan konsentrasi klorofil a dan faktor fisik-kimia air di perairan Danau Toba, Parapat,
Kabupaten Simalungun.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Hipotesis
a. Nilai produktifitas primer berbeda pada setiap lokasi penelitian dan kedalaman air di perairan Danau Toba, Parapat, Kabupten Simalungun.
b. Terdapat hubungan nilai produktifitas primer dengan konsentrasi klorofil a dan faktor fisik kimia air di perairan Danau Toba, Parapar, Kabupaten Simalungun.
1.5 Manfaat .
a. Memberikan informasi awal mengenai hubungan nilai produktifitas primer dengan konsentrasi klorofil a dan faktor fisik kimia air di perairan Danau
Toba, Parapat, Kabupaten Simalungun. b. Memberikan informasi mengenai faktor fisik-kimia perairan Danau Toba,
Parapat, Kabupaten Simalungun.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ekosistem Danau
Ekosistem air daratan inland water dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu perairan lentik berarus tenang misalnya danau, waduk, dan kolam dan perairan lotik yang
berarus cepat atau perubahan akumulasi massa air terjadi dalam waktu yang cepat misalnya parit, kali, dan sungai. Perbedaan utama antara perairan lotik dan lentik
adalah dalam kecepatan arus air. Perairan lentik mempunyai kecepatan arus yang lembat serta terjadi akumulasi massa air dalam periode waktu yang lama, sementara
perairan lotik umunya mempunyai kecepatan arus yang tinggi disertai perpindahan massa air yang berlangsung dengan cepat Barus, 2001, hlm : 82-83.
Menurut Sinambela 1994, hal : 110, ekosistem lentikdanau dibagi menjadi beberapa zona yaitu :
a. Zona Litoral, yaitu daerah perairan yang dangkal dengan penetrasi cahaya sampai ke dasar, biasanya di kolam dan danau alami ditumbuhi oleh tanaman, tetapi tidak
selalu demikian pada kolam yang dikelola.
b. Zona Limnetik, yaitu daerah air terbuka sampai ke dalam penetrasi cahaya yang efektif, disebut tingkat kompensasi, yaitu daerah dimana fotosintesis seimbang
dengan respirasi. Pada umumnya, tingkat ini berada pada kedalaman dimana intensitas cahaya kira-kira 1 dari intensitas cahaya penuh. Komunitas di sini
hanya terdiri dari plankton, nekton, dan kadang-kadang neuston. Zona ini tidak ada pada kolam yang kecildangkal. Istilah zona eufotik berarti zona yang
mendapat cahaya termasuk litoral dan limnetik.
Universitas Sumatera Utara
c. Zona Profundal, yaitu bagian dasar dan daerah air yang dalam tidak tercapai oleh penetrasi cahaya efektif. Zona ini biasanya tidak ada pada kolam.
Dalam danau zona limnetik dan profundal relatif besar ukurannya dibandingkan dengan zona litoral, bila kebalikannya disebut kolam. Jadi, zona
limnetik adalah daerah produsen utama daerah dimana energi cahaya diikat menjadi makanan untuk danau secara keseluruhan. Fitoplankton dan keadaan alami dari dasar
serta biota yang hidup di sana adalah daerah produsen utama dan komunitas di daerah ini merupakan bahan yang paling menarik untuk diteliti Nontji, 2005, hlm : 79.
Daya dukung badan air dipengaruhi oleh luas, volume, badan air, dan gerak air. Misalnya, sebuah danau yang luas dan dalam, mempunyai daya dukung yang lebih
besar daripada danau yang sempit, dangkal, airnya tenang dan mengalami pergantian air yang pelan. Hal ini disebabkan karena di danau dengan volume air yang besar yang
tercampur oleh gelombang atau arus dan mengalami pengenceran dan terbawa keluar danau oleh adanya aliran keluar Barus, 2004, hlm: 74.
2.2 Nilai Produktivitas Primer