Rumus Menghitung Produktivitas Primer PP Rumus menghitung klorofil a Uji T Analisa korelasi Pearson

3. 5 Analisis Data

Data yang diperoleh akan diolah dengan menghitung tingkat kejenuhan oksigen, nilai produktifitas primer perairan, nilai konsentrasi klorofil a, serta Uji T dan korelasi Pearson.

3.5.1 Kejenuhan oksigen

Harga kejenuhan oksigen dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: O 2 u Kejenuhan = x 100 O 2 t O 2 u = Nilai konsentrasi oksigen yang diukur mgl O 2 t = Nilai konsentrasi oksigen sebenarnya pada tebel sesuai dengan nilai temperatur. Tabel nilai oksigen terlarut maksimum terlampir Lampiran G. Barus, 2004, hlm : 59

3.5.2 Rumus Menghitung Produktivitas Primer PP

Cara yang umum dipakai dalam mengukur produktivitas primer suatu perairan adalah dengan menggunakan botol gelap dan botol terang. Produktivitas primer dapat diukur sebagai produktivitas kotor dan produktivitas bersih. Hubungan diantara keduanya dapat dinyatakan sebagai: Produktivitas bersih P N = Produktivitas kotor P G – Respirasi R Keterangan: R = [O 2 ] awal - [O 2 ] akhir pada botol gelap PG = [O 2 ] akhir pada botol terang - [O 2 ] akhir pada botol gelap Universitas Sumatera Utara Untuk mengubah nilai mgl oksigen menjadi mg Cm 3 , maka nilai dalam mgl dikalikan dengan faktor 375,36. Hal ini akan menghasilkan mg Cm 3 untuk waktu jangka pengukuran. Untuk mendapatkan nilai produktivitas dalam satu hari, nilai per jam harus dikalikan dengan 12, mengingat cahaya matahari hanya diperoleh selama 12 jam per hari Barus, 2004, hlm: 112-113.

3.5.3 Rumus menghitung klorofil a

Klorofil- a mgm 3 = 11,0 2,43 A 1 -A 2 V 1 V 2 d Keterangan: 11,0 = koefisien absorbsi 2,43 = faktor koreksi A 1 = konsentrasi klorofil a dan Feofitin sampel A 2 = konsentrasi sampel yang diberi HCl V 1 = volume ekstrak aseton liter V 2 = volume sampel yang disaring m 3 d = diameter kuvet Nilai A 1 dan A 2 terlebih dahulu dikoreksi dengan mengurangkan dari konsentrasi blanko 730 nm Soegianto, 2004, hlm: 22.

3.5.4 Uji T

Uji T dilakukan dengan menggunakan metode komputerisasi SPSS Ver.13.00 Uji ini merupakan uji statistik yang membandingkan produktifitas primer baik antar stasiun lokasi maupun antar kedalaman.

3.5.5 Analisa korelasi Pearson

Analisis korelasi dilakukan dengan menggunakan metode SPSS Ver.13.00. Uji ini merupakan uji statistik untuk mengetahui korelasi antara faktor fisik kimia perairan dengan nilai produktifitas primer. Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Nilai Produktifitas Primer, Faktor Fisik Kimia Perairan, dan Konsentrasi Klorofl a.

Berdasarkan Penelitian yang dilakukan di Danau Toba Parapat, Kabupaten Simalungun didapatkan nilai rata-rata faktor fisik kimia, sebagai berikut: Tabel 2. Nilai produktivitas primer, faktor fisik kimia perairan , dan konsentrasi klorofil a S t a s i u n Kedalaman PP Klorofil a Temp. pH DO BOD 5 NO 3 PO 4 Kej. O 2 Penetrasi Cahaya Intensitas Cahaya m mgCm 3 hari mgm3 o C - mgL mgL mgL mgL cm Cd 525,505 4,81 25 6,9 6,2 0,8 1,1262 0,0358 76,45 1 2,5 713,184 37,68 25 7,2 6,0 0,6 1,1844 0,0483 73,98 5 525,505 60,94 25 7,3 5,4 0,4 1,1553 0,0318 66,58 Rata-rata 588,064 34,47 25 7,13 5,87 0,60 1,1553 0,0386 72,3366 5 279 825,79 39,02 25 7,3 6,9 0,8 1,0971 0,0398 85,08 2 2,5 1.163,62 99,08 24 7,4 5,2 0,6 1,0776 0,0438 63,03 5 487,97 147,54 24 7,4 6,6 0,4 1,1359 0,0996 80,00 Rata-rata 825,793 95,21 24,33 7,37 6,23 0,60 1,1035 0,0611 76,0366 5 965 600,575 14,96 25 7,0 6,6 3,8 1,1553 0,0239 81,38 3 2,5 788,255 11,49 24 7,0 6,0 1,8 1,2038 0,0318 72,72 5 487,97 16,83 24 7,1 6,6 1,2 1,1842 0,0354 80,00 Rata-rata 625,600 14,42 24,33 7,03 6,40 2,27 1,1811 0,0304 78,0333 5 120 187,68 0,53 25 7,1 6,4 1,6 1,1262 0,0318 78,91 4 2,5 337,825 82,32 25 7,0 6,0 1,4 1,0388 0,0159 73,98 5 638,115 45,70 24 7,0 5,4 1,5 1,0582 0,0239 65,45 Rata-rata 387,873 42,85 24,67 7,03 5,93 1,50 1,0744 0,0239 72,7800 5 235 Universitas Sumatera Utara