INDIKASI KONTRA INDIKASI KEAMANAN DAN KOMPLIKASI

21

2.4. INDIKASI

Indikasi dari bronkoskopi adalah untuk membantu dalam menegakkan diagnosis, sebagai terapeutik serta pre operatifpost operasi. 3,10,12 Yang termasuk indikasi diagnostik bronkoskopi antara lain: 10,14 • Batuk • Batuk darah • Mengi dan stridor • Gambaran foto toraks yang abnormal • Pemeriksaan Bronchoalveolar lavage BAL • Lymphadenopathy atau massa intrabronkial pada intra toraks • Karsinoma bronkus • Ada bukti sitologi atau masih tersangka • Penentuan derajat karsinoma bronkus • Follow up karsinoma bronkus Yang termasuk indikasi terapeutik bronkoskopi antara lain: 10,14 • Dahak yang tertahan, gumpalan mukus • Benda asing pada trakeobronkial • Pemasangan stent pada trakeobronkial • Dilatasi bronkus dengan menggunakan balon • Kista pada mediastinum • Kista pada bronkus • Mengeluarkan sesuatu dengan bronkoskopi • Brachytherapy • Laser therapy Universitas Sumatera Utara 22 • Abses paru • Trauma dada • Therapeutic lavage pulmonary alveolar proteinosis

2.5. KONTRA INDIKASI

Kontra indikasi tindakan bronkoskopi terdiri dari kontra indikasi absolut dan relatif. Yang termasuk kontra indikasi absolut: 10 • Penderita kurang kooperatif • Keterampilan operator kurang • Fasilitas kurang memadai • Angina yang tidak stabil • Aritmia yang tidak terkontrol • Hipoksia yang tidak respon dengan pemberian oksigen Yang termasuk kontra indikasi relatif antara lain : • Asma berat • Hiperkarbia berat • Koagulopati yang serius • Bulla emfisema berat • Obstruksi trakea • High Positive end-expiratory pressure

2.6. KEAMANAN DAN KOMPLIKASI

Pada umumnya FOB mempunyai batas keamanan yang tinggi dengan angka mortaliti 0-0,4 dengan komplikasi mayor perdarahan pada waktu dilakukan biopsi, depresi pernafasan, henti Universitas Sumatera Utara 23 jantung, aritmia, dan pneumotoraks 1 pada waktu tindakan bronkoskopi. Komplikasi ringan seperti kesulitan bernafas, demam, sakit tenggorokan. Disamping komplikasi yang dapat terjadi pada saat premedikasi, selama tindakan dan sesudah bronkoskopi, juga dapat terjadi sekuele. Pada umumnya sekuele ini terjadi akibat adanya tindakan tambahan pada saat bronkoskopi. Sekuele tersebut dapat berupa jaringan parut atau polypous granulatin setelah tindakan biopsi. 10,15,16

2.7. PERSIAPAN BRONKOSKOPI