DIAGNOSIS PENDERITA KRITERIA PENAMPAKAN

44 sampel dengan cara Tranbronchial Needle Aspiration TBNA, Transthoracal Lung Biopsy dan Biopsi Lesi Perifer tidak dilakukan oleh karena tidak tersedianya alat. Gambaran tersebut dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini. Tabel 4. Distribusi Penderita Berdasarkan Cara Pengambilan Sampel NO D I G N O S I S JUMLAH PERSENTASE 1 Bronchoalveolar Lavage BAL 2 Sikatan bronkus 3 Biopsi endobronkial 100,00 36,34 0,58 344 125 2

4.1.4. DIAGNOSIS PENDERITA

Diagnosis sebelum dilakukan tindakan bronkoskopi dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Diagnosis Penderita Sebelum Dilakukan Tindakan Bronkoskopi NO DIAGNOSIS J U M L A H PERSENTASE JUMLAH TOTAL 63,66 4,94 9,01 6,10 5,23 0,58 5,25 4,07 0,58 0,87 100,00 219 17 31 21 18 2 19 14 2 3 344 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tumor paru Pneumonia Efusi pleura ganas Tumor mediastinum Tuberkulosis paru Tuberkuloma Efusi pleura Hidropneumotoraks Aspirasi pneumonia Corpus alienum Universitas Sumatera Utara 45 Terdapat sepuluh diagnosis penderita sebelum dilakukan tindakan bronkoskopi, yang terbanyak adalah tumor paru didapati pada 219 orang 63,66, diagnosis lainnya pneumonia sebanyak 17 orang 4,94, efusi pleura ganas sebanyak 31 orang 9,01, tumor mediastinum sebanyak 21 orang 6,10, tuberkulosis paru sebanyak 18 orang 5,23, selanjutnya tuberkuloma dan aspirasi pneumonia dijumpai hanya pada 2 orang penderita 0,58, efusi pleura sebanyak 19 orang 5,52, hidropneumotoraks sebanyak 14 orang 4,07, dan corpus alienum sebanyak 3 orang 0,87.

4.1.5. KRITERIA PENAMPAKAN

Dari hasil pemeriksaan bronkoskopi didapati lima kriteria penampakan pada penderita, yaitu adanya massa intrabronkial dijumpai pada 97 orang 28,20, gambaran mukosa infiltratif dijumpai pada 51 orang 14,83, adanya stenosis infiltratif didapati pada 82 orang 23,84, gambaran peradangan dijumpai pada 53 orang 15,41 dan gambaran bronkus normal dijumpai pada 61 orang 17,735. Gambaran tersebut ditunjukkan pada tabel 6. Tabel 6. Kriteria Penampakan Bronkoskpi NO KRITERIA PENAMPAKAN JUMLAH PERSENTASE 1 Massa intrabronkial 2 Mukosa infiltratif 3 Stenosis infiltratif 4 Peradangan 5 Bronkus normal JUMLAH TOTAL 97 51 82 53 61 344 28,20 14,83 23,84 15,41 17,73 100,00 Universitas Sumatera Utara 46 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 97 orang dengan kriteria penampakan berupa massa intrabronkial diketahui sebanyak 90 orang 92,78 adalah penderita berjenis kelamin laki- infiltratif dijumpai pada 51 orang penderita dengan perincian 42 orang 82,35 laki-laki dan 9 sebanyak 68 orang 82,93 berjenis kelamin laki-laki dan 14 orang 17,07 berjenis kelamin perempuan. Gambaran bronkoskopi berupa peradangan dijumpai pada 53 orang penderita, 42 orang orang penderita yang dilakukan tindakan bronkoskopi dalam sampel penelitian ini, dijumpai diantaranya adalah penderita berjenis kelamin laki-laki dan 16 orang 26,23 adalah penderita berjenis kelamin perempuan. Apabila kriteria penampakan dari hasil pemeriksaan bronkoskopi didistribusikan berdasarkan jenis kelamin, maka didapati gambaran seperti ditunjukkan pada tabel 7. Tabel 7. Distribusi Kriteria Penampakan Bronkoskopi Berdasarkan Jenis Kelamin LAKI-LAKI PEREMPUAN KRITERIA NO PENAMPAKAN JUMLAH PERSENTASE JUMLAH PERSENTASE JUMLAH 1 Massa intrabronkial 2 Mukosa infiltratif 3 Stenosis infiltratif 4 Peradangan 5 Bronkus normal JUMLAH TOTAL 90 42 68 42 45 294 92,78 82,35 82,93 79,25 73,77 7 9 14 11 16 57 7,22 17,65 17,07 20,75 26,23 97 51 82 53 61 344 laki dan hanya 7 orang 7,22 yang berjenis kelamin perempuan. Hasil bronkoskopi berupa orang 17,65 perempuan. Dari 82 orang penderita dengan gambaran stenosis infiltratif, didapati 79,25 diantaranya adalah laki-laki dan sisanya, 11 orang 20,75 adalah perempuan. Dari 344 sebanyak 61 orang yang tidak menunjukkan kelainan bronkus normal, 45 orang 73,77 Universitas Sumatera Utara 47

4.2. PEMBAHASAN