Latar belakang Pembuatan Dan Uji Aktivitas Antibakteri Krim Minyak Kelapa Murni (VCO/virgin coconut oil) Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 29737 dan Pseudomonas aeruginosa ATCC 25619

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Minyak Kelapa Murni MKM atau yang sering disebut dengan VCOvirgin coconut oil adalah minyak yang memiliki kadar air yang rendah 0,02-0,03 dan kadar asam lemak bebas yang rendah 0,02, berwarna bening, dan berbau harum. Daya simpannya lebih lama dari minyak biasa, bisa lebih dari 12 bulan Anonim, 2006 Minyak kelapa murni VCOvirgin coconut oil berkasiat sebagai antivirus, antibakteri, dan antiprotozoa. Hal tersebut dikarenakan kandungan asam laurat, asam kaprilat dan asam kaprat didalamnya. Sementara, jenis minyak lain tidak memiliki sifat antimikroba. Manfaat dari asam laurat antara lain dapat membunuh berbagai macam jenis mikroba yang membran sel nya, berasal dari asam lemak lipid coated microorganism. Sifat asam laurat dapat melarutkan membran bakteri berupa lipid sehingga akan mengganggu kekebalan bakteri atau virus. Hal ini akan membuat bakteri atau virus inaktivasi. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh mikroba jenis ini seperti influenza, Streptococcus sp., Stapilococcus sp., gram positive, dan gram negative Sutarmi, 2005. Berdasarkan hasil analisis Norman Perangin-Angin, 2008, disimpulkan bahwa minyak kelapa murni olahan pabrik memiliki kemampuan menurunkan kadar kolesterol dengan tingkat persentase penurunan 31,70 dan 36,10 untuk minyak kelapa murni olahan sendiri Norman, 2008. Universitas Sumatera Utara Menurut Sutarmi, 2005, minyak kelapa murni VCOvirgin coconut oil dapat digunakan untuk mengobati penyakit pada kulit misalnya herpes dan cacar. Pada dasarnya, dalam mengobati penyakit masyarakat lebih menyukai pemakaian obat secara praktis misalnya pemakaian topikal, untuk itu peneliti membuat minyak kelapa murni VCOvirgin coconut oil dalam bentuk sediaan krim tipe minyak dalam air. Dari sudut pandang terapi bentuk krim tipe minyak dalam air cocok untuk luka topikal karena mempunyai kemampuan untuk mengabsorbsi cairan yang keluar dari dalam kulit yang terbuka Ansel, 1989. Keuntungan sediaan krim tipe minyak dalam air mudah dicuci, tidak meninggalkan bekas pada kulit, pakaian, menimbulkan rasa nyaman dan dingin setelah air menguap pada daerah yang digunakan Lachman, dkk, 1994. Berdasarkan hal tersebut, peneliti hendak membuat krim yang mengandung minyak kelapa murni VCOvirgin coconut oil dengan berbagai konsentrasi dan menguji aktivitas antibakterinya terhadap bakteri penyebab penyakit pada kulit. Bakteri uji yang digunakan adalah Staphylococcus aureus ATCC 29737 dan Pseudomonas aeruginosa ATCC 25619.

1.2 Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pembuatan Sabun Madu Transparan Dengan Minyak Kelapa Murni (VCO), Minyak Kelapa Sawit, dan Minyak Kedelai Serta Uji Aktivitas Antibakteri

14 74 77

Sifat Antibakteri Hasil Hidrolisis Minyak Kelapa Murni Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

7 51 67

Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Dan Ekstrak Etanol Dari Bunga Kecombrang (Nicolaia speciosa Horan) Terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus Dan Pseudomonas aeruginosa

13 106 76

Pembuatan Dan Uji Aktivitas Antibakteri Krim Minyak Kelapa Murni (VCO/virgin coconut oil) Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 29737 dan Pseudomonas aeruginosa ATCC 25619

9 76 70

Analisa Komponen Kimia dan Uji Antibakteri Asap Cair Tempurung Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada Bakteri Staphylococcus aureus Dan Pseudomonas aeruginosa

2 6 109

Pengaruh Iradiasi Gamma pada Aktivitas Antibakteri Kombinasi Ekstrak Etanol Temu Putih (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe.) dan Sambiloto (Andrographis paniculata Ness) terhadap Bacillus subtilis ATCC 6633 dan Staphylococcus aureus ATCC 25923

1 34 73

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Durian (Durio zibethinus L), Daun Lengkeng (Dimocarpus longan Lour), dan Daun Rambutan (Nephelium lappaceum L), Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25925 dan Escherichia coli ATCC 25922

8 60 79

Sifat Antibakteri Hasil Hidrolisis Minyak Kelapa Murni Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

0 0 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Minyak Kelapa Murni - Sifat Antibakteri Hasil Hidrolisis Minyak Kelapa Murni Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

0 0 11

Sifat Antibakteri Hasil Hidrolisis Minyak Kelapa Murni Terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

0 0 13