4.1.4 Hasil Pemeriksaan Stabilitas Fisik Sediaan Krim
Pada pemeriksaan stabilitas sediaan yang mengandung nipagin data dapat dilihat pada lampiran 1, formula A, formula B, formula C, formula D,
formula E, dan formula F selama penyimpanan pada suhu kamar, suhu 4
o
C, dan suhu 40
o
C tetap stabil tidak mengalami pemisahan fase, hal ini disebabkan oleh beberapa hal, yaitu karena adanya nipagin yang
menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang berasal dari kontaminasi udara pada lingkungan penyimpanan sehingga krim minyak kelapa murni
yang mengandung nipagin tidak dapat terurai oleh mikroorganisme dari udara, dan asam lemak rantai sedang yang terkandung didalam minyak
kelapa murni dimana sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Alamsyah, A.N, 2005, “Dalam minyak kelapa murni terdapat Medium
Chain Fatty Acids MCFA. MCFA merupakan komponen asam lemak rantai sedang. MCFA stabil pada suhu tinggi dan rendah, misalnya tidak
mengental meskipun dalam waktu yang lama digunakan pada suhu penggorengan suhu tinggi. Warna MCFA juga tidak berubah hitam akibat
penambahan panas”. Selain itu adanya pengawet seperti nipagin membuat sediaan krim tersebut tidak terurai dsengan adanya mikroba Anief, 1999.
Pada sediaan tanpa nipagin terlihat kurang stabil. Pemisahan fase ini disebabkan karena ketidak seimbangan volume dari fase air dan fase minyak
dalam sediaan sehingga menyebabkan pecahnya sediaan. Perbandingan volume fase dari suatu emulsi mempunyai pengaruh skunder terhadap
kestabilan produk. Umumnya suatu perbandingan fase volume 5050 menghasilkan emulsi yang paling stabil. Kenyataan ini ditemukan secara
Universitas Sumatera Utara
empiris oleh ahli farmasi bertahun-tahun yang lalu, dan emulsi-emulsi obat umumnya dibuat dengan perbandingan 50 bagian minyak dengan 50 bagian
air Martin, 1993. Kenaikan temperatur serta tidak adanya nipagin sehingga mikroorganisme dari udara dapat memacu peruraian zat-zat ataupun
mengoksidasi asam lemak sehingga minyak rusak yang dapat menyebabkan emulsi pecah karena terjadinya perubahan viskositas dan naiknya butiran-
butiran kasar yang diakibatkan oleh perubahan sifat dari emulgator Anief, 1999. Data dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 47.
4.2 Hasil Pemeriksaan Aktivitas Antibakteri Minyak Kelapa Murni VCOvirgin coconut oil