Ordo : Palmales Famili : Palmae
Genus : Cocos Species
: Cocos nucifera Suhardiman,1999.
2.3 Minyak Kelapa Murni
Minyak kelapa murni atau VCO virgin coconut oil merupakan salah satu olahan dari buah kelapa Cocos nucifera Sutarmi, 2005.
Minyak kelapa trdiri dari 90 asam lemak jenuh dan 10 asam lemak tidak jenuh. Asam laurat merupakan asam lemak yang paling besar
dibandingkan dengan asam lemak lainnya yaitu sekitar 44-52 Alamsyah, 2005. Asam laurat ini merupakan asam lemak jenuh dengan rantai sedang
yang lebih dikenal dengan medium chain fatty acids MCFA Rindengan dan Hengki, 2005.
2.3.1 Manfaat Minyak Kelapa Murni
Minyak kelapa murni atau VCO virgin coconut oil mengandung asam lemak rantai sedang medium chain fatty acids,MCFA yang mudah
diurai dalam tubuh. Kandungan asam lemak rantai sedang ini sangat berperan dalam menjaga kesehatan, misalnya asam laurat. Asam laurat
merupakan suatu monogliceride yang bersifat antibakteri. Adanya kandungan asam lemak rantai sedang tersebut, maka VCO
mempunyai kemampuan menangkal beberapa jenis penyakit, diantaranya:
Universitas Sumatera Utara
1 Membantu mengatasi infeksi bakteri
2 Membunuh jamur yang menyebabkan keputihan
3 Membnatu kulit tetap lembut dan halus
4 Membantu dalam pencegahan sakit jantung, stroke,dan
artherosclerosis 5
Membantu meredakan gejala-gejala dan mengurangi resiko kesehatan yang dihubungkan dengan diabetes mellitus
6 Membantu mencegah kegemukan
Bambang, 2006
2.3.2 Prinsip Pembuatan Minyak Kelapa Murni
Kandungan kimia minyak yang paling tinggi dalam sebutir kelapa yaitu air, protein, dan lemak. Ketiga senyawa tersebut tergabung dalam
bentuk emulsi. Emulsi adalah suatu sistem dispersi dimana fase terdispers terdiri dari bulatan-bulatan kecil zat cair yang terdistribusi ke seluruh
pembawa fase terdispers yang tidak saling bercampur Ansel, 1989. Sebaliknya yang dimaksud dengan pengemulsi emulgator yaiut zat yang
berfungsi untuk mempererat memperkuat mencampurnya kedua fase tersebut. Protein sebagai emulgator akan mengurangi tegangan antar muka
minyak dan air sehingga minyak dan air tidak saling menyatu dan masing- masing tidak membentuk lapisan sendiri. Emulsi tersebut tidak akan pernah
pecah karena masih ada tegangan muka protein air yang lebih kecil dari protein minyak. Dngan demikian, air merupakan fase kontinu terdispers,
sedangkan miyak merupakan fase diskontinu pendispers. Minyak kelap murni baru bias keluar dari ikatan emulsi tersebut jika emulgatornya
dirusak. Untuk merusak emulsi tersebut ada beberap cara, yaitu fermentasi,
Universitas Sumatera Utara
pemanasan bertahap, enzimatis, tehnik pemancingan, pengasaman dan sentrifugasi.
2.3.3 Kerusakan Minyak