Menurut Sutarmi, 2005, minyak kelapa murni VCOvirgin coconut oil dapat digunakan untuk mengobati penyakit pada kulit misalnya herpes dan
cacar. Pada dasarnya, dalam mengobati penyakit masyarakat lebih menyukai pemakaian obat secara praktis misalnya pemakaian topikal, untuk itu
peneliti membuat minyak kelapa murni VCOvirgin coconut oil dalam bentuk sediaan krim tipe minyak dalam air.
Dari sudut pandang terapi bentuk krim tipe minyak dalam air cocok untuk luka topikal karena mempunyai kemampuan untuk mengabsorbsi
cairan yang keluar dari dalam kulit yang terbuka Ansel, 1989. Keuntungan sediaan krim tipe minyak dalam air mudah dicuci, tidak meninggalkan
bekas pada kulit, pakaian, menimbulkan rasa nyaman dan dingin setelah air menguap pada daerah yang digunakan Lachman, dkk, 1994.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti hendak membuat krim yang mengandung minyak kelapa murni VCOvirgin coconut oil dengan
berbagai konsentrasi dan menguji aktivitas antibakterinya terhadap bakteri penyebab penyakit pada kulit. Bakteri uji yang digunakan adalah
Staphylococcus aureus ATCC 29737 dan Pseudomonas aeruginosa ATCC 25619.
1.2 Perumusan Masalah
1. Apakah ada perbedaan pada sediaan krim minyak kelapa murni VCOvirgin coconut oil yang mengandung nipagin dan yang tidak
mengandung nipagin terhadap stabilitas krim tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2. Apakah krim minyak kelapa murni VCOvirgin coconut oil mempunyai aktivitas sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan
Pseudomonas aeruginosa.
1.3 Hipotesis
1. Ada perbedaan yang nyata antara sediaan krim minyak kelapa murni VCOvirgin coconut oil yang mengandung nipagin dan yang tidak
mengandung nipagin terhadap stabilitas krim tersebut. 2. Krim minyak kelapa murni VCOvirgin coconut oil mempunyai
aktivitas sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa.
1.4 Tujuan
1. Untuk melihat pengaruh nipagin terhadap stabilitas krim minyak kelapa murni VCOvirgin coconut oil
2. Untuk mengetahui aktivitas antibakteri krim minyak kelapa murni VCOvirgin coconut oil terhadap Staphylococcus aureus dan
Pseudomonas aeruginosa.
1.5 Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai krim antiseptik terhadap penyakit pada kulit.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Kelapa
Kelapa termasuk tanaman berkeping satu monocotyledone, berakar serabut dan merupakan golongan palem palmae Warisno,2002. Kelapa
terdiri dari batang, sabut, tempurung, daging buah, dan air kelapa. Seluruh bagian tanaman ini bermanfaat bagi kehidupan sehingga tidak ada yang
terbuang dan dapat dibuat untuk menghasilkan produk industri. Produk kelapa yang paling berharga adalah minyak kelapa. Minyak kelapa dapat
diperoleh dari daging buah segar Suhardiyono, 1988. Buah kelapa terdiri dari bagian-bagian :
- Epicarp, yaitu klit bagian luar yang permukaannya licin, dan agakkeras. - Mesokarp, yaitu kulit bagian tengah terdiri dari serat-serat keras dengan
ketebalan 3- 5 cm yang dibuat sabut.
- Endocarp, yaitu bagian tempurung yang keras sekali. - Endosperm, yaitu daging buah yang tebalnya 8-10 mm
2.2 Sistematika Tumbuhan