Hidrologi Tata Letak Saluran

48 Adapun alasan mengapa Desa Guru Benua, Kecamatan Munthe Kabupaten Karo ini di pilih untuk diperioritaskan dalam pembuatan irigasi adalah mengingat desa ini masih sering mengalami kekeringan dan kekurangan air baik itu untuk keperluan irigasi maupun keperluan sehari-hari masyarakat di desa ini.

4.3 Klimatologi

Tipe iklim daerah Kabupaten Karo adalah A menurut klasifikasi Koppen dengan curah hujan rata-rata di atas 1000 mm per tahun dan merata sepanjang tahun. Curah hujan tahunan berkisar antara 1000-4000 mm per tahun, dimana curah hujan terbesar terjadi pada bulan basah yaitu Agustus sampai dengan Januari, dan Maret sampai dengan Mei. Pada tahun 2006 ada sebanyak 172 hari jumlah hari hujan, dengan rata-rata kecepatan angin 1,32 m per detik. Suhu udara rata-rata di Kabupaten Karo berkisar antara 18,4°C-19,3 o C, dengan kelembaban udara pada tahun 2006 rata-rata setinggi 88,39 dengan rentang antara 86,3 sampai dengan 90,3. Arah angin dibagi dua arahgerak yang besar yaitu angin yang berhembus dari arah Barat kira-kira bulan Oktober sampai dengan bulan Maret dan dari arah Timur serta Tenggara antara bulan April sampai dengan bulan September.

4.4 Hidrologi

Jumlah stasiun pencatat curah hujan rencana yang akan dipakai untuk analisa dan perhitungan curah hujan adalah stasiunpos-pos hujan yang terdekat serta yang mempengaruhi pada daerah yang disurvei. Stasiun Pos hujan direncanakan minimum 3 tiga StasiunPos. Universitas Sumatera Utara 49 Stasiunpos hujan ini nantinya dibutuhkan dalam pengolahan data-data hidrologi yang mempengaruhi daerah lokasi proyek, dimana dengan menganalisa data tersebut didapat gambaran ketersediaan airdebit andalan yang ada untuk kebutuhan air tanaman. Rencana Pos-pos hujan yang akan di pakai tersebut antara lain stasiun-stasiun yang berada di satuan wilayah sungai SWS Wampu–Bahorok. Adapun stasiun-stasiun curah hujan tersebut yaitu:  Stasiun Kabanjahe  Stasiun Juhar  Stasiun Seribu Dolok Pada wilayah Kabupaten Karo terdapat dua hulu daerah aliran sungai DAS yang besar yakni DAS Sungai Wampu dan DAS Sungai Lawe Alas. Sungai Wampu bermuara ke Selat Malaka dan Sungai Lawe Alas Renun bermuara ke Samudera Hindia. Gambar 3.1 menunjukkan sebaran aliran sungai yang ada di Kabupaten Karo serta lokasi rencana intake. Universitas Sumatera Utara 50 U Gambar 3.1 Peta Rencana Lokasi Studi Rencana Lokasi Studi Universitas Sumatera Utara 51 BAB IV ANALISA DATA

4.1 Tata Letak Saluran

Faktor kunci yang mempengaruhi tata letak sistem adalah topografi, bidang, bentuk, dan penempatan dari sumber air. Mengidentifikasi tata letak yang terbaik sering memerlukan pertimbangan dari beberapa pilihan tata letak dan analisa ukuran pipa yang teliti. Tata letak saluran utama dan sub utama dari sistem irigasi pada lokasi studi ini disesuaikan dengan penempatan pipa lateral, yaitu penempatan pipa lateral yang mengikuti garis kontur atau diletakkan melintang kemiringan tanah untuk memperkecil variasi atau perbedaan tekanan sepanjang pipa lateral, ataupun jika harus diletakkan melintang garis kontur tanah, maka pipa lateral dioperasikan menurun kemiringan tanah. Tata letak atau layout sistem yang akan direncanakan diilustrasikan pada Gambar 4.1.

4.2 Analisa Saluran Tersier Sprinkler