Analisa Saluran Sekunder KESIMPULAN DAN SARAN 60

55 Karena perbedaan tekanan maksimal yang diizinkan adalah sebesar 20 atau 0,2 × 22 m = 4,4 m, maka diameter pipa yang digunakan adalah 0,04 meter. Jadi, luas penampang pipa lateral = 0.25 × π × 0,04 2 = 1,257 × 10 -3 m 2 = 12,566 cm 2 Kemudian headloss h l atau kehilangan energi akibat gesekan sepanjang pipa lateral dihitung menggunakan Persamaan 2.2 : h l = FH l + M l = 0.412 × 2,645 + 0 = 1,0897 m Perhitungan tekanan pada ujung hulu pipa lateral menggunakan Pers. 2.1 adalah: P u = P d + Kh l – ΔZ = 220 + 9,811,0897 – 4 = 191,45 kPa Dari perhitungan di atas diperoleh tekanan yang dibutuhkan pada hulu pipa lateral adalah 191,45 kPa atau setara dengan 19,145 m tekanan. Jadi, pipa lateral direncanakan dengan menggunakan pipa berjenis PVC dengan ketebalan 2 mm dan diameter 4 cm, pipa jenis ini sanggup menahan tekanan sampai dengan 8 bar atau 800 kPa sehingga layak untuk digunakan.

4.3 Analisa Saluran Sekunder

Data-data dalam perhitungan saluran sekunder antara lain elevasi Z, perbedaan elevasi ΔZ, jumlah pipa lateral, panjang pipa L, dan debit Q disusun pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara 56 Nomor Pipa Elevasi Z ΔZ Jumlah Pipa Lateral Panjang Pipa L Debit Q Hulu Hilir m m m m m 3 det A 1 1170,5 1172,4 -1,91 10 237,5 0,013 2 1165,0 1165,4 -0,42 11 262,5 0,015 3 1157,4 1161,5 -4,14 13 312,5 0,017 4 1157,1 1153,2 3,94 15 362,5 0,020 5 1156,7 1148,7 7,96 16 387,5 0,021 6 1161,4 1145,4 16,00 16 387,5 0,021 7 1170,5 1159,4 11,09 14 337,5 0,019 8 1165,0 1161,2 3,78 14 337,5 0,019 9 1157,4 1162,3 -4,94 15 362,5 0,020 10 1157,1 1162,5 -5,36 15 362,5 0,020 11 1156,7 1160,7 -4,04 16 387,5 0,021 12 1161,4 1159,6 1,80 16 387,5 0,021 B 1 1156,6 1143,7 12,87 16 387,5 0,021 2 1154,1 1142,5 11,58 15 362,5 0,020 3 1151,4 1142,2 9,21 14 337,5 0,019 4 1145,9 1142,0 3,88 13 312,5 0,017 5 1142,2 1140,5 1,73 12 287,5 0,016 6 1143,4 1119,2 24,16 11 262,5 0,015 7 1141,8 1138,7 3,08 10 237,5 0,013 8 1139,9 1137,8 2,05 9 212,5 0,012 9 1136,4 1136,5 -0,14 8 187,5 0,011 C 1 1161,2 1156,2 5,03 17 400 0,023 2 1162,0 1154,6 7,43 18 425 0,024 3 1163,8 1152,8 11,04 19 450 0,025 Universitas Sumatera Utara 57 4 1164,4 1151,1 13,26 20 475 0,027 5 1158,3 1149,4 8,94 22 525 0,029 6 1154,2 1147,7 6,54 23 550 0,031 7 1151,0 1146,0 5,03 24 575 0,032 8 1148,5 1144,3 4,15 25 600 0,033 9 1147,3 1142,6 4,68 25 600 0,033 10 1143,3 1140,9 2,43 25 600 0,033 11 1142,9 1139,2 3,68 25 600 0,033 12 1142,3 1137,5 4,80 25 600 0,033 13 1140,6 1135,8 4,77 25 600 0,033 14 1135,2 1134,6 0,62 25 600 0,033 15 1130,3 1129,8 0,46 25 600 0,033 16 1128,3 1127,5 0,79 25 600 0,033 17 1127,4 1126,6 0,84 25 600 0,033 18 1124,6 1123,8 0,79 25 600 0,033 19 1121,7 1121,1 0,55 25 600 0,033 20 1118,4 1117,7 0,71 25 600 0,033 21 1115,9 1115,3 0,63 25 600 0,033 22 1114,4 1113,8 0,60 25 600 0,033 23 1113,7 1113,2 0,46 25 600 0,033 24 1110,7 1110,3 0,40 25 600 0,033 25 1109,1 1108,4 0,67 25 600 0,033 26 1107,1 1106,7 0,41 25 600 0,033 27 1105,4 1105,0 0,44 25 600 0,033 28 1103,4 1102,9 0,46 25 600 0,033 Universitas Sumatera Utara 58 Perhitungan headloss dan tekanan disusun pada tabel berikut: Nomor Pipa C D H l F h l P m m m kPa A 1 150 0,1 5,884 0,371 2,183 240,152 2 150 0,1 7,759 0,369 2,863 232,206 3 150 0,1 12,586 0,366 4,606 285,802 4 150 0,1 19,030 0,364 6,927 229,302 5 150 0,1 22,925 0,363 8,322 203,549 6 150 0,1 22,925 0,363 8,322 124,677 7 150 0,1 15,592 0,366 5,707 147,191 8 150 0,1 15,592 0,365 5,691 218,749 9 150 0,1 19,030 0,364 6,927 316,414 10 150 0,1 19,030 0,364 6,927 320,535 11 150 0,1 22,925 0,363 8,322 321,269 12 150 0,1 22,925 0,362 8,299 263,754 B 1 150 0,1 22,925 0,365 8,368 155,832 2 150 0,1 19,030 0,366 6,965 154,727 3 150 0,1 15,592 0,366 5,707 165,634 4 150 0,1 12,586 0,366 4,606 207,126 5 150 0,1 9,984 0,366 3,654 218,875 6 150 0,1 7,759 0,366 2,840 -9,152 7 150 0,1 5,884 0,366 2,154 190,911 8 150 0,1 4,331 0,366 1,585 195,441 9 150 0,1 3,073 0,366 1,125 212,406 C 1 150 0,1 26,477 0,363 9,611 244,939 2 150 0,1 31,273 0,363 11,352 238,474 3 150 0,1 36,599 0,362 13,249 221,670 Universitas Sumatera Utara 59 4 150 0,1 42,483 0,362 15,379 220,784 5 150 0,1 56,019 0,361 20,223 310,685 6 150 0,1 63,722 0,361 23,004 361,510 7 150 0,1 72,082 0,361 26,022 405,929 8 150 0,1 81,123 0,361 29,286 446,579 9 150 0,1 81,123 0,360 29,204 440,584 10 150 0,1 81,123 0,360 29,204 462,657 11 150 0,1 81,123 0,360 29,204 450,394 12 150 0,1 81,123 0,359 29,123 438,611 13 150 0,1 81,123 0,359 29,123 438,906 14 150 0,1 81,123 0,359 29,123 479,617 15 150 0,1 81,123 0,358 29,042 480,391 16 150 0,1 81,123 0,358 29,042 477,153 17 150 0,1 81,123 0,358 29,042 476,663 18 150 0,1 81,123 0,358 29,042 477,153 19 150 0,1 81,123 0,358 29,042 479,508 20 150 0,1 81,123 0,358 29,042 477,938 21 150 0,1 81,123 0,358 29,042 478,723 22 150 0,1 81,123 0,358 29,042 479,017 23 150 0,1 81,123 0,358 29,042 480,391 24 150 0,1 81,123 0,358 29,042 480,979 25 150 0,1 81,123 0,358 29,042 478,331 26 150 0,1 81,123 0,358 29,042 480,881 27 150 0,1 81,123 0,358 29,042 480,587 28 150 0,1 81,123 0,358 29,042 480,391 Universitas Sumatera Utara 60 Perhitungan di atas dilakukan dengan melakukan percobaan terhadap beberapa ukuran diameter dari pipa, dan dari perhitungan di atas didapat diameter pipa yang paling ideal adalah 0.1 m atau 10 cm dengan tekanan maksimum pada pipa yaitu 480,391 kPa atau setara dengan 48,04 m tekanan. Perhitungan tekanan pada ujung hulu pipa lateral juga digunakan sebagai tekanan acuan pipa primer dalam mendistribusikan air ke pipa-pipa sekunder pada tiap-tiap titik simpul di sepanjang pipa primer, sehingga tekanan pada titik-titik simpul harus dapat terpenuhi untuk pengoperasian sistem sesuai dengan perencanaan. Jadi, pipa sekunder direncanakan dengan menggunakan pipa berjenis PVC dengan ketebalan 2 mm dan diameter 10 cm, pipa jenis ini sanggup menahan tekanan sampai dengan 8 bar atau 800 kPa sehingga layak untuk digunakan.

4.4 Analisa Saluran Primer