ekspor dipakai sebagai pendekatan terhadap indeks harga luar negeri, akan tetapi kita pun tidak mengetahui proporsinya terhadap indeks harga umum.
2.2.5 Macam-macam Inflasi
Ada beberapa macam inflasi yang dapat terjadi dalam perekonomian, tergantung pada tujuan apa yang ingin dicapai. Macam-macam inflasi tersebut antara lain Waluyo,
2003 : 172-176.
1. Ditinjau dari parah tidaknya suatu inflasi
Dalam pengelompokan ini yang diperhatikan adalah berapa besarnya inflasi dalam suatu periode Bakti, dkk 2003: 98.
• Creeping Inflation
Pada inflasi ini, pertumbuhan paling tinggi hanya 5 maka hal ini sangat baik bagi perekonomian. Inflasi merayap adalah proses kenaikan harga-harga yang lambat
jalannya. Yang digolongkan kepada inflasi ini adalah kenaikan harga-harga yang tingkatnya tidak melebihi dua atau tiga persen setahun. Segolongan ahli ekonomi
berpendapat bahwa inflasi merayap adalah diperlukan untuk menggalakkan perkembangan ekonomi. Menurut mereka harga barang pada umumnya naik dengan
tingkat yang lebih tinggi dari kenaikan upah. Maka dalam inflasi merayap upah tidak akan berubah atau naik dengan tingkat yang lebih rendah dari inflasi.
• Inflasi ringan : Inflasi yang besarnya 10 tahun
• Inflasi sedang : Inflasi yang besarnya 10-30 tahun
• Inflasi berat : Inflasi yang besarnya 30-100 tahun
• Hiperinflation : Inflasi yang besarnya 100 tahun
Universitas Sumatera Utara
2. Ditinjau dari Sumber atau sebab awal inflasi
• Demand Pull Inflation
Inflasi ini timbul karena permintaan dalam negeri baik masyarakat maupun pemerintah akan berbagai barang sangat kuat dan besar serta melebihi keluaran output yang ada
dalam perekonomian tersebut. Adapun bentuk kurva dari Demand Pull Inflation terdapat gambar berikut:
Gambar 1.4 Kurva Demand Pull Inflation
• Cost Push Inflation
Pada jenis inflasi ini, kenaikan harga terjadi karena adanya kenaikan biaya produksi cost push inflation, atau dapat pula terjadi karena buruh menuntut kenaikan upah wage
push inflation. Naiknya biaya cost dalam penggunaan input produksi, menyebabkan
Universitas Sumatera Utara
naiknya harga jual produksi, ini dikarenakan kebanyakan seorang pengusaha tidak mau menanggung kenaikan biaya input, sehingga konsumen yang menanggungnya. Seperti
kenaikan harga BBM yang cenderung manaikkan harga barang secara umum. Cost push inflation terlihat pada grafik berikut, bahwa harga barang cenderung menunjukkan
kenaikan P
o
menjadi P
1
yang ditandai oleh tekanan kenaikan agregate supply supply curve disebabkan oleh kenaikan biaya produksi yang memenuhi kenaikan agregate
demand.
Gambar 1.5 Kurva Cosh Push Inflation
Universitas Sumatera Utara
3. Ditinjau dari Asal inflasi