Berdasarkan luas daerah menurut KabupatenKota di Sumatera Utara, luas daerah terbesar adalah Kabupaten Tapanuli selatan dengan luas 12.163,65 km2 atau 16.97
diikuti Kabupaten Labuhan Batu dengan luas 9.223,18 km2 atau 12.78 kemudian diikuti Kabupaten Mandailing Natal dengan luas 6.620,70 km2 atau sekitar 9.23.
Sedangkan luas daerah terkecil adalah kota Sibolga dengan luas 10.77 km2 atau sekitar 0.02 dari total luas wilayah Sumatera Utara. Berdasarkan kondisi letak dan kondisi
alam Sumatera Utara dibagi dalam 3 kelompok wilayah yaitu Pantai Barat, Dataran Tinggi dan Pantai Timur.
3. Iklim
Karena terletak dekat garis khatulistiwa, provinsi Sumatera Utara tergolong ke dalam daerah beriklim tropis. Ketinggian permukaan daratan Provinsi Sumatera Utara
sangat bervariasi, sebagian daerahnya datar, hanya beberapa meter diatas permukaan laut, beriklim cukup panas bisa mencapai 34.2°C, sebagian daerah berbukit dengan
kemiringan yang landai, beriklim sedang dan sebagian lagi berada pada daerah ketinggian yang suhu minimalnya bisa mencapai 13.4°C. Sebagaimana Provinsi Lainnya di
Indonesia, Provinsi Sumatera Utara mempunyai musim kemarau dan musim penghujan biasanya terjadi pada bulan Juni sampai dengan September dan musim penghujan
biasanya terjadi pada bulan November sampai dengan bulan Maret, diantara kedua musim itu diselingi oleh musim pancaroba.
4. Potensi Wilayah
Wilayah Sumatera Utara memiliki lahan yang sangat luas dan potensial yang dapat dikembangkan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi. Sebagian besar dari wilayah ini
merupakan areal pertanian, oleh karena itu kegiatan terpenting perekonomian masih
Universitas Sumatera Utara
mengandalkan sektor pertanian. Disamping itu, laut, sungai, dan danau merupakan potensi yang tidak kalah pentingnya. Ini digunakan sebagai potensi perikanan dan
perhubungan sedangkan keindahan alamnya merupakan potensi energik untuk pengembangan industri, perdagangan, dan sebagainya. Wilayah Sumatera Utara juga
menyimpan banyak bahan galian seperti kapur, belerang, pasir kuarsa, gasoli, emas, batubara, minyak dan gas bumi dan yang lainnya. Posisi yang strategis terletak dijalur
perdagangan internasional membawa keuntungan Sumatera Utara terutama dalam menunjang perekonomian daerah. Hal ini juga didukung dengan adanya berbagai sarana
pelabuhan baik pelabuhan udara Polonia, Pinang Sari,dsb, pelabuhan laut Belawan, Sibolga,Kuala Tanjung, dsb. Disamping fasilitas pelabuhan ini, perekonomian Sumatera
Utara tidak terlepas dari peranan sektor perbankan dengan ketersediaan berbagai fasilitas jasa perbankan, jasa perdagangan, komunikasi, dan transportasi. Hal ini mendorong
perekonomian rakyat semakin berkembang, sehingga dapat menunjang tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Kota Medan merupakan ibukota propinsi Sumatera Utara yang merupakan pusat dari seluruh aktivitas masyarakat. Selain sebagai pusat pemerintahan, kota Medan juga
menjadi sentral ekonomi, bisnis, bahkan juga menjadi pusat pendidikan, dan sebagainya . Sebagai pusat pengembangan wilayah di Sumatera Utara, kota Medan memiliki berbagai
fasilitas yang dapat menunjang perekonomian seperti komunikasi, perbankan, jasa-jasa perdagangan lainnya, bahkan juga dapat diharapkan akan mendorong pertumbuhan
ekonomi wilayah terbelakang lainnya di Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
5. Pendidikan
Peningkatan partisipasi sekolah penduduk tentunya harus diimbangi dengan penyediaan sarana fisik pendidikan maupun tenaga guru. Ditingkat pendidikan dasar,
jumlah sekolah pada tahun 20052006 ada sebanyak 9.691 unit dengan jumlah guru 82.647 orang dan murid sebanyak 1.814.579 orang. Sementara jumlah sekolah menengah
tingkat pertama SMPT ada sebanyak 1.844 sekolah dengan jumlah guru 37.030 orang dan dengan jumlah murid sebanyak 538.039 orang. Pada tahun yang sama jumlah sekolah
tingkat pendidikan Sekolah Menengah SMTA ada sebanyak 1.806 sekolah dengan jumlah guru dan murid masing-masing 45.093 orang dan 589.561 siswa termasuk
didalamnya Sekolah Menengah Kejuruan SMK. Jumlah perguruan tinggi swasta pada tahun 2006 adalah sebanyak 268 PTS yang terdiri dari 33 Universitas, 114 sekolah tinggi,
3 institut, 107 akademi, dan 11 politekhnik Rasio murid SD terhadap sekolah yang berarti bahwa setiap sekolah yang ada di
Sumatera Utara secara rata-rata pada tahun 2006 sebesar 187,24. Rasio yang tertinggi terdapat pada Kabupaten Pakpak Barat yaitu 507,35 murid persekolah, sedangkan rasio
terkecil terdapat di Kota Sibolga yaitu 61,06 murid persekolah. Pada tingkat pendidikan SLTP , rasio murid terhadap sekolah adalah sebesar 291,78 murid persekolah. Rasio
tertinggi terdapat di Kota Sibolga yaitu 479,54 murid untuk setiap sekolah dan yang terendah terdapat di Kabupaten Labuhan Batu dan Nias Selatan yaitu 80,60 dan 81,08
murid untuk setiap sekolah. Sementara itu rasio murid sekolah menengah umum terhadap sekolah sebesar 338,8 murid persekolah. Rasio yang tertinggSi terdapat di Kota Tebing
Tinggi yaitu 497,7 murid per sekolah dan yang terendah di Kabupaten Nias Selatan yaitu 126,5 murid untuk setiap sekolah.
Universitas Sumatera Utara
6. Kesehatan dan Keluarga Berencana