7. Agama
Sesuai dengan falsafah negara, pelayanan kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa senantiasa dikembangkan dan ditingkatkan untuk
membina kehidupan masyarakat dan mengatasi berbagai masalah sosial budaya yang mungkin dapat menghambat kemajuan bangsa. Banyaknya pernikahan dan perceraian
khusus untuk umat yang beragama Islam pada tahun 2006 mencapai masing-masing 86.099 pasangan dan 3.490 pasangan. Sarana ibadah umat beragama juga mengalami
kenaikan setiap tahun. Pada tahun 2005 jumlah Mesjid di Sumatera Utara terdapat sebanyak 8.328 buah, mushollalanggar sebanyak 5.540 buah, Gereja protestan 9.812
buah, Gereja katolik 2.055 buah, Kuil 52 buah, dan Wihara 157 buah. Sedangkan untuk tahun 2006 jumlah Mesjid di Sumatera Utara sebanyak 9.199 buah, mushollalanggar
10.325 buah, Gereja protestan 9.182 buah, Gereja katolik 2.092 buah, Kuil 58 buah, dan Wihara 206 buah.
4.1.3 Gambaran Perekonomian Sumatera Utara
Setiap tahun, perekonomian di Sumatera Utara diwarnai dengan berbagai perkembangan berdasarkan berbagai indikator ekonomi. Perkembangan ini dapat terlihat
pada masa sebelum dan sesudah krisis ekonomi yang melanda Indonesia, sebelum terjadi krisis ekonomi tahun 19971998, perekonomian Sumatera Utara tidak terlalu buruk.
Misalnya pertumbuhan ekonomi tahun 1989 sebesar 9.59. pada saat ini kontribusi dari sektor ekonomi cukup berkembang, selanjutnya pada tahun berikutnya mengalami sedikit
penurunan walaupun tidak terlalu signifikan sehingga pada tahun 1996 kembali pada posisi 9.01, jauh melebihi target sebesar 8.50. Hal ini diakibatkan meningkatnya
Universitas Sumatera Utara
peranan dari beberapa sektor ekonomi seperti pertanian, industri, perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi.
Namun sejak krisis ekonomi melanda Indonesia, terjadi perubahan yang sangat signifikan dibanding tahun sebelumnya. Perekonomian mengalami perlambatan. Dampak
krisis moneter yang berlangsung sejak semester II 1997 sampai dengan semester I 1998 tersebut berpengaruh terhadap perekonomian misalnya terlihat dari terdepresiasinya nilai
dollar, inflasi melonjak hingga posisi 40.97 pada semester I tahun 1998, meningkat dari tahun 1997 yang berada pada level 9.96. Dalam perkembangan selanjutnya, aktivitas
perekonomian Sumatera Utara berusaha bangkit dengan perbaikan berbagai indikator ekonomi yang nantinya akan mempengaruhi ekonomi Sumatera Utara ke arah yang lebih
baik yang terjadi pada tahun 2003 sampai 2004, pertumbuhan tahun 2004 tumbuh 5.74 lebih tinggi dari tahun 2003 yang sebesar 4.31. Disamping itu, indikator ekonomi
Sumatera Utara relatif mengalami perbaikan sehingga turut mempengaruhi roda perekonomian Sumatera Utara secara keseluruhan, begitu juga memasuki tahun 2005,
tidak terlalu banyak mengalami perubahan dari tahun 2003, walaupun sedikit diwarnai perkembangan yang cukup ketat akibat kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM.
Pada tahun 2005 terjadi penurunan perekonomian dari tahun sebelumnya dimana pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara menjadi 5.48 akan tetapi dikarenakan adanya
perbaikan indikator ekonomi, pertumbuhan ekonomi tahun 2006 mengalami kenaikan 6.18.
Universitas Sumatera Utara
4.1.4 Perkembangan Pendapatan Perkapita Sumatera Utara