Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisa Data

Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit P2P TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009. BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat survei dengan pendekatan Explanatory Research yang bertujuan untuk menjelaskan pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja petugas TB Paru puskesmas dalam penemuan Penderita TB Paru pada program P2 TB Paru di kota Medan tahun 2009 melalui pengujian hipotesis Singarimbun, 1989.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Penelitian ini dilakukan di seluruh wilayah kerja UPK Kota Medan yang belum mencapai target penjaringan suspek TB Paru. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Mei tahun 2009.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi Populasi penelitian ini adalah seluruh petugas TB Paru puskesmas yang terlibat dalam pelaksanaan penjaringan suspek TB Paru di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Medan. Setiap 1 puskesmas mempunyai 1 petugas TB Paru, jadi total keseluruhan populasi penelitian adalah 34 petugas TB Paru Puskesmas.

3.3.2. Sampel

Berhubung karena populasi penelitian sedikit maka sampel diambil secara total sampling yaitu sebesar 34 orang Notoatmodjo, 2002. Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit P2P TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari responden melalui teknik wawancara yang berpedoman pada kuesioner penelitian. Data sekunder merupakan data pencatatan suspek penderita TB Paru dan laporan kegiatan sehubungan dengan program pemberantasan penyakit TB Paru yang tersedia di Dinas Kesehatan Kota Medan.

3.5. Definisi Operasional

Untuk memudahkan penelitian serta memperoleh persepsi yang sama, maka definisi operasional variabel penelitian adalah:

3.5.1. Variabel Bebas

Motivasi kerja petugas TB Paru diukur dari variabel tanggung jawab, prestasi, insentif, kondisi kerja, pengakuan, dan supervise, dengan definisi sebagai berikut: 1. Tanggung Jawab adalah rasa keterpanggilan dan tuntutan dalam diri seseorang petugas TB Paru dalam menjalankan fungsinya sebagai seorang petugas TB Paru Puskesmas 2. Prestasi achievement adalah karyawan memperoleh kesempatan untuk mencapai hasil yang baik banyak, berkualitas atau berprestasi 3. Insentif adalah adanya wujud tindakan yang diimplementasikan dalam bentuk penghargaan yang bersifat material dari atasan 4. Kondisi kerja adalah suasana terjadinya interaksi timbal balik antara pekerja dengan lingkungan kerja di puskesmas yang meliputi kondisi tempat kerja, Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit P2P TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009. hubungan antara sesama rekan kerja dan atasan serta didukung oleh sarana prasarana pelaksanaan kegiatan program pemberantasan penyakit TB Paru. 5. Pengakuan cognition adalah Petugas TB Paru memperoleh pengakuan dari Kepala Puskesmas bahwa ia adalah orang, berprestasi, dikatakan baik, diberi penghargaan, pujian, dan dimanusiakan. 6. Supervisi adalah salah satu kegiatan pokok dari manajemen. Kegiatan supervisi ini erat hubungannya dengan kegiatan monitoring dan evaluasi.

3.5.2. Variabel Terikat

Kinerja petugas TB Paru Puskesmas adalah hasil kerja petugas sesuai dengan uraian tugas yang diemban. Kinerja petugas TB Paru dilihat dari penampilan kerja tenaga petugas dalam melakukan P2P TB Paru di Puskesmas Kota Medan, yaitu: 1. Menemukan Penderita, melakukan penjaringan tersangka pada penderita, meliputi penjaringan tersangka secara passive promotive case finding, mengumpulkan dahak dan mengisi buku daftar suspek,membuat sediaan hapus dahak dan mengirim sediaan tersebut ke laboratorium, menegakkan diagnosis dan membuat klasifikasi type penderita, mengisi kartu penderita dan kartu identitas penderita, memeriksa kontak terutama kontak dengan penderita TB Paru BTA + dan memantau jumlah suspek yang diperiksa dan jumlah penderita TB Paru yang ditemukan. Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit P2P TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009.

3.6. Aspek Pengukuran

3.6.1. Variabel Bebas

Variabel motivasi kerja yang meliputi tanggung jawab, prestasi, insentif, kondisi kerja, pengakuan, dan supervisi, dengan nilai tertinggi = 3, kemudian dikategorikan atas baik, sedang, dan buruk. Secara rinci aspek pengukuran pada variabel motivasi kerja dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Aspek Pengukuran Variabel Bebas No. Variabel Motivasi kerja Jumlah indikator kriteria Bobot nilai Skor Skala ukur 1 2 3 4 5 6 Tanggung jawab 3 1.Baik 3 7-9 Ordinal 2.Sedang 2 5-6 3.Buruk 1 3-4 Prestasi 3 1.Baik 3 7-9 Ordinal 2.Sedang 2 5-6 3.Buruk 1 3-4 Insentif 3 1.Baik 3 7-9 Ordinal 2.Sedang 2 5-6 3.Buruk 1 3-4 Kondisi kerja 3 1.Baik 3 7-9 Ordinal 2.Sedang 2 5-6 3.Buruk 1 3-4 pengakuan 3 1.Baik 3 7-9 Ordinal 2.Sedang 2 5-6 3.Buruk 1 3-4 Supervisi 3 1.Baik 3 7-9 Ordinal 2.Sedang 2 5-6 3.Buruk 1 3-4 3.6.2. Variabel Terikat Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit P2P TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009. Variabel kinerja petugas TB Paru Puskemas menggunakan skala ordinal dan 6 pertanyaaan dengan 6 indikator yang diukur. Berdasarkan total skor yang diperoleh responden, variabel kinerja dikelompokkan atas 3 kategori yaitu : - Baik, apabila responden memiliki total skor dengan interval 14 – 18 - Sedang, apabila responden memiliki total skor dengan interval 10 – 13 - Buruk, apabila responden memiliki total skor dengan interval 6 – 9 Secara rinci aspek pengukuran pada variabel kinerja petugas TB Paru Puskesmas dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2. Aspek Pengukuran Variabel Terikat No. Variabel Jumlah indikator Kriteria Bobot nilai Skor Skala ukur 1 Kinerja petugas TB Paru Puskesmas Menemukan penderita 6 Interval 1.Baik 3 14-18 2.Sedang 2 10-13 3.Buruk 1 6-9

3.7. Teknik Analisa Data

Data dikumpulkan melalui tahapan editing, coding dan tabulating. Kemudian diolah dan dideskripsikan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistik regresi linier berganda yaitu untuk mengetahui pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel variabel dependen Hastono, 2001. Model persamaan regresi ganda yaitu: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 Y = variabel dependen kinerja petugas TB Paru Puskesmas Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit P2P TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009. X1 = variabel independen motivasi kerja dengan indikator tanggung jawab X2 = variabel independen motivasi kerja dengan indikator prestasi X3 = variabel independen motivasi kerja dengan indikator insentif X4 = variabel independen motivasi kerja dengan indikator kondisi kerja X5 = variabel independen motivasi kerja dengan indikator pengakuan X6 = variabel independen motivasi kerja dengan indikator supervisi a = konstanta regresi b = nilai koefisien dari X Nelly Novithalina Gari : Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Petugas TB Paru Puskesmas Dalam Penemuan Penderita TB Paru Pada Program Pemberantasan Penyakit P2P TB Paru Di Kota Medan Tahun 2009, 2009. BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Kota Medan