dengan Selat Malaka, yang diketahui merupakan salah satu lintas laut paling sibuk padat di dunia. Secara relative Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu
daerah yang kaya dengan Sumber Daya Alam SDA, khususnya di bidang perkebunan dan kehutanan. Karenanya secara geografisnya Kota Medan didukung
oleh daerah-daerah yang kaya sumber alam seperti Deli Serdang, Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai
dan lain-lain. Kondisi ini menjadikan Kota Medan secara ekonomi mampu
mengembangkan berbagai kerja sama dan kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan dan saling memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya.
Disamping itu sebagai daerah yang berada pada pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka, maka Kota Medan memiliki posisi strategis sebagai pintu gerbang
kegiatan perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun luar negeri ekspor-impor. Posisi geografis Kota Medan ini telah mendorong
perkembangan kota dalam 2 dua kutub pertumbuhan secara fisik, yaitu daerah terbangun Belawan dan pusat Kota Medan saat ini.
4.1.2 Iklim
Kota Medan mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum menurut Stasiun Polonia pada tahun 2008 berkisar antara .23,2
o
C – 24,3
o
C dan suhu
maksimum berkisar antara 30,8
o
C – 33,2
o
C serta menurut Stasiun Sampali suhu minimumnya berkisar antara 23,3
o
C – 24,1
o
C dan suhu maksimum berkisar antara 31,0
o
C – 33,1
o
C.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pengukuran stasiun klimatologi Polonia, curah hujan di Kota Medan tahun 2008 menurut Stasiun Polonia mencapai rata-rata 3.594 mm dengan
hari hujan sebanyak 230 hari serta menurut Stasiun Sampali mencapai rata-rata 2.712 mm dengan hari hujan sebanyak 224 hari. Angka ini relatif tinggi
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Selanjutnya mengenai kelembaban udara di wilayah Kota Medan rata-rata
berkisar antara 84 - 85. Dan kecepatan angin rata-rata sebesar 0,48 msec sedangkan rata-rata total laju penguapan tiap bulannya 104,3 mm. Hari hujan di
Kota Medan pada tahun 2008 rata-rata per bulan 19 hari dengan rata-rata curah hujan menurut Stasiun Sampali per bulannya 226 mm pada Stasiun Polonia per
bulannya 299,5 mm.
4.1.3 Demografi
Garis-garis Besar Haluan Negara menyatakan bahwa jumlah penduduk yang besar dan berkualitas akan menjadi modal dasar yang efektif bagi
pembangunan nasional. Namun dengan pertumbuhan yang pesat sulit untuk meningkatkan mutu kehidupan dan kesejahteraan secara layak dan merata. Hal ini
berarti bahwa penduduk yang besar dengan kualitas yang tinggi tidak akan mudah untuk dicapai.
Program kependudukan di kota Medan seperti halnya di daerah Indonesia lainnya meliputi: pengendalian kelahiran, penurunan tingkat kematian bayi dan
anak, perpanjangan usia harapan hidup, penyebaran penduduk yang seimbang
Universitas Sumatera Utara
serta pengembangan potensi penduduk sebagai modal pembangunan yang terus ditingkatkan.
Sejak tahun 1988 penduduk Kota Medan mengalami kenaikan yang cukup nyata hingga ke tahun 2007 yaitu berdasarkan Sensus Penduduk dari 1.541.362
jiwa pada tahun 1988 menjadi 2.153.420 jiwa di tahun 2007.
Tabel. 4.1 Jumlah Penduduk Kota Medan Dari Tahun 1988-2007 Tahun
Jumlah Total
1988 1989
1990 1991
1992 1993
1994 1995
1996 1997
1.541.362 1.623.815
1.730.725 1.767.470
1.809.700 1.812.300
1.827.100 1.813.101
1.831.232 1.899.028
Universitas Sumatera Utara
1998 1999
2000 2001
2002 2003
2004 2005
2006 2007
1.901.067 1.902.500
1.904.273 1.926.520
1.963.882 1.993.602
2.006.142 2.036.185
2.067.288 2.153.420
sumber informasi: Buku Medan Dalam Angka, Tahun 1988-2007
4.1.4 Struktur Pemerintahan