Jenis-Jenis Investasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Investasi

jumlah penerimaan sama dengan jumlah pengeluaran sehingga investasi sama nilainya dengan tabungan. Dalam kaitanya dengan perusahaan dimana perusahan melakukan investigasi guna mendapatkan profit yang sebesar-besarnya, di mana dana investasi tersebut salah satunya bersumber dari dana masyarakat yang di tabung pada lembaga-lembaga keuangan, maka dapat di kemukakan bahwa : Investasi merupakan pengeluaran perusahaan secara keseluruhan yang mencakup pengeluaran untuk membeli bahan bakumaterial, mesin-mesin dan peralatan pabrik serta semua modal lain yang di perlukan dalam proses produksi. Pengeluaran untuk keperluan bangunan kantor, pabrik tempat tinggal karyawan dan bangunan kontruksi lainnya. Perubahan nilai stok atau barang cadangan sebagai akibat dari perubahan jumlah dan harga”. Deliarnov, 1995 : 80-81 Sementara itu Dj. A Simarmata dalam bukunya mendeefinisikan investasi yang lebih luas yang di kaitkan dengan perkeembangan pasar modal sekarang yakni : Investasi adalah setiap kegiatan yang hendak menanamkan uang dengan aman. Dari berbagai pendapat tentang definisi mengenai investasi, penulis berpendapat terdapat satu kesamaan arti yaitu investasi merupakan suatu pengeluaran sejumlah dana dari investor atau pengusaha guna membiayai kegitan produksi untuk mendapatkan profit di masa yang akan datang.

2.1.2 Jenis-Jenis Investasi

Secara umum terdapat dua jenis investasi, yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Investasi yang terdorong Induced Invesment 2. Investasi otonom Outonomous Invesment Ad. 1. Investasi yang terdorong induced Invesment, yakni investasi yang idak diadakan akibat adanya penambahan perminntaan, pertambahan permintaan yang di akibatkan pertambahan pendapatan. Jelasnya apabila pendapatan bertambah, maka tambahan permintaan akan di gunakan untuk konsumsi, sedang pertambahan konsumsi pada dasarnya adalah tambahan permintaan. Sudah pasti apabila ada tambahan permintaan, maka akan mendorong berdirinya pabrik baru atau memperluas pabrik lama untuk dapat memenuhi tambahan permintaan tersebut. Ad. 2. Investasi otonom OutonomouInvesment, yaitu investasi yang di laksanakan atau diadakan secara bebas, artinya investasi yang di adakan bukan karena pertambahan permintaan efektif, tetapi justru untuk menciptakan atau menaikkan permintaan efektif. Besarnya investasi otonom tidak tergantung kepada besar kecilnya pendapatan nasional atau daerah. Investasi otonom berarti pembentukan modal yang tidak di pengaruhi oleh pendapatan naasional. Dengan kata lain, tinggi rendahnya pendapatan nasional tidak menentukan jumlah investasi yang di lakukan oleh perusahaan-perusahaan.Sukirno,op.cit 2004: 108 Universitas Sumatera Utara 2.1.3 Sumber-Sumber Dana Investasi Kendati banyak suber-sumber pendanaan inveestasi, namun sesuai dengan arahan judul, maka suber dana investasi hanya di lihat melaalui : 1. Investasi oleh masyarakat swasta nasional 2. Investasi oleh pihak Asing Investasi oleh masyarakat lebih banyak di lakukan dengan tujuan mendapatkan keuntungan atau motif bisnis, begitu juga dengan investasi asing atau penanaman modal luar negeri dengan tujuan mendapatkan keuntungan atau motif bisnis di lain sisi kita mendapatkan dampak positipnya.

2.1.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Investasi

Investasi yang ditanam di suatu negara atau daerah, di tentukan oleh beberapa faktor, yaitu : 1. Tingkat keutungan yang diramalkan 2. Tingkat Bunga 3. Ramalan mengenai ekonomi di maasa depan 4. Kemajuan teknologi 5. Tingkat pendapatan nassional dan perubahannya 6. Keuntungan yang di peroleh 7. Situasi politik 8. Pengeluaran yang di lakukan pemerintah. 9. Kemudahan yang di berikan oleh pemerintah setempat. Universitas Sumatera Utara A.d. 1. Ramalan mengenai keuntungan keuntungan masa depan akan memberikan gambaran kepada pengusaha mengenai jenis-jenis usaha yang prospektif dan dapat dilaksakan di masa depan, dan besarnya investasi yang harus dilakukan untuk memenuhi tambahan barang-barang modal yang di perlukan. A.d. 2. Tingkat bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan memberikan keuntungan kepada para pengusaha, dan para investor hanya akan menanamkan modalnya apabila tingkat pengembalian modal dari modal yang di tanam, berupa persentase keuntungan netto belum dikurangi dengan tingkat bunga yang di bayar, modal yang di peroleh lebih besar dari tingkat bunga. Seorang investor mempunyai dua pilihan di dalam menggunakan modal yang di milikinya yaitu : pertama, dengan meminjamkan atau membungakan uang tersebut deposito ; kedua, dengan menggunakannya untuk investasi. Dalam hal dimana pendapatan yang diperoleh adalah lebih dari tingkat bunga, maka pilihan terbaik adalah mendepositkan uang tersebut, dan akan menggunakannya untuk investasi apabila tingkat keuntungan yang di peroleh adalah lebih besar dari tingkat bunga yang akan dibayar. Pendekatan yang di gunakan adalah dengan : 1. Nilai sekarang Suatu kegiatan investasi dikatakan akan memperoleh keuntungan apabila nilai sekarang pendapatan di masa depan adalah lebih besar daripada nilai sekarang modal yang di investasikan. Universitas Sumatera Utara NS = n n r Y r Y r Y r Y 1 ... 1 1 1 3 3 2 2 1 1 + + + + + + + Dimana : NS = Nilai sekarang pendapatan yang di peroleh diantara tahun 1 sampai tahun n Y 1. Y 2. Y 3... Y n = Pendapatan netto keuntungan yang di peroleh perusahaan antara tahun 1 sampai tahun n r = Tingkat bunga Dengan memisalkan nilai sekarang modal yang di investasikan dengan M. Penanaman modal dikatakan menguntungkan apabila NS lebih besar dari M. 2. Tingkat pengembalian modal M = n n R Y R Y R Y R Y 1 ... 1 1 1 3 3 2 2 1 1 + + + + + + + Dimana ; M = Nilai modal yang di investasikan Y 1. Y 2. Y 3... Y n = Keuntungan yang diperoleh dari tahun 1 sampai tahun ke n r = Tingkat pengembalian modal Dengan menggunakan formulasi ini maka, suatu investasi di anggap menguntungkan apabila nilai R lebih besar daripada tingkat bunga. Ad.3. Ramalan mengenai keadaan dimasa depan. Universitas Sumatera Utara Dengan adanya ramalan tentang kondisi masa depan akan dapat menentukan tingkat investasi yang akan tercipta dalam prekonomian. Apabila ramalan di masa depan adalah baik maka investasi akan naik. Sebaliknya, apabila ramalan kondisi ekonomi di masa akan datang adalah buruk, maka tinngkat investasi akan rendah. Ad.4. Kemajuan teknologi. Dengan adanya temuan-temuan teknologi inovasi, maka akan semakin banyak kegiatan pembaharuan yang akan di lakukan oleh pengusaha, sehingga makin tinggi tingkat investasi yang dicapai. Ad.5. Tingkat pendapatan nasional dan perubahannya. Dengan bertambahya pendapatan nasional maka tingkat pendapatan Masyarakat akan meningkat, daya beli masyarakat juga meningkat, total aggregat demand yang pada akhirnya akan mendorongtumbuhnya investasi lain Induced Invesment. Ad.6. Keuntungan yang diperoleh perusahaa Semakin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan, maka akan mendorong para pengusaha untuk menyediakan sebahagian keuntunngan yang diperoleh untuk investasi-investasi baru Ad.7. Situasi Politik. Kestabilan politik suatu negara akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi para investor terutama para investor asing, untuk menanamkan modalnya. Universitas Sumatera Utara Mengingat bahwa investasi memerlukan suatu jangka waktu yang relatif lama untuk memperoleh kembali modal yang di tanam dan memperoleh keuntungan. Sehingga stabilitas politik jangka panjang akan di harapkan oleh investor. Ad.8. Pengeluaran-pengeluaran yang di lakukan pemerintah. Pengeluaran-pengeluaran yang di lakukan oleh pemerintah dapat berupa pengeluaran pembangunan dan rutin baik itu dalam penyediaan sarana dan prasarana atau fasilitas publik dalam menunjang kegiatan investasi dan juga prekonomian secara keseluruhan baik itu skala nasional maupun daerah. Sehingga menarik para investor dalam negeri maupun asing untuk berinvestasi di suatu negara ataupun daerah. Ad.9. Kemudahan-kemudahan yang di berikan pemerintah. Tersedianya kemudahan-kemudahan dalam birokrasi, dalam perpajakan tax holiday, yaitu suatu keringanan di dalam pajak apabila suatu perusahaan mau menanamkan keuntungan yang di perolehnya ke dalam investasi baru, ataupun apabila perusahaan yang bersangkutan mau dan bersedia menanamkan investasinya di suatu daerah dalam kurun waktu tertentu sehingga mendorong para investor untuk menanamkan modalnya.

2.1.5 Pengaruh Investasi Dalam Prekonomian