perkembangan psikososial anak, padahal masih banyak perkembangan anak lainya, seperti: perkembangan bio dan Spiritual.
Maka di dalam skripsi ini penulis secara spesifik membahas mengenai biopsikososial spiritual anak di Panti Sosial Asuhan Anak Balita
Tunas Bangsa. Bukan hanya perkembangan psikososial saja, melainkan perkembangan bio dan spiritual anak juga dijabarkan. Penelitian ini
diharapkan dapat menambah keilmuan dan pengetahuan bagi akademis dan praktisi yang menaruh perhatian khususnya anak terlantar.
F. Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang hal-hal yang diuraikan dalam penelitian ini, maka penulis membagi dalam lima
bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini meliputi latar belakang masalah, pembatasan masalah dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, metodelogi penulisan, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN TEORITIS
Bab ini mengemukakan tentang pengertian bio, pengertian psikososial, faktor psikososial, perkembangan psikososial,
pengertian spiritual, pengertian anak, pengertian anak terlantar.
BAB III GAMBARAN UMUM
Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum objek penelitian yang terdiri dari latar belakang berdirinya panti,
tugas fungsi dan kedudukan Panti sosial Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa, prosedur penerimaan, struktur
organisasi.
BAB IV Menjelaskan tentang analisis biopsikososial spiritual anak
di Panti Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab penutup dari tulisan ini yang berisi tentang kesimpulan dan saran.
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anak merupakan amanah dan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa, yang di dalam dirinya mempunyai harkat dan martabat sebagaimana
manusia seutuhnya.
1
Oleh karena itu, tentunya anak membutuhkan perlindungan hukum dalam berbagai aktifitas mereka. Orang tua adalah
orang yang paling bertanggung jawab dalam mengupayakan kesejahteraan, perlindungan, peningkatan, kelangsungan hidup dan mengoptimalkan
tumbuh kembangnya anak. Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpatisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat
kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Dalam Al-Quran pun telah menyuratkan dan mengajarkan
bahwa anak harus dipelihara dengan baik. Sebagaimana yaitu Allah berfirman :
“Sesungguhnya rugilah orang yang membunuh anak-anak mereka karena kebodohan lagi dan tidak mengetahui. Dan mereka mengharamkan apa
1
UU RI nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. h,33
yang Allah telah rezekikan kepada mereka dengan semata-mata mengada- ngadakan terhadap Allah. Sesungguhnya mereka telah sesat dan tidaklah
mereka mendapat petunjuk”. Q.S. An-nahl 58-59 Anak-anak juga memiliki karakteristik yang khas. Lingkungan
kehidupan pertama yang memberi pengaruh besar bagi perkembangan anak adalah keluarga. Orang tua merupakan orang penting yang langsung
berhubungan dengan anak.
2
Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak,
yang ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran waktu tertentu menuju kedewasaan dari lingkungan yang banyak
berpengaruh dalam kehidupan anak menuju dewasa. Psikososial merupakan tahap perkembangan yang dipengaruhi oleh
faktor sosial dan kultur. Erikson Faktor gangguan Psikososial, 1963 menemukan bahwa dalam tahap-tahap kehidupan setiap individu, terdapat
tugas-tugas perkembangan penting yang perlu diselesaikan dengan baik. Seorang anak harus melewati tahapan perkembangan psikososial ini secara
urut dan masing-masing tahapan harus diselesaikan dengan baik. Psikososial didefinisikan sebagai hubungan yang dinamis antara
psikologis dan pengaruh sosial dan diantara keduanya saling mempengaruhi. Kedua komponen tersebut merupakan hal yang penting
2
Dariyo, Agoes, Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama, Bandung :PT.Refika Aditama, cet:1
untuk proses perkembangan anak, hal tersebut akan beriringan dengan proses, sehingga psikososial akan berubah sesuai dengan perubahan
pertumbuhan dan perkembangan individu.
3
Anak-anak selain makhluk sosial juga merupakan makhluk spiritual. Spiritual memberi arah dan arti pada kehidupan. Spiritualitas
adalah kepercayaan akan adanya kekuatan non fisik yang lebih besar daripada kekuatan diri kita. Suatu kesadaran yang menghubungkan kita
langsung dengan Tuhan. Untuk itu orang tua wajib menanamkan nilai-nilai dan ajaran agama kepada anak-anak. Mengabaikan pendidikan nilai-nilai
spiritual ini berarti mengingkari sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Anak-anak dalam perkembanganya sangat dipengaruhi oleh
lingkungan yang merawatnya. Lingkungan pertama yang sangat berpengaruh dalam perkembangan anak adalah keluarga. Oleh karena itu
untuk menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, anak mempunyai hak dan kebutuhan hidup yang perlu dipenuhi yaitu kebutuhan akan
makanan bergizi, kebutuhan emosional, pengembangan spiritual, pendidikan, kesehatan, bermain serta memerlukan lingkungan keluarga
dan lingkungan sosial yang mendukung bagi kelangsungan tumbuh
3
http:www.kalbe.co.idfilesck159 09Prevalensibeberapafaktorgangguanpsikososial.
kembang hidupnya.
4
Idealnya berarti anak harus tinggal bersama orang tuanya, untuk bisa tumbuh dan berkembang secara optimal. Tetapi pada
kenyataanya, masih banyak kita melihat anak-anak yang terlantar. Padahal dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang
perlindungan anak pasal 4 berbunyi setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpatisipasi secara wajar sesuai dengan harkat
dan martabat kemanusiaan. Serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
5
Tentunya hal demikian itu tidak sesuai dengan isi pasal tersebut.
Melihat hal ini, salah satu panti asuhan yang ada di Indonesia yaitu Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa selaku Panti sosial
dibawah naungan Dinas Sosial, memberikan program penampungan perawatan untuk menyelamatkan anak dari ketelantaran agar dapat tumbuh
kembang secara wajar. Disini anak-anak diberikan pelayanan seperti, pelayanan kesehatan gizi, kesejahteraan sosial, mental, spiritual,
pendidikan pra sekolah, pendidikan taman kanak-kanak, rekreasi, dan penyaluran bina lanjut.
6
Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa
4
Departemen Sosial RI, Direktorat Jenderal Bina Kesejahteraan Sosial dan Direktorat Kesejahteraan anak, keluarga dan Lanjut Usia, Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan Kesejahteraan
Sosial Anak Jalanan, 1999, h.1.
5
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Surabaya:Media Center 2006.h.117
6
Profil Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa, h.2.
diharapkan dapat mengembalikan anak-anak kedalam kehidupan yang layak dan normatif.
Meskipun sudah banyak panti-panti yang berdiri dengan tujuan menghindarkan anak dari keterlantaran, tetap keluargalah tempat yang
paling utama untuk tempat di mana anak dapat tumbuh dan berkembang. Hal ini disebabkan karena anak-anak dalam perkembanganya sangat
dipengaruhi oleh lingkungan yang merawatnya. Hal ini terlihat dari bagaimana anak itu tumbuh dan berkembang. Terlihat berbeda
perkembangan diantara anak yang tumbuh dilingkungan keluarga dengan anak yang tumbuh di lingkungan panti asuhan. Perkembangan anak dilihat
dari perkembangan bio, psiko, sosial dan spiritualnya. Berdasarkan pengamatan penulis sementara mengenai perkembangan anak yang tinggal
bersama orang tuanya adalah: 1 Perkembangan Bio: Anak terlihat sehat, bersih. Dikarenakan
anak mendapatkan ASI air susu ibu yang cukup dan mendapatkan makanan yang bergizi. Serta daya imun yang
cukup. 2 Perkembangan Psikologis: Anak dalam perawatan orang tua,
emosi akan terlihat labil, tidak emosional. Emosi anak masih bisa dikendalikan karena adanya kedekatan hubungan antara
anak dengan orang tua.
3 Perkembangan Sosial: Anak mudah beradaptasi, mudah bersosialisasi dan lebih terbuka. Anak juga tidak akan sulit
dalam berkenalan dengan orang baru dan anak pun tidak sulit untuk mendapatkan teman baru.
4 Perkembangan Spiritual: Anak usia 3 tahun sudah bisa meniru gerakan sholat dan usia 6 tahun sudah bisa mulai membaca
huruf-huruf Al-Qur’an. Hal ini akan berbeda situasinya dengan anak yang tumbuh didalam
panti asuhan. Penulis berasumsi bahwa perkembangan anak yang tumbuh di dalam panti asuhan akan terlihat sebagai berikut:
1 Perkembangan Bio: Tidak terlalu sehat. Anak pun mudah sakit hal ini karena anak tidak mendapatkan ASI air susu ibu
sehingga kurang daya imun didalam tubuhnya. 2 Perkembangan Psikologis: Anak bersifat cenderung agresif.
Agresif ditunjukan karena anak ingin mencari perhatian kepada orang dewasa. Anak juga ada yang bersifat penakut.
Ketakutanya ditunjukan dengan apabila anak melihat orang asing, ia akan lari dan apabila dihampiri si anak akan menangis.
Anak pun juga ada yang memiliki sifat pendendam meskipun tidak semua anak. Sifat pendendam disebabkan karena si anak
mendapat perlakuan yang tidak baik, tidak adil. Anak tidak bisa
mengungkapkanya sehingga ia pendam didalam hati dan tumbuh menjadi pendendam.
3 Perkembangan Sosial: Anak sulit untuk beradaptasi dengan orang asing. Yang anak kenal hanyalah orang yang berada
didalam panti, sehingga anak akan sulit dalam beradaptasi, bersosialisasi dengan orang asing.
4 Perkembangan Spiritual: Anak didalam panti usia 3 tahun belum bisa meniru gerakan sholat. Anak pun usia 6 tahun
belum bisa menghafal huruf-huruf Al-Qur’an. Hal ini dikarenakan
kurangnya sumber
daya manusia
yang mengajarkan mereka.
Ilustrasi diatas merupakan hasil observasi awal, belum tentu benar dan mungkin dari ilustrasi sementara tersebut berakibat sebaliknya. Untuk
itu kebenaranya akan lebih digali lagi di dalam penelitian ini dan dituangkan di dalam skripsi ini. Yang akan menjadi pertanyaan, apakah
benar anak yang di panti asuhan lebih rentan sakit, emosi tidak labil, anak panti cenderung pendiam? kegiatan seperti apakah yang mereka lakukan
sehari-hari? Kondisi lingkungan seperti apakah yang mereka dapat? Apakah anak yang di dalam panti bisa tumbuh secara optimal? Dan apakah
benar ada perbedaan perkembangan biopsikososial spiritual antara anak di panti asuhan dengan anak yang tumbuh di lingkungan keluarga? Atau
justru malah sebaliknya, tidak ada perbedaan perkembangan diantara keduanya?
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang di atas, penulis ingin meneliti lebih jauh lagi mengenai perkembangan biopsikososial spiritual
anak yang tumbuh di dalam panti asuhan. Untuk itu penulis akan menggali lebih dalam tentang perkembangan biopsikososial spiritual anak yang
berada didalam panti asuhan? Dan bagaimana cara panti mengembangkan perkembangan biopsikososial spiritual anak? Oleh karena itu penulis
mengambil judul tentang “Analisis Biopsikososial Spiritual pada Anak di Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa”.
B. Batasan dan Perumusan masalah
A. Batasan Masalah Untuk mrenghindari pembahasan yang terlalu luas, maka penulis
memfokuskan hanya pada analisis biopsikososial spiritual anak balita di Panti Tunas Bangsa Cipayung Jakarta Timur.
B. Perumusan Masalah
Sehubungan dengan pembatasan masalah di atas, penulis membuat rumusan masalah yaitu:
Bagaimana perkembangan biopsikososial spiritual anak di panti sosial asuhan anak balita tunas bangsa?
C. Tujuan Penelitian
1. Penelitian ini bertujuan mengetahui : a. Tujuan Umum
Untuk mendefinisikan perkembangan biopsikososial spiritual anak di Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas
Bangsa.
b. Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui gambaran kondisi Biopsikososial
Spiritual Anak di Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa.
2. Untuk mengetahui gambaran proses pelaksanaan program dalam pengembangan Biopsikososial Spiritual
Anak di Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa.
2. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis 1 Memberikan sumbangan pengetahuan mengenai cara
pengembangan Biopsikososial Spiritual anak balita yang dilakukan oleh Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas
Bangsa. 2 Memberikan sumbangan pengetahuan bagi kompetensi
pekerjaan sosial di bidang pengembangan anak khususnya perkembangan Biopsikisosial Spiritual.
2. Manfaat Praktis 1 Merupakan masukan untuk penelitian-penelitian lebih
lanjut, khususnya yang berkaitan dengan perkembangan anak.
2 Memberikan masukan dan saran kepada Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa dalam mengembangkan
perkembangan biopsikososial spiritual Anak. 3 Memberikan masukan saran untuk para praktisi di lembaga
pelayanan anak, khususnya anak balita dalam rangka pengembangan biopsikososial spiritual anak.
D. Metodologi penelitian
1. Pendekatan Penelitian Dalam melaksanakan
penelitian penulis menggunakan
pendekatan kualitatif. Pendekatan ini digunakan dalam beberapa pertimbangan, yaitu bersifat luwes, tidak terlalu rinci, tidak lazim
mendefinisikan suatu konsep, serta memberikan kemungkinan berbagai perubahan-perubahan manakala ditemukan fakta yang lebih
mendasar, menarik, dan unik bermakna dilapangan.
7
Sedangkan menurut
Bodgan Tailor
dalam bukunya
sebagaimana di kutip oleh Lexy J.Moleong, metodologi kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data dan deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut mereka pendapat ini diartikan pada latar dan
individu secara holistic utuh. Peneliti tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi kedalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu
gambaran sebagai dari suatu keutuhan.
8
Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar bukan angka-angka, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi rinci
7
Burhan Bungins, Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada, 2003, cet.ke-2, h.39
8
Dr. Lexy J.moleong, MA, “ Metodelogi Penelitian Kualitatif”, Bandung:PT.Remaja Rosdakarya, 2000, h.3
terhadap apa yang sudah diteliti. Pendekatan kualitatif ini dipilih berdasarkan tujuan penelitian yang ingin mendapatkan gambaran
tentang bio psikososial spiritual anak di Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa dan bagaimana program pengembanganya.
2. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analisis.
Deskriptif analisis yaitu, analisis terhadap sampel dimaksudkan untuk menarik kesimpulan.
9
Di mana data yang dikumpulkan berupa kata- kata, gambar dan bukan angka-angka. Data tersebut berasal dari
naskah wawancara, catatan lapangan, catatan atau memo dan dokumentasi resmi lainya.
10
Dalam penelitian deskriptif analisis ini penulis menganalisa biopsikososial spiritual anak di Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas
Bangsa dan proses pelaksanaan programnya, yang bertujuan untuk mengetahui keadaan sesuatu mengenai apa dan bagaimana, sejauh
mana dan sebagainya.
9
http:www.pdfwindows.comgoto?=http:file.upi.eduDirektoriFIPJUR_ADMINISTR ASI_PENDIDIKAN197011091998021SURURIPokok_Bahasan_Pengolahan_dan_analisis_Data
.pdf
10
Burhan Bungins, Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT..Raja Grafindo Persada,2003 cet, Ke-2, h.39
3. Teknik Pengumpulan Data Adapun untuk melaksanakan penelitian teknik pengumpulan
data yang akan dilaksanakan melalui : a. Observasi: Penulis mendatangi Panti Sosial Asuhan Anak
Tunas Bangsa, disini penulis melakukan pengamatan lansgung dalam mengikuti kegiatan-kegiatan agar dapat
memperoleh data yang akurat dan konkrit tentang masalah yang diteliti penulis.
b. Wawancara: Penulis melengkapi pengumpulan data yang diperlukan, selain observasi langsung penulis juga
melakukan wawancara langsung yang dianggap dapat memberikan info kepada penulis. Wawancara dilakukan
kepada Ka.Sie Pengembangan dan Sosialisasi, Staff.Asuhan dan Keperawatan, Pengasuh PSAA Tunas Bangsa.
c. Catatan lapangan: Penulis mencatat tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka
pengumpulan data dan refleksi terhadap penelitian.
4. Macam dan Sumber Data a. Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber utama
Sumber Utama : no
Data yang di cari Informan
Posisi Metode
Jumlah 1
Kelembagaan 1.Dra. Mariana.
M.si Kepala PSAA
Tunas Bangsa Wawancara
1
2 AsuhanPerawatan
2.Sri Marsiyanti 3.Nurlly.
Sie.Asuhan dan Perawatan.
Wawancara 2
3 Sosialisasi dan
Pengembangan 4.DraDiah
Ratnaningsih Sosialisasi dan
Pengembangan Wawancara
1
Total = 4 empat jumlah keseluruhan subyek data primer
b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari catatan-catatan atau dokumen yang berkaitan dengan penelitian.
5. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas
Bangsa. Jl. Raya Bina marga no.79 Cipayung Jakarta Timur.
6. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 7 September-14 September
2011. Penelitian ini dilakukan dari pukul 08.00-15.00 WIB.
7. Subyek, Informan dan Obyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah pengurus, pengasuh, pengajar
Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa. Informan adalah seseorang yang dapat memberikan informasi mengenai situasi dan
kondisi latar penelitian.
8. Teknik Analisa Data 1. Proses awal yang penulis lakukan adalah observasi ke lembaga.
Setelah itu penulis mengamati seluruh data dari hasil wawancara secara detail dan melakukan berulang-ulang dari awal dan selama
proses ini berlangsung, data yang penulis kumpulkan kemudian penulis rangkum data terhimpun dan menyeleksi sesuai dengan
konsep penelitian.
2. Selanjutnya penulis menyusun dalam catatan lapangan, kemudian diringkas, dirangkum dipilah-pilah hal-hal yang penting dan pokok
dan disusun secara sistematis dengan mengacu kepada perumusan masalah dan tinjauaan teoritis yang berkaitan dengan penelitian ini.
Dalam menganalisa penulis menggunakan analisa deskriptif, mendeskriptifkan hasil temuan secara sistematis, faktual, akurat
yang disertai petikan wawancara. Penulisan menganalisa secara kualitatif data-data kualitatif dari
hasil wawancara mendalam yang berupa kalimat-kalimat atau pertanyaan pendapat tersebut dianalisa untuk mengetahui makna
yang terkandung didalamnya, untuk mengetahui makna yang terkandung di dalamnya, untuk memahami keterlibatan dengan
permasalahan yang diteliti.
9. Teknik Keabsahan Data Untuk memeriksa keabsahan data penulis menggunakan teknik
triangulasi. Teknik triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data
untuk pengecekan atau pembanding terhadap data tersebut. Teknik triangulasi yang banyak digunakan adalah pemeriksaan terhadap
sumber lainya. Dalam hal ini, penulis menggunakan klien sebagai pengecekan data yang penulis peroleh dari pengurus, perawat serta
staf-staf Panti Sosial Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa.
10. Teknik Penulisan Untuk mempermudah dalam penulisan ini maka penulis mengacu
kepada pedoman penulisan karya ilmiah skripsi, tesis, dan disertasi yang diterbitkan oleh CeQDA tahun 2007.
E. Tinjauan Pustaka
Dalam penulisan ini, penulis melakukan tinjauan pustaka sebagai langkah dari penyusunan skripsi yang penulis teliti, agar terhindar dari
kesamaan judul dan lain-lain dari skripsi yang sudah ada sebelum- sebelumnya. Setelah mengadakan tinjauan pustaka, maka peneliti
menemukan skripsi yang hampir sama dari segi judul yang penulis buat, tetapi penulis akan memaparkan dari sudut yang berbeda, yaitu :
Nama :
Nona Supriyanti Fakultas
: Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Jurusan :
Kesejahteraan Sosial Tahun
: 2009
Dalam penelitianya, Supriyanti lebih menekankan mengenai perkembangan psikososial anak terlantar. Bagaimana peran panti asuhan
dalam mengembangkan perkembangan psikososial anak. Kekurangan dalam kajian literatur ini, Supriyanti hanya menjelaskan mengenai
perkembangan psikososial anak, padahal masih banyak perkembangan anak lainya, seperti: perkembangan bio dan Spiritual.
Maka di dalam skripsi ini penulis secara spesifik membahas mengenai biopsikososial spiritual anak di Panti Sosial Asuhan Anak Balita
Tunas Bangsa. Bukan hanya perkembangan psikososial saja, melainkan perkembangan bio dan spiritual anak juga dijabarkan. Penelitian ini
diharapkan dapat menambah keilmuan dan pengetahuan bagi akademis dan praktisi yang menaruh perhatian khususnya anak terlantar.
F. Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang hal-hal yang diuraikan dalam penelitian ini, maka penulis membagi dalam lima
bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini meliputi latar belakang masalah, pembatasan masalah dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, metodelogi penulisan, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN TEORITIS
Bab ini mengemukakan tentang pengertian bio, pengertian psikososial, faktor psikososial, perkembangan psikososial,
pengertian spiritual, pengertian anak, pengertian anak terlantar.
BAB III GAMBARAN UMUM
Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum objek penelitian yang terdiri dari latar belakang berdirinya panti,
tugas fungsi dan kedudukan Panti sosial Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa, prosedur penerimaan, struktur
organisasi.
BAB IV Menjelaskan tentang analisis biopsikososial spiritual anak
di Panti Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab penutup dari tulisan ini yang berisi tentang kesimpulan dan saran.
50
BAB III DESKRIPSI LEMBAGA