Perkembangan Spiritual Anak TEMUAN DAN ANALISA DATA LAPANGAN

Model pengasuhan yang diberikan panti kepada anak bersifat situasioanal, tergantung keadaan. Tidak hanya meberikan larangan, tetapi disertai alasan dengan begitu anak akan memahami dan dapat mempengaruhi kecerdasan emosinal anak.

C. Perkembangan Spiritual Anak

Spiritualitas adalah hubungannya dengan Yang Maha Kuasa dan Maha Pencipta, tergantung dengan kepercayaan yang dianut oleh individu. Menurut Burkhardt 1993 spiritualitas meliputi aspek-aspek : 1. Berhubungan dengan sesuatau yang tidak diketahui atau ketidakpastian dalam kehidupan, 2. Menemukan arti dan tujuan hidup, 3. Menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber dan kekuatan dalam diri sendiri, 4. Mempunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri dan dengan yang maha tinggi. 45 Definisi spiritual setiap individu dipengaruhi oleh budaya, perkembangan, pengalaman hidup, kepercayaan dan ide-ide tentang 45 http:kesehatan.kompasiana.comkejiwaan20101204pengertian-spiritual kehidupan. Spiritualitas juga memberikan suatu perasaan yang berhubungan dengan intrapersonal hubungan antara diri sendiri, interpersonal hubungan antara orang lain dengan lingkungan dan transpersonal hubungan yang tidak dapat dilihat yaitu suatu hubungan dengan ketuhanan yang merupakan kekuatan tertinggi. Adapun unsur- unsur spiritualitas meliputi kesehatan spiritual, kebutuhan spiritual, dan kesadaran spiritual. Dimensi spiritual merupakan suatu penggabungan yang menjadi satu kesatuan antara unsur psikologikal, fisiologikal, atau fisik, sosiologikal dan spiritual.

1. Motivasi yang diberikan pengasuh agar anak taat kepada Tuhanya

Anak-anak selain makhluk sosial juga merupakan makhluk spiritual. Spiritual memberi arah dan arti pada kehidupan. Spiritualitas adalah kepercayaan akan adanya kekuatan non fisik yang lebih besar daripada kekuatan diri kita. Suatu kesadaran yang menghubungkan kita langsung dengan Tuhan. Untuk itu orang tua wajib menanamkan nilai-nilai dan ajaran agama kepada anak-anak. Mengabaikan pendidikan nilai-nilai spiritual ini berarti mengingkari sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Hal ini dijelaskan oleh Bu Nurlly, bahwa : “Karena disini anak-anak ya mba, jadi kita disini cara mengajarkanya juga berbeda dengan anak yang 6 tahun ke atas dan mereka sholat pun tidak seperti orang dewasa ya mba yang 5 waktu, jangankan anak kecil mba, kita sendiripun kadang masih suka ada yang bolong. Kami memulai mengajarkan mereka dengan kami suka menceritakan tentang nabi-nabi, mengajarkan mereka sholat dengan begitu mereka perlahan-lahan menjadi terbiasa.” 46

2. Warisan Budaya dalam mencerdaskan Spiritualitas

Definisi spiritual setiap individu dipengaruhi oleh budaya, perkembangan, pengalaman hidup, kepercayaan dan ide-ide tentang kehidupan. Spiritualitas juga memberikan suatu perasaan yang berhubungan dengan intrapersonal hubungan antara diri sendiri, interpersonal hubungan antara orang lain dengan lingkungan dan transpersonal hubungan yang tidak dapat dilihat yaitu suatu hubungan dengan ketuhanan yang merupakan kekuatan tertinggi. Spiritual juga bukan hanya dilihat berdasarkan hamba dengan Tuhanya melainkan salah satu tradisi budayawarisan yang diberikan kepada anak pun merupakan spiritualitas. Dari pengamatan yang penulis lakukan, dalam hal ini penulis tidak menemukan tradisi yang dibawa anak kedalam panti. Karena memang anak terlalu kecil untuk berada didalam panti, dan hanya sebentar waktu mereka bersama keluarganya bahkan ada yang sama sekali belum pernah tinggal bersama keluarganya. Jadi belum ada tradisi-tradisi yang dibawa anak kedalam panti. Pernyataan ini ditambahkan oleh Bu Nurlly : 46 Wawancara pribadi dengan Bu Nurlly pada 12 September 2011 “Karena mereka masih pada kecil ya mba waktu ditaruh disini, jadi tidak ada ritual apa-apa yang mereka lakukan mba. Kecuali mereka yang masih mempunyai keluarga, mereka diizinkan keluar panti”. 47 Mempunyai kepercayaan atau keyakinan berarti mempercayai atau mempunyai komitmen terhadap sesuatu atau seseorang. Konsep kepercayaan mempunyai dua pengertian. Pertama kepercayaan didefinisikan sebagai kultur atau budaya dan lembaga keagamaan seperti Islam, Kristen, Budha, dan lain- lain. Kedua, kepercayaan didefinisikan sebagai sesuatu yang berhubungan dengan Ketuhanan, Kekuatan tertinggi, orang yang mempunyai wewenang atau kuasa, sesuatu perasaan yang memberikan alasan tentang keyakinan belief dan keyakinan sepenuhnya action, harapan hope, harapan merupakan suatu konsep multidimensi, suatu kelanjutan yang sifatnya berupa kebaikan, dan perkembangan, dan bisa mengurangi sesuatu yang kurang menyenangkan. Karena mayoritas anak-anak, karyawan, staf-staf panti beragama islam. Spiritualitastradisi yang dilakukan didalam panti sama dengan lingkungan rumah. Apabila ada perayaan besar seperti Idul Adha dan Idul Fitri maka mereka pun merayakanya, tetapi yang berbeda sebagian dari mereka tidak merayakan bersama dengan keluarga, berbeda dengan anak-anak yang mempunyai keluarga mereka merayakan bersama keluarganya. 47 Wawancara dengan Bu Nurlly pada tgl 12 September 2011 Hal ini dijelaskan oleh Bu Nurlly yaitu: “Mereka yang memiliki keluaga diizinkan pulang,mereka merayakan bersama keluarganya. Sedangkan anak yang tidak memiliki keluaga mereka merayakan bersama-sama pengasuh-pengasuh dipanti. Karena hari raya pun saatnya kami masuk ya masuk. Mereka kami pakaikan baju baru, sepatu baru dan makan-makan dipanti. Setelah itu kami mengunjugi rumah-rumah pengasuh yang bersedia mengadakan acara untuk anak-ank panti dumahnya.” 48 Anak-anak yang terbina kehidupan rohani dan spiritualnya cenderung tumbuh kembang menjadi orang dewasa yang mengutamakan ibadah dan taat kepada Tuhan, sehingga dapat menjadi orang yang bertanggung jawab dimasyarakat. Sebaliknya anak-anak yang tidak terbina imanya, akan menjadi orang dewasa yang cenderung berkepribadian labil dan mudah terpengaruh oleh nilai-nilai negatif, akibatnya mereka menjadi beban sosial di masyarakat. 49 48 ibid 49 http:kesehatan.kompasiana.comkejiwaan20101204pengertian-spiritual 97

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN