Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

undang-undang yang dimaksud dengan benda ialah tiap-tiap barang dan tiap-tiap hak yang dapat dikuasai oleh hak milik. 5 Hak milik intelektual ini merupakan hak yang berasal dari hasil kegiatan kreatif suatu kemampuan daya pikir manusia yang diekspresikan kepada khalayak umum dalam berbagai bentuknya, yang memiliki manfaat serta berguna dalam menunjang kehidupan manusia, maksudnya ialah bahwa kepemilikan itu wajar karena sifat ekonomis manusia yang menjadikan hal itu satu keharusan untuk menunjang kehidupannya di dalam masyarakat. 6 Secara garis besar HKI dibagi dalam 2 dua bagian, yaitu: 1. Hak cipta copyright; 2. Hak kekayaan industri industrial property rights, yang mencakup : a. Paten patent; b. Desain industri industrial design; c. Merek trademark; d. Penaggulangan praktik persaingan curang repression of unfair competition; e. Desain tata letak sirkuit terpadu layout design of integrated circuit; f. Rahasia dagang trade secret. Hak Kekayaan Intelektual atau yang biasa disebut HKI merupakan terjemahan dari Intellectual Property Rights. Secara sederhana HKI adalah suatu hak yang timbul bagi hasil pemikiran yang menghasilkan suatu produk yang bermanfaat bagi manusia. HKI juga dapat diartikan sebagai hak bagi seseorang karena ia telah membuat sesuatu 5 R. Soebekti dan R.Tjitrosudibio, Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Jakarta : Pradya Paramita, 1996, h.155. 6 Budi Agus Riswandi dan M. Syamsuddin, Hak Kekayaan Intelektual dan Budaya Hukum, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2004, h.33. yang berguna bagi orang lain. Objek atau hal-hal yang diatur dalam HKI adalah karya-karya yang lahir dari kemampuan intelektual daya pikir manusia. 7 Adapun definisi yang dirumuskan oleh para ahli, HKI selalu dikaitkan dengan tiga elemen penting berikut ini: 8 1. Adanya sebuah hak eksklusif yang diberikan oleh hukum; 2. Hak terebut berkaitan dengan usaha manusia yang didasarkan pada kemampuan intelektual; 3. Kemampuan intelektual tersebut memiliki nilai ekonomi. Tumbuhnya konsepsi kekayaan atas karya-karya intelektual manusia pada akhirnya menimbulkan kebutuhan untuk melindungi atau mempertahankan kekayaan tersebut. Pada gilirannya, akan melahirkan konsepsi perlindungan hukum atas kekayaan intelektual Intellectual Property tadi, termasuk di dalamnya adalah pengakuan hak terhadapnya. Sesuai dengan hakikatnya pula, HKI dikelompokkan sebagai hak milik perorangan yang sifatnya tidak berwujud intangible. 9 Meskipun terdapat teori universalitas tentang hak kekayaan intelektual, hingga kini belum ada definisi tunggal yang disepakati di seluruh dunia tentang apakah yang dimaksud dengan hak kekayaan intelektual. Hal ini disebabkan pengertian dari hak kekayaan intelektual sulit untuk didefinisikan dalam satu kalimat 7 Haris Munandar dan Sally Sitanggang, HAKI-Hak Kekayaan Intelektual, Jakarta : Erlangga, 2008, h.2. 8 Tomi Suryo Utomo, Hak Kekayaan Intelektual di Era Global, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2010, h.2. 9 Suyud Margono, Aspek Hukum Komersialisasi Asset Intelektual, Bandung: Nuansa Aulia, 2010, h.3. sederhana yang dengan tepat dapat menggambarkan tentang pengertian dari hak kekayaan intelektual secara menyeluruh . Banyaknya pengertian tentang hak kekayaan intelektual dan sulitnya untuk mendefinisikan tunggal tentang hak kekayaan intelektual tidak menjadi suatu hambatan yang sangat penting untuk melindungi setiap karya-karya hasil intelektual. HKI memberikan suatu apresiasi dan penghargaan yang besar terhadap para pencipta atau pemegang hak cipta, diantaranya diberikannya hak-hak yang hanya dimiliki oleh para pencipta atau pemegang hak cipta. Hak-hak tersebut bertujuan agar para pencipta mendapatkan keuntungan dari karya ciptaannya baik berupa uang ataupun pengakuan dari masyarakat atas karya ciptaannya. Beberapa hak-hak yang dimiliki oleh pencipta terdiri dari hak eksklusif, hak ekonomi dan hak moral. UUHC telah mengatur penjelasan dari ketiga hak tersebut. Menurut UUHC, pencipta adalah seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas inspirasinya melahirkan suatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan, atau keahlian yang dituangkan ke dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi. Bentuk yang khas dan pribadi dapat diartikan sebagai perwujudan ide dan pemikiran pencipta yang mewujudkan identitas dan kualitas dirinya. 10 Di era global keberadaan dan perkembangan karya cipta musik dan lagu sebagai salah satu bagian yang dilindungi hak cipta, tidak kalah pentingnya 10 Yusran Isnaini, Hak Cipta dan Tantangannya di Era Cyber Space, Jakarta : Ghalia Indonesia, 2008, h.19 dibandingkan dengan industri teknologi paten, know-how, dan lain-lainnya. Industri ini dibentuk dari industri cultural yang menempati posisi yang cukup diperhitungkan. Posisi tersebut menurut Arnel Affandi dengan mencontohkan Amerika Serikat sebagai Negara Adidaya yang mengandalkan industri musik dan lagu sebagai sumber devisa dalam perdagangan internasionalnya. Industri ini juga merupakan salah satu komoditi yang paling potensial bagi transaksi perdagangan internasional, karena mempunyai segmen pasar yang sangat luas dan mampu melewati batas-batas negara. Selain itu musik dan lagu juga dinikmati oleh seluruh kalangan masyarakat tanpa mengenal batas usia. Dengan demikian musik dan lagu sebagai sebuah komoditas yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. 11 Internet menawarkan kemudahan bagi penggunanya untuk berbagi berbagai file secara online, yang dapat diperoleh dari berbagai situs seperti situs website atau pun blog yang menyediakan file software, dokumene-book, gambar, musik atau lagu, video atau film, dan lain sebagainya. Seiring dengan semakin tingginya tingkat kecepatan dan kemudahan akses internet dewasa ini, aktivitas download file pun menjadi salah satu aktivitas paling favorit bagi pengguna internet. Download adalah istilah yang sering kita sebut ketika mengakses di internet, baik di rumah kita sendiri atau dari cyberaccess untuk mengambil sesuatu gambar, dokumen, surat, dll. ke dalam bentuk file dari Internet atau Internet. 11 Arnel Affandi, Sendi-Sendi Ilmu Hukum dan Tata Hukum Industri Perekaman Suara, Cet.V,Bandung : Citra Aditya Bakti, 1997, h.19. Didalam Undang-Undang Hak Cipta telah di jelaskan bahwa lagu dan musik merupakan suatu karya cipta yang dilindungi oleh Undang-Undang hak cipta. Banyaknya situs-situs musik illegal di internet menjadi suatu tantangan yang sangat besar dalam menegakkan perlawanan terhadap pelanggaran hak cipta. Dengan hanya bermodalkan komputer ataupun perangkat sejenisnya dan akses internet kita sudah bisa mendapatkan suatu karya cipta lagu dan musik tanpa mengeluarkan biaya apapun. Secara tidak langsung tidak adanya suatu keuntungan yang akan dinikmati oleh pencipta ataupun si pemegang cipta. Hal ini sudah menjadi hal yang sangat lazim dan lumrah untuk pada saat ini. Internet secara radikal telah merombak hubungan antara fenomena online dan letak secara fisik. Hal ini bila dipandang dari aspek hukum merupakan perubahan yang sangat penting. Munculnya jaringan komputer global mengakibatkan timbulnya berbagai pertanyaan menyangkut hubungan antara letak geografis dan berbagai hal: 12 1. Kekuasaan pemerintah lokal untuk memegang kontrol atau melakukan pengawasan terhadap perilaku online; 2. Hubungan perilaku online terhadap individu lainnya; dan 3. Legitimasi kedaulatan negara untuk menegakkan aturan yang diterapkan terhadap fenomena global. Sejak ditemukannya teknologi digital, keberadaan hak cipta yang banyak diatur di dalam UUHC anggota WTO mulai banyak digugat oleh para pihak yang terlibat di dalam industri musik di era digital. Gugatan ini terutama disebabkan oleh 12 Johnson and post, Law and Borders: The Rise of Law in Cyberspace, http:www.cli.orgX0025_LBFIN.html, 1996, h.3. berkembangnya media pemuatan ciptaan, termasuk musik yang sudah banyak mengalami kemajuan. Berdasarkan latar belakang dari permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK CIPTA LAGU DAN MUSIK DI MEDIA INTERNET Analisa Putusan Mahkamah Agung Nomor 385 KPdt.Sus2009.

B. Identifikasi, Pembatasan dan Rumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah Berdasarkan penelitian skripsi ini, penulis mengidentifikasi masalah yang diantaranya : a. Majunya perkembangan zaman ke era modern yang serba digital pada saat ini secara tidak sadar telah mengubah budaya masyarakat yang cenderung lebih konsumtif dan lebih menyukai hal-hal yang instant. Kesadaran hukum masyarakat di era modern masih sangat lemah. Tidak adanya keseimbangan antara sadar teknologi dengan sadar hukum. Hal ini bisa berakibat fatal karena akan menguntungkan salah satu pihak yaitu konsumen dan akan merugikan podusen pencipta. b. Tanpa disadari internet merupakan suatu fenomena dalam dunia intelektual yang mempermudah pemilik akses internet untuk mendapatkan segala informasi atau file yang dicari, tidak hanya itu saja internet merupakan suatu media atau wadah tempat terjadi pelanggaran atas hak cipta. Maraknya kasus pelanggaran terhadap lagu dan musik di media internet pada zaman sangat modern ini menjadikan suatu pelanggaran yang terjadi di media internet sudah menjadi hal yang sangat umum dan wajar di kalangan masyarakat. Banyak masyarakat yang tidak memikirkan hak-hak yang terdapat di dalam ciptaan tersebut. 2. Pembatasan Masalah Dalam hal-hal yang telah dipaparkan oleh peneliti di dalam latar belakang masalah, maka penulis hanya membatasi pembahasan mengenai perlindungan hukum terhadap pemegang hak cipta lagu dan musik di media internet. 3. Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan latar belakang yang telah dijelaskan oleh penulis di atas, maka dapat di ambil kesimpulan permasalahan yang sekarang telah menjadi hal yang lazim di kalangan masyarakat yaitu maraknya pelanggaran cipta lagu dan musik di media internet. Untuk menjawab permasalahan tersebut maka penulis menyajikan pertanyaan penilitian sebagai berikut : a. Bagaimana penerapan hak cipta atas lagu dan musik di media internet? b. Bagaimana sanksi atas pelanggaran karya cipta lagu dan musik di media internet? c. Bagaimana perlindungan hukum terhadap pemegang hak cipta terhadap pelanggaran atas karya cipta lagu dan musik di media internet?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya pelanggaran atas hak cipta lagu dan musik di media internet. b. Untuk mengetahui apa saja bentuk-bentuk pelanggaran atas karya cipta lagu dan musik di media internet. c. Serta untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap pemegang hak cipta atas lagu dan musik di media internet. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi penulis, untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan dalam hal hak cipta. b. Bagi akademisi, sebagai tambahan referensi guna mempermudah bagi pihak yang berkepentingan yang ingin melakukan penelitian dengan objek yang sama. c. Bagi pembaca, agar para pembaca dapat mengerti arti perlindungan hukum dan segala bentuk pelanggaran terhadap hak cipta atas lagu dan musik di media internet.

D. Tinjauan Pustaka

Dalam menjaga keaslian judul penulis ajukan daalam proposal skripsi ini perlu kiranya penulis lampirkan juga beberapa rujukan yang menjadi bahan pertimbangan. Antara lain : 1. Skripsi yang berjudul “PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INDUSTRI PEREKAMAN SUARA DARI TINDAK PIDANA PEMBAJAKAN KASET Studi Kasus : Putusan No.3683Pid.B2008PN Medan ” karya Andri Tambun, fakultas hukum universitas sumatera utara tahun 2009. Skripsi tersebut membahas tentang perlindungan hukum terhadap industri perekaman suara dari tindak pidana pembajakan, di dalam skripsi tersebut membahas sedikit tentang pengertian hak cipta. Tidak hanya itu didalam skripsi tersebut menitik beratkan pada penelitian atas studi kasus putusan No.3683Pid.B2008PN Medan. Berbeda dengan skripsi yang akan di angkat oleh penulis, bahwa penulis lebih cenderung membahas perlindungan hukum terhadap hak cipta atas lagu dan musik di media internet. Perbedaan yang sangat mendasar dengan penelitian yang penulis lakukan adalah objek yang menjadi kajian penulis dengan skripsi tersebut sangat berbeda, penulis membahas dengan objek perlindungan hak cipta atas lagu dan musik di media internet sedangkan skripsi tersebut membahas tentang perlindungan hukum industri rekaman terhadap kasus pembajakan.

Dokumen yang terkait

Penegakan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Persetubuhan pada Anak (Analisis Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor : 1202 K/PID.SUS/2009)

2 105 177

Analisis Yuridis Terhadap Putusan Mahkamah Agung No. 981K/PDT/2009 Tentang Pembatalan Sertipikat Hak Pakai Pemerintah Kota Medan No. 765

4 80 178

Efektivitas Penerapan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 179/K/SIP/1961 Di Dalam Persamaan Hak Mewaris Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Pada Masyarakat Suku Batak Toba Perkotaan (Studi Di Kecamatan Medan Baru)

2 68 122

Perlindungan Hukum Hak Cipta Terhadap Karya Cipta Lagu dan Musik Dalam Bentuk Ringtone Pada Telepon Seluler

13 202 108

Eksekusi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 609 K/Pdt/2010 Dalam Perkara Perdata Sengketa Tanah Hak Guna Bangunan Dilaksanakan Berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri

3 78 117

Analisis Hukum Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Tentang Calon Independen Di Dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

0 68 130

Perlindungan Hukum Pemegang Hak Cipta Terhadap Pembajakan Hak Cipta Lagu Atau Musik

3 107 147

Sikap Masyarakat Batak-Karo Terhadap Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA-RI) No.179/K/SIP/1961 Dalam Persamaan Kedudukan Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Mengenai Hukum Waris (Studi Pada Masyarakat Batak Karo Desa Lingga Kecamatan Simpang...

1 34 150

PERLINDUNGAN HAK CIPTA ATAS KARYA MUSIK Perlindungan Hak Cipta Atas Karya Musik (Studi Tentang Perlindungan Hukum Terhadap Pencipta Lagu).

0 2 14

PERLINDUNGAN HAK CIPTA ATAS KARYA MUSIK Perlindungan Hak Cipta Atas Karya Musik (Studi Tentang Perlindungan Hukum Terhadap Pencipta Lagu).

0 2 22