Kewenangan Relatif Kompetensi Relatif Pengadilan Negeri.

hukumnya secara relative Pengadilan Negeri tersebut tidak berwenang mengadilinya. Apabila terjadi pelampauan batas daerah Hukum berarti Pengadi lan yang bersangkutan melakukan tindakan melampaui batas kewenangan Exceeding its Power.Tindakan itu berakibat pemeriksaan dan Putusan yang dijatuhkan oleh Pengadilan Negeri tidak sah, oleh karena itu Putusan tersebut yang dijatuhkan dilakukan oleh Pengadilan Negeri yang tidak berwenang untuk itu. Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung berpendapat : bahwa alasan-alasan kasasi tersebut tidak dapat dibenarkan, Judex Facti tidak salah menerapkan hukum karena antara lagu ”tinggal kenangan” dengan lagu ”jauh” terdapat persamaan pada pokoknya, dan lagu ”Jauh” sudah terlebih dahulu diumumkandipublikasikan dari pada lagu “tinggal kenangan” ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, lagi pula ternyata bahwa putusan Judex Facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum danatau undang-undang, maka permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi : Mochamad Zulohaidir dan kawan-kawan Group Band Caramel tersebut harus ditolak; Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi ditolak, maka Pemohon Kasasi dihukum untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini; Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 4 Tahun 2004, Undang- Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan; Atas dasar-dasar pertimbangan di atas maka para hakim Mahkamah Agung mengadili untuk menolak permohonan kasasi dari pemohon kasasi : Mochamad Zulohaidir, Cahyo Aprasyi, Didin Karya Sustiantyo, Indah Sulistyowati Haryono, Angga Helmawan group band caramel tersebut dan menghukum Pemohon KasasiPenggugat untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi.

3. Analisis

Dalam putusan Mahkamah Agung Nomor 385 KPdt.Sus2009 yang pada intinya menolak permohonan kasasi oleh grup band caramel asal Malang tersebut berlandaskan pada publikasi dari apa yang menjadi objek sengketa lagu “jauh” dengan lagu “tinggal kenangan”. Publikasi yang telah dilakukan oleh Rifai Ilyas yaitu dengan adanya video rekaman lagu “jauh” pada tanggal 25 November 2005. Video tersebut pun sudah beredar luas di media internet yang kemudian menjadi titik terang dari kasus ini. Grup band caramel asal Malang memang terlebih dahulu mendaftarkan karya cipta lagu dan musiknya terlebih dahulu ke Dirjen HKI pada tanggal 19 Juni 2008 dengan judul lagu “tinggal kenangan” sedangkan Rifai Ilyas gitaris grup band caramel asal Makasar mendaftarkan karya cipta lagu dan musiknya ke Dirjen HKI pada tanggal 9 Juli 2008 dengan judul lagu “jauh”. Apabila penetapan hak cipta atas suatu karya cipta ditetapkan berdasarkan pendaftaran ke Dirjen HKI maka secara logis band caramel asal Malang sebagai pemegang hak cipta atas lagu tersebut. Akan tetapi dalam Undang-Undang Hak Cipta pasal 35 ayat 4 menyatakan bahwa ketentuan tentang pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak merupakan kewajiban untuk mendapatkan hak cipta. Jika di cermati lebih dalam pasal 35 ayat 4 Undang-Undang Hak Cipta, yang menyebutkan bahwa ketentuan tentang pendaftaran ciptaan tidak merupakan kewajiban untuk mendapatkan hak cipta, maka perlindungan hukum terhadap hak cipta mutlak diberikan kepada seseorang yang berhak mendapatkannya, karena pada dasarnya perlindungan hak cipta timbul secara otomatis, Automatically Protection sejak ciptaan tersebut diwujudkan dalam bentuk yang nyata, tanpa harus melalui prosedur pendaftaran. Pendaftaran ciptaan bukan merupakan suatu keharusan bagi pencipta atau pemegang hak cipta, dan timbulnya perlindungan hak cipta suatu ciptaan dimulai sejak ciptaan itu ada atau terwujud dan bukan karena pendaftaran. Hal ini berarti suatu Ciptaan baik yang terdaftar maupun tidak terdaftar tetap dilindungi. Namun demikian, surat pendaftaran ciptaan dapat dijadikan sebagai alat bukti awal di pengadilan apabila timbul sengketa di kemudian hari terhadap ciptaan. Menurut ketentuan penjelasan Pasal 5 ayat 2 Undang-undang Hak Cipta bahwa pada prinsipnya hak cipta diperoleh bukan karena pendaftaran tetapi dalam hal terjadi sengketa di pengadilan mengenai ciptaannya yang terdaftar dan yang tidak terdaftar sebagaimana dimaksud pada ketentuan ayat 1 huruf a dan b serta apabila pihak-pihak yang berkepentingan dapat membuktikan kebenarannya hakim dapat menentukan pencipta yang sebenarnya berdasarkan pembuktian tersebut. 73

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil yang telah dipaparkan oleh penulis maka kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis adalah : 1. Penerapan hak cipta di media internet pada dasarnya sama dengan penerapan hak cipta di media lainnya. karena pada prinsipnya hak cipta diperoleh bukan karena pendaftaran, tetapi dalam hal terjadi sengketa di Pengadilan mengenai Ciptaan yang terdaftar dan tidak terdaftar, serta apabila pihak-pihak yang berkepentingan membuktikan kebenarannya, hakim dapat menentukan Pencipta yang sebenarnya berdasarkan pembuktian tersebut. 2. Pengaturan terhadap sanksi pelanggaran hak cipta di media internet diatur dalam dua undang-undang yaitu Undang-Undang Hak Cipta dan Undang- Undang Informasi Transaksi Elektronik. Terdapat dua sarana hukum yang dapat dipergunakan untuk menindak pelaku pelanggaran hak cipta di media internet, yaitu melalui instrumen hukum pidana dan hukum perdata. 3. Setiap karya cipta lagu dan musik yang telah beredar di media internet akan mendapatkan perlindungan hukum apabila ciptaan setiap karya pencipta dapat menunjukkan keasliannya.

Dokumen yang terkait

Penegakan Hukum Pidana Terhadap Pelaku Persetubuhan pada Anak (Analisis Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor : 1202 K/PID.SUS/2009)

2 105 177

Analisis Yuridis Terhadap Putusan Mahkamah Agung No. 981K/PDT/2009 Tentang Pembatalan Sertipikat Hak Pakai Pemerintah Kota Medan No. 765

4 80 178

Efektivitas Penerapan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 179/K/SIP/1961 Di Dalam Persamaan Hak Mewaris Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Pada Masyarakat Suku Batak Toba Perkotaan (Studi Di Kecamatan Medan Baru)

2 68 122

Perlindungan Hukum Hak Cipta Terhadap Karya Cipta Lagu dan Musik Dalam Bentuk Ringtone Pada Telepon Seluler

13 202 108

Eksekusi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 609 K/Pdt/2010 Dalam Perkara Perdata Sengketa Tanah Hak Guna Bangunan Dilaksanakan Berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri

3 78 117

Analisis Hukum Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Tentang Calon Independen Di Dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

0 68 130

Perlindungan Hukum Pemegang Hak Cipta Terhadap Pembajakan Hak Cipta Lagu Atau Musik

3 107 147

Sikap Masyarakat Batak-Karo Terhadap Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA-RI) No.179/K/SIP/1961 Dalam Persamaan Kedudukan Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Mengenai Hukum Waris (Studi Pada Masyarakat Batak Karo Desa Lingga Kecamatan Simpang...

1 34 150

PERLINDUNGAN HAK CIPTA ATAS KARYA MUSIK Perlindungan Hak Cipta Atas Karya Musik (Studi Tentang Perlindungan Hukum Terhadap Pencipta Lagu).

0 2 14

PERLINDUNGAN HAK CIPTA ATAS KARYA MUSIK Perlindungan Hak Cipta Atas Karya Musik (Studi Tentang Perlindungan Hukum Terhadap Pencipta Lagu).

0 2 22