fisik dan manusia tersebut akan mengakibatkan terjadinya aktivitas industri yang melibatkan berbagai faktor Hendro, 2000: 21-22.
Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang diinginkan pemerintah mengundang modal swasta asing dan dalam negeri untuk terlibat dalam berbagai
kegiatan pembangunan ekonomi di Indonesia, termasuk kegiatan industri yang membutuhkan lahan yang luas Parlindungan, 1992: 36; Saragih, 1993: 2.
2.3.2 Klasifikasi Industri
Industri secara garis besar dapat diklasifikasikan sebagai berikut Kristanto, 2004:156:
a Industri dasar atau hulu
Industri hulu memiliki sifat: padat modal, berskala besar, menggunakan teknologi maju dan teruji. Lokasinya selalu dipilih dekat dengan bahan
baku yang mempunyai sumber energi sendiri, dan pada umumnya lokasi ini belum tersentuh pembangunan. Oleh karena itu industri hulu
membutuhkan perencanaan yang matang, dan membutuhkan pengaturan tata ruang, rencana pemukiman, pengembangan kehidupan perekonomian,
dan pencegahan kerusakan lingkungan. Karena pembangunan industri ini dapat mengakibatkan perubahan lingkungan, baik dari aspek sosial
ekonomi dan budaya maupun pencemaran. Terjadi perubahan tatanan sosial, pola konsumsi, tingkah laku, sumber air, kemunduran kualitas
udara, dan penyusutan sumber daya alam.
b Industri hilir
Industri ini merupakan perpanjangan proses industri hulu. Pada umumnya industri ini mengolah bahan setengah jadi menjadi barang jadi, lokasinya
selalu diusahakan dekat pasar, menggunakan teknologi madya dan teruji, dan padat karya.
c Industri kecil
Industri kecil banyak berkembang di pedesaan dan perkotaan, memiliki peralatan sederhana. Walaupun hakekat produksinya sama dengan industri
hilir, tetapi sistem pengolahannya lebih sederhana. Sistem tata letak pabrik maupun pengolahan limbah belum mendapat perhatian. Sifat industri ini
padat karya. Selain pengelompokan di atas, industri juga diklasifikasikan secara konvensional, sebagai berikut Kristanto, 2004: 156-157:
1. Industri primer, yaitu industri yang mengubah bahan mentah menjadi
bahan setengah jadi, misalnya pertanian dan pertambangan. 2.
Industri sekunder, yaitu industri yang mengubah barang setengah jadi menjadi barang jadi.
3. Industri tersier, yaitu industri yang sebagian besar meliputi industri
jasa dan perdagangan atau industri yang mengolah bahan industri sekunder.
Badan Pusat Statistik BPS mengelompokkan industri menjadi empat kategori berdasarkan jumlah tenaga kerja.
1. Industri besar : 100 orang lebih 2. Industri sedang : 20 – 99 org
3. Industri kecil : 5 – 19 org 4. Industri rumah tangga : 5 org.
2.3.3 Penentuan Lokasi