Konsentrasi Klaster Industri Karet Provinsi Sumatera Utara
tersebut menikmati pangsa tenaga kerja yang besar di Sumatera Utara. Sedangkan nilai indeks spesialisasi Kabupaten Asahan, Langkat, Pematang Siantar, Kota
Medan, Tebing Tinggi, dan Binjai kurang dari satu artinya industri karet di daerah tersebut tidak memiliki keunggulan komparatif. Pada tahun 2004 mengalami
peningkatan ditandai dengan bertambahnya nilai indeks spesialisasi lebih dari satu berada di Kabupaten Labuhan Batu, Asahan, Deli Serdang, Kota Padang
Sidempuan, Kota Tebing Tinggi dan Medan yang artinya memiliki keunggulan komparatif dibandingkan daerah lainnya yang memiliki indeks spesialisasi kurang
dari satu yaitu Kabupaten Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Simalungun, Langkat, Kota Pematang Siantar, Kota Binjai. Pada tahun 2005 sampai tahun
2007daerah yang memiliki keunggulan komparatif adalah Kabupaten Labuhan Batu, Deli Serdang, Kota Padang Sidempuan, Kota Medan, Kota Tebing Tinggi
sedangkan Kabupaten Asahan yang pada tahun 2004 memiliki keunggulan komparatif berubah menjadi nonkomparatif dengan indeks spesialisasi kurang dari
satu sama seperti daerah lainnya. Pada Tahun 2008 adanya penambahan indeks spesialisasi daerah yang lebih dari satu terdapat di Kabupaten Labuhan Batu, Deli
Serdang, Serdang Berdagai, Batu Bara, Kota Padang Sidempuan, Kota Medan, Kota Tebing Tinggi. Daerah tersebut memiliki keunggulan komparatif
dibandingkan dengan daerah lainnya yaitu Kabupaten Mandailing Natal, Asahan, Simalungun, Langkat, Kota Binjai. Pada Tahun 2009 mengalami penurunan
ditandai dengan berkurangnya KabupatenKota yang berindeks spesilisasi lebih dari satu. Adapun Kabupaten yang memiliki indeks spesialisasi daerah lebih dari
satu dan meiliki keunggulan komparatif yaitu Kabupaten Deli Serdang , Serdang
Berdagai, Kota Tebing Tinggi, dan Kota Medan sedangkan daerah lainnya tidak memiliki keunggulan komparatif yaitu Kabupaten Labuhan Batu, Asahan,
Langkat, Simalungun, Batu Bara, Binjai, Kota Padang Sidempuan.
Tabel 4.3 Indeks Spesialisasi Daerah
Kabupaten Rasio Indeks Spesialisasi Daerah
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009
Nias -
- -
- -
- -
Mandailing Natal -
- -
- -
0,49 -
Tapanuli Selatan 1,37
0,8 0,72
0,81 0,88
- -
Tapanuli Tengah -
0,31 0,39
0,39 0,47
0,45 -
Tapanuli Utara -
- -
- -
- -
Toba Samosir -
- -
- -
- -
Labuhan Batu 1,56
1,63 1,85
1,84 1,45
1,43 0,51
Asahan 0,74
2,48 0,97
0,75 0,66
0,55 0,78
Simalungun 1,38
0,43 0,51
0,5 0,68
0,76 0,69
Dairi -
- -
- -
- -
Karo -
- -
- -
- -
Deli Serdang 1,76
1,76 2,59
2,47 2,36
2,01 1,26
Langkat 0,59
0,59 0,71
0,63 0,55
0,59 0,34
Serdang Berdagai -
- 0,58
0,63 0,92
1,28 1,04
Batu Bara -
- -
- 0,61
3,1 0,49
Nias Selatan -
- -
- -
- -
Labuhan Batu Selatan
- -
- -
- -
- Labuhan Batu Utara
- -
- -
- -
- Humbang Hasudutan
- -
- -
- -
- Sibolga
- -
- -
- -
- Tanjung Balai
- -
- -
- -
- Pematang Siantar
0,04 0,04
0,05 -
- -
- Tebing Tinggi
0,26 3,34
4,25 4,03
4,53 4,39
3,35 Medan
0,56 1,07
1,28 1,36
1,44 1,79
1,02 Binjai
0,05 0,05
- -
0,38 0,42
0,29 Padang Sidempuan
- 1,17
1,24 1,18
1,23 1,05
0,86 Keterangan : 1 Terkonsetrasi
1 Tidak Terkonsentrasi Sumber : Data Olahan Peneliti, 2012