Faktor Pendukung Pelayanan Publik PLKB di BKK, PP dan KB

jumlah peserta KB dan jumlah pembaharuan laporan keluarga miskin dan keluarga sejahtera. Setiap bulannya, mereka PLKB harus dapat menyelesaikan semua tugas dengan cepat dan tepat. Oleh sebab itu dibutuhkan penghargaan reward yang sesuai dengan kerja keras yang dilakukan oleh para PLKB ini. c. Masih adanya pemikiran yang tidak sejalan dengan program KB Pemikiran yang tidak sejalan dengan program KB ini biasanya terdapat pada kalangan orang tua si anak yang telah menikah. Biasanya, apabila si anak telah memutuskan untuk ber-KB, hal yang terjadi selanjutnya adalah orangtua si anak tersebut akan melarang anaknya untuk ber-KB dengan berbagai alasan. Sehingga kemudian si anak biasanya akan menuruti larangan dari orang tuany tersebut. Terkait dengan kendala dan tradisi serta larangan orang tua ini, PLKB belum menemukan cara yang tepat untuk menangani kendala ini. d. Adanya tren menikah di usia muda yaitu dibawah 19 tahun Peraturan perundang-undangan No.4 tahun 1974 mengatakan bahwa usia minimal seorang wanita untuk melaksanakan sebuah pernikahan adalah 16 tahun dan pria adalah 19 tahun. Namun yang terjadi beberapa waktu terakhir ini adalah adanya tren menikah muda di bawah usia yang telah ditentukan tersebut. Hal ini kemudian menimbulkan kecemasan akan potensi terjadinya baby-boom. Apabila ditinjau dari segi kesehatan, perempuan yang berusia dibawah 20 tahun belum memiliki kematangan organ reproduksi. Sehingga dikhawatirkan dapat mengakibatkan terjadinya kanker serviks dan kehamilannya akan menjadi lemah Hasil wawancara Ibu Hidayati, 6 Januari 2014. Hal ini yang kemudian dapat mengakibatkan kematian ibu dan atau janin yang dikandungnya. Oleh karena itu, tren menikah muda dapat mengancam kelangsungan program KB. e. Rumor tentang gagalnya alat kontrasepsi Terjadinya rumor atau isu-isu yang belum jelas dikalangan masyarakat dapat menjadi hambatan yang cukup berarti bagi kelangsungan program KB tersebut. Oleh sebab itu, untuk menghadapi isu tersebut PLKB semakin menekankan pemahaman kepada para kader desa tentang program yang akan mereka sampaikan kepada masyarakat tersebut. Dengan begitu diharapkan para kader tersebut dapat memberikan penjelasan yang gamblang kepada masyarakat tentang program program yang ada. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai kualitas pelayanan PLKB Desa Wonokromo Kecamatan Pleret dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Bagian aspek fasilitas fisik tangible PLKB Desa Wonokromo Kecamatan Pleret sudah memenuhi dimensi kualitas pelayanan seperti kondisi tata ruangan yang rapi, bersih, nyaman, dan aman serta tempat parkir luas. Kelengkapan fasilitas sudah terdapat meja dan tempat duduk yang nyaman dan rapi untuk digunakan pada saat penyuluhan. Untuk fasilitas fisik mengenai kelengkapan teknologi seperti Laptop dan LCD, PLKB sama sekali belum pernah menggunakan padasaatpenyuluhandikarenakan keterbatasan biaya dan adanyapetugas yang tidak bias mengoperasikankomputer. Selain itu pelayanan dalam bentuk sistem on-line juga belum diterapkan pada PLKB, masyarakatlebihmemilihpelayanansecaralangsung door to door. 2. Dalam aspek kehandalan reliability PLKB Desa Wonokromo Kecamatan Pleret telah PLKB telah memberikan pelayanan yang dijanjikan seperti penyuluhan di Balai Desa, menanggapi setiap keluhan masyarakat seperti kesalahan pemasangan alat KB, adanya keakuratan serta kepercayaan pelayanan dalam memberikan penyelesaian pelayanan terhadap masyarakat sehingga aspek 96