BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi BKK, PP dan KB Kabupaten Bantul
a. Sejarah BKK, PP dan KB
Sejak tahun 1956, program KB sudah diperkenalkan di Indonesia melalui sebuah organisasi swasta yang bekerja dibawah dukungan
International Planned Parenthood Federation atau biasa disebut TPPF. Berselang lebih dari 1 satu dekade kemudian, tepatnya pada tahun 1970
era 70’an program pembangunan pun mulai digalakkan. Hal ini kemudian berdampak pada kurangnya stabilitas kependudukan di
Indonesia. Setelah ditinjau lebih lanjut, ternyata masalah ini berpotensi untuk mengakibatkan terjadinya ledakan penduduk di tahun 2000
BKKBN, 2010:8. Sehingga dibutuhkan sebuah solusi untuk dapat mengatasi permasalahan ini.
Pada akhirnya 1970 pemerintah menemukan sebuah solusi untuk menyelesaikan masalah kependudukan ini UNFPA BKKBN,
2007:1. Upaya penyelesaian masalah tersebut adalah melalui program keluarga berencana Nasional program KB. Kemudian lahirlah sebuah
lembaga yang menjadi penanggung jawab program KB secara Nasional yaitu Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional atau dikenal
dengan BKKBN pada tahun 1970. BKKBN ini tidak hanya memiliki
wilayah kerja di daerah pusat saja Jakarta, namun juga menyebar di seluruh wilayah Indonesia.
Berdirinya BKKBN ini memberikan angin segar bagi pemerintah pada masa itu. Hal ini terbukti pada era 80’an hingga 90’an, program KB
mendapatkan masa keemasannya karena telah mampu menurunkan angka kelahiran setiap tahunnya secara signifikan UNFPA BKKBN,
2007:11. Beberapa waktu kemudian, tepatny pada tahun 2004 terjadi otonomi daerah. Tidak lama kemudian, otonomi daerah pun diberlakukan
di seluruh daerah di Indonesia. Tak terkecuali di daerah Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebelum diberlakukan
otonomi daerah, wilayah Kabupaten Bantul ini masih menyandang nama BKKBN pada masa itu. Namun setelah diberlakukannya otonomi
daerah dan secara otomatis akan mengubah semua kebijakan yang ada didaerah tersebut, maka nama BKKBN pun tak lagi disandang. Oleh
sebab itu, berasarkan peraturan perundang-undangan No. 17 tahun 2007 nama BKKBN untuk Kapubaten Bantul diganti dengan nama Badan
Kesejahteraan Keluarga Pemberayaan Perempuan dan Keluarga Berencana BKK, PP dan KB.Hal serupa tidak hanya terjadi di
Kapupaten Bantul saja, namun di seluruh wilayah Indonesia. Sedangkan untuk pergantian nama, kebijakan serta sistem operasional telah
diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah setempat. Setelah 39 tahun berlalu, tepatnya pada tahun 2009 pemerintah
pusat mengeluarkan peraturan perundang-undangan No. 52 tahun 2009.