ada faktor penyebab yang bersifat ideal mendasar dan yang bersifat material. Faktor yang bersifar ideal mendasar ada 3 jenis yaitu :
a. Adanya rasa cinta dan kasih sayang;
b. Adanya keyakinan untuk saling tolong menolong sesamanya;
c. Adanya keyakinan bahwa berbuat baik kepada orang lain adalah
salah satu bentuk amal saleh. Dengan demikian, pelayanan publik adalah pemenuhan
keinginan dan kebutuhan masyarakat oleh penyelenggara negara. Negara didirikan oleh publik masyarakat tentu saja dengan tujuan agar dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada hakikatnya negara dalam hal ini pemerintah birokrat haruslah dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat. Kebutuhan dalam hal ini bukanlah kebutuhan secara individual akan tetapi berbagai kebutuhan yang sesungguhnya
diharapkan oleh masyarakat, misalnya kebutuhan akan kesehatan, pendidikan, dan lain-lain.
2. Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Pelayanan publik public service oleh birokrasi publik merupakan salah satu perwujudan dari fungsi aparatur negara sebagai
abdi masyarakat disamping abdi negara. Pelayanan publik oleh birokrasi publik dimaksudkan untuk mensejahterakan masyarakat warga negara
dari suatu negara sejahtera walfare state.
Ada lima karakteristik menurut Ratminto 2005:10-11 yang dapat dipakai untuk membedakan ketiga jenis penyelenggaraan
pelayanan publik tersebut, yaitu : a.
Adaptabilitas layanan. Ini berarti derajat perubahan layanan sesuai dengan tuntutan perubahan yang diminta oleh
pengguna. b.
Posisi tawar penggunaklien. Semakin tinggi tawar penggunaklien, maka akan semakin tinggi pula peluang
pengguna untuk meminta pelayanan yang lebih baik. c.
Type pasar. Karakteristik ini menggambarkan jumlah penyelenggara pelayanan yang ada, dan hubungannya dengan
penggunaklien. d.
Locus kontrol. Karakteristik ini menjelaskan siapa yang memegang kontrol atas transaksi, apakah pengguna ataukah
penyelenggara pelayanan. e.
Sifat pelayanan. Hal ini menunjukkan kepentingan pengguna atau penyelenggara pelayanan yang lebih dominan.
Dalam pelayanan publik yang diselenggarakan oleh swasta, adaptabilitas pelayanan sangat tinggi. Penyelenggara pelayanan selalu
berusha untuk merespon keinginan pengguna karena posisi tawar pengguna yang sangat tinggi. Apabila keinginan pengguna tidak
direspon, maka pengguna akan beralih kepada penyelenggara pelayanan yang lain. Jelas sekali bahwa locus kontrol ada di pihak penggunaklien.
Dengan demikian sifat pelayanannya adalah pelayanan yang dikendalikan oleh pengguna.
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah dan bersifat sekunder, adaptabilitas tidaklah setinggi sebagaimana terjadi
diprivat. Terkadang pelayanan yang diberikan memang mengalami perubahan, tetapi perubahan ini terjadi bukan karena tuntutan pengguna.
Di sini locus kontrol masih dipihak penyelenggara pelayanan, tetapi
posisi tawar penyelenggara pelayanan tidak terlalu tinggi karena sudah ada lebih dari satu penyelenggara pelayanan. Jenis pasarnya adalah
oligopoli. Intervensi kepentingan pemerintah mungkin tidak terlalu tinggi, tetapi masih ada intervensi kepentingan lembaga penyelenggara
pelayanan. Dengan demikian sifat pelayanannya dikendalikan oleh penyelenggara pelayanan. Beberapa contoh pelayanan publik jenis ini
adalah program KB, usaha-usaha yang dilakukan oleh BUMN dan BUMD.
Sedangkan dalam penyelenggaraan pelayanan publik oleh pemerintah dan bersifat primer, adaptbilitas sangat rendah. Intervensi
pemerintah sangat tinggi, dan locus kontrol juga ada di tangan pemerintah. Konsekuensinya, posisi tawar pengguna sangat rendah dan
sifat pelayanannya ditentukan oleh pemerintah. Sedangkan bentuk pasarnya adalah monopoli. Contoh pelayanan jenis ini adalah pelayanan
pajak, pertahanan, polisi, dan perizinan. Selanjutnya penyelenggaraan pelayanan umum menurut
Lembaga Administrasi Negara 1998 dapat dilakukan dengan berbagai macam pola antara lain :
a. Pola Pelayanan fungsional, yaitu pola pelayanan umum
yang diberikan oleh suatu instansi pemerintah sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangannya.
b. Pola pelayanan satu pintu, yaitu pola pelayanan umum yang
diberikan secara tunggal oleh satu instansi pemerintah berdasarkan
pelimpahan wewenangan
dari instansi
pemerintah lainnya yang bersangkutan. c.
Pola pelayanan satu atap, yaitu pola pelayanan umum yang dilakukan secara terpadu pada suatu tempattinggal oleh