Teknik Analisis Data PELAKSANAAN PELAYANAN PETUGAS LAPANGAN KELUARGA BERENCANA BADAN KESEJAHTERAAN KELUARGA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA DI DESA WONOKROMO KECAMATAN PLERET KABUPATEN BANTUL.
wilayah kerja di daerah pusat saja Jakarta, namun juga menyebar di seluruh wilayah Indonesia.
Berdirinya BKKBN ini memberikan angin segar bagi pemerintah pada masa itu. Hal ini terbukti pada era 80’an hingga 90’an, program KB
mendapatkan masa keemasannya karena telah mampu menurunkan angka kelahiran setiap tahunnya secara signifikan UNFPA BKKBN,
2007:11. Beberapa waktu kemudian, tepatny pada tahun 2004 terjadi otonomi daerah. Tidak lama kemudian, otonomi daerah pun diberlakukan
di seluruh daerah di Indonesia. Tak terkecuali di daerah Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebelum diberlakukan
otonomi daerah, wilayah Kabupaten Bantul ini masih menyandang nama BKKBN pada masa itu. Namun setelah diberlakukannya otonomi
daerah dan secara otomatis akan mengubah semua kebijakan yang ada didaerah tersebut, maka nama BKKBN pun tak lagi disandang. Oleh
sebab itu, berasarkan peraturan perundang-undangan No. 17 tahun 2007 nama BKKBN untuk Kapubaten Bantul diganti dengan nama Badan
Kesejahteraan Keluarga Pemberayaan Perempuan dan Keluarga Berencana BKK, PP dan KB.Hal serupa tidak hanya terjadi di
Kapupaten Bantul saja, namun di seluruh wilayah Indonesia. Sedangkan untuk pergantian nama, kebijakan serta sistem operasional telah
diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah setempat. Setelah 39 tahun berlalu, tepatnya pada tahun 2009 pemerintah
pusat mengeluarkan peraturan perundang-undangan No. 52 tahun 2009.
Undang-undang ini menjelaskan tentang perkembangan kependudukan dan perkembangan keluarga BKKBN, 2011:2. Adapun isi dari undang-
undang tersebut adalah tentang pergantian nama Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional BKKBN menjadi Badan Kependudukan
dan KB Nasional.