a. Bahasa Sunda Muatan Lokal Provinsi Jawa Barat
Mata pelajaran Bahasa Sunda bertujuan untuk mengembangkan kompetensi kemampuan berBahasa Sunda baik lisan maupun tulisan dalam rangka
melestarikan Bahasa Sunda.
b. Bahasa Inggris Muatan Lokal Kabupaten Garut
Tujuan mata pelajaran Bahasa Inggris di SD adalah: Membina ketrampilan berbahasa dan berkomunikasi baik secara lisan maupun
tertulis untuk menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menyongsong era globalisasi.
c. TIK Komputer PLH? Muatan Lokal Pilihan Sekolah Tujuan:
Materi pelajaran TIK Komputer bertujuan untuk membentuk siswa agar: 1 Menyadarkan siswa akan potensi perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang terus berubah sehingga termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajarinya sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat .
2 Memotivasi siswa untuk dapat beradaptasi dan mengantisipasi
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sehingga dapat melaksanakan dan menjalani aktivitas kehidupan sehari-hari secara
mandiri dan percaya diri.
3 Mengembangkan potensi kemampuan siswa dalam menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja dan berbagai sktivitas lainya.
4 Mengembangkan kemampuan belajar berbasis teknologi informasi dan
komunikasi sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal dan terampil dalam berkomunikasi, mengorganisasi informasi, belajar dan bekerjasama.
4. Pengembangan Diri
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolahmadrasah. Kegiatan
pengembangan diri merupakan upaya pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan bimbingan dan
konseling dan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri berupa pelayanan bimbingan dan konseling difasilitasi oleh konselor atau guru,
sedangkan kegiatan ekstra kurikuler dapat dibina oleh konselor, guru dan atau tenaga kependidikan lain sesuai dengan kemampuan dan kewenangnya.
Pengembangan diri yang dilakukan dalam bentuk kegiatan pelayanan bimbingan konseling dan kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan kompetensi dan
kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik.
Kurilulum 2013 SDN Karyamukti 2 Cibalong-Garut
27
Kegiatan pengembangan diri secara terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya,
melalui:
a. Kegiatan pelayanan Bibingan dan Konseling yang meliputi pengembangan:
1 Kehidupan pribadi.
2 Kemampuan sosial.
3 Kemampuan belajar.
4 Wawasan dan perencanaan karir.
b. Kegiatan melalui ekstrakurikuler, yang meliputi: 1. Ekstrakurikuler wajib:
a Kepramukaan, maksud dan tujuan kegiatan kepramukaan antara lain: 1 Sebagai wahana siswa untuk berlatih berorganisasi.
2 Melatih siswa untuk trampil dan mandiri. 3 Melatih siswa untuk mempertahankan hidup.
4 Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain. 5 Memiliki sikap kerjasama kelompok.
2. Ekstrakurikuler Pilihan: a Olah Raga Atletik dan Permainan, meliputi :
1 Pengembangan olah raga permainan 2 Pengembangan olah raga atletik
3 Pengembangan Karate
b Kegiatan Seni dan Budaya, meliputi: 1 Pengembangan Seni Rupa,
2 Pengembangan Seni Musik 3 Pengembangan Seni Tari
4 Pengembangan Seni Kria
c Kegiatan Keagamaan, meliputi: 1 Pembiasaan Solat Duha dan Baca tulis Al Qur’an BTQ
2 Pengembangan seni baca Al Qur’an dan Kaligrafi 3 Pesantren kilat
Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dilaksanakan secara langsung oleh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah yang diikuti oleh
semua peserta didik melalui kegiatan rutin, spontan dan keteladanan.
Budaya bangsa bersifat progresif, artinya perilaku tersebut berkembang semakin komplek antara satu jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang
sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan berapa lama suatu perilaku harus dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks.
Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa menggunakan pendekatan proses belajar efektif dan berpusat pada anak, dilakukan melalui berbagai kegiatan
5. Pengaturan Beban Belajar
Kurilulum 2013 SDN Karyamukti 2 Cibalong-Garut
28
a. Pengaturan beban belajar menggunakan sistim paket dengan beban belajar bagi siswa klas II maksimal 31 jam pelajaran, kelas III 32 jam pelajaran dan
kelas , V dan VI maksimal 36 jam pelajaran per minggu, masing-masing jam pelajaran lamanya 35 menit,
b. Penambahan 4 jam pelajaran dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi tertentu. Dengan rincian
tambahan 1 jam untuk mata pelajaran IPA, 2 jam untuk mata pelajaran Bahasa Inggris dan 1 jam muatan lokal pilihan sekolah.
c. Alokasi waktu penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket maksimum 40 dari jumlah waktu kegiatan tatap muka
dari mata pelajaran yang bersangkutan d. Alokasi waktu untuk praktik adalah 2 jam kegiatan praktik di sekolah setara
dengan satu jam tatap muka, dan 4 jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka.
e. Rekap beban belajar kegiatan tatap muka di SD adalah sebagai berikut:
BEBAN BELAJAR : Belum dilaksanakan Kurikulum 2013
6, Ketuntasan Kompetensi a. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM
Substansi ketuntasan belajar minimal setiap indikator yang ditetapkan dalam kompetensi dasar berkisar antara 0 - 100. Sedangkan acuan dari Departemen
Pendidikan Nasional, kriteria ideal penentuan ketuntasan belajar untuk masing-masing indikator adalah 75. Namun mengingat tingkat kompleksitas
SKKD kerumitan dan kedalaman materi, intake siswa, dan daya dukung baik sarana prasana maupun SDM guru yang ada, maka sekolah menetapkan
Kriteria Ketuntasan Minimal tahun pelajaran ini adalah sebagai berikut :
REKAP KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL KKM SDN KARYAMUKTI 2
KECAMATAN CIBALONG KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 20162017
Mata Pelajaran KKM
Kelas Sekolah
I
II III
IV V
VI
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
69
3 3
3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
68
2 2
2 2
Kurilulum 2013 SDN Karyamukti 2 Cibalong-Garut
29 Kelas
Satu Jam Pembelajaran
Tatap Muka menit
Jumlah Jam Pembelajaran
Per Minggu Minggu
Efektif Per Tahun
Ajaran Waktu
Pembelajaran Per Tahun
Jumlah Jam Per Tahun
60 menit
I 35 menit
32 JP 36 minggu
1.152 jam pembelajaran
40.320 menit 672 jam
II 35 menit
31 JP 36 minggu
1.116 jam pembelajaran
39.060 menit 651 jam
III 35 menit
32 JP 36 minggu
1.152 jam Pembelajaran
40.320 menit 672 jam
IV 35 menit
36 JP 36 minggu
1.296 jam pembelajaran
45.360 menit 756 jam
V 35 menit
36 JP 36 minggu
1.296 jam pembelajaran
45.360 menit 756 jam
VI 35 menit
36 JP 36 minggu
1.296 jam pembelajaran
42.840 menit 714 jam
3 Bahasa Indonesia 69
8 8
5 5
4 Matematika 67
8 8
5 5
5 Ilmu Pengetahuan Alam 68
2 3
5 5
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 68
2 2
3 3
Kelompok B
1 Seni Budaya dan Prakarya 73
2 2
4 4
2 Pendidikan Jasmani, olah raga, dan kesehatan
75
2 2
4 4
3 Mulok a.
Bahasa Sunda 68
2 2
2 2
b. Bahasa Inggris
66
- -
2 2
c. PLH
72
- -
1 1
Rata-Rata KKM Sekolah 69
: Belum dilaksanakan Kurikulum 2013
b. Pelaksanaan Konsep Ketuntasan Belajar
a. Sekolah menetapkan kriteria ketuntasan minimal
masing-masing standar kompetensi dan atau kompetensi dasar yang wajib dikuasai siswa.
b. Seorang siswa yang mempelajari unit satuan pelajaran
tertentu dapat berpindah ke unit satuan pelajaran berikutnya jika siswa yang bersangkutan telah menguasai secara tuntas sekurang-kurangnya
sama dengan KKM dari setiap standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator unit satuan pelajaran yang telah ditetapkan sekolah.
c. Jika semua indikator dalam suatu kompetensi dasar
telah dikuasai siswa, maka siswa tersebut dianggap telah menguasai kompetensi dasar yang bersangkutan, dan pada akhirnya dapat menguasai
standar kompetensi dan mata pelajaran.
d. Siswa yang belum memenuhi standar ketuntasan belajar
wajib mengikuti program remidial atau perbaikan. Sedangkan siswa yang telah memenuhi standar ketuntasan belajar berhak mendapatkan program
pengayaan, atau melanjutkan ke kompetensi dasar berikutnya.
c. Program Remidial
Kurilulum 2013 SDN Karyamukti 2 Cibalong-Garut
30
1 Remedial dilakukan kepada siswa yang belum mencapai kriteria
ketuntasan belajar minimal pada indikator tertentu.
2 Remedial dapat dilaksanakan setiap saat baik pada jam efektif maupun
diluar jam efektif, hal ini tergantung bentuk penugasan maupun bentuk proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru.
3 Penilaian kegiatan remedial dapat berupa tes maupun penugasan yang lain,
misalnya : a Penugasan terstruktur atau mandiri tak terstruktur
b Pembelajaran Ulang c Belajar Mandiri
d Belajar Kelompok dengan Bimbingan Alumni atau tutor sebaya dan
sebagainya.
4 Semua kegiatan remidial diakhiri dengan ulanganujian d. Program Pengayaan
1 Pengayaan dilakukan terhadap siswa yang telah mencapai ketuntasan
belajar ketika sebagian besar siswa yang lain belum.
2 Program pengayaan berbentuk tugas-tugas individual yang bertujuan untuk
mengoptimalkan pencapaian hasil belajar siswa.
3 Pengayaan dilaksanakan setiap saat baik pada jam efektif maupun diluar
jam efektif. Tergantung bentuk penugasannya maupun bentuk proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru.
4 Hasil penilaian kegiatan pengayaan dapat menambah nilai siswa pada mata
pelajaran yang bersangkutan.
5 Penguatan pada KD tertentu dengan memberi tugas membaca, tutor
sebaya, diskusi, mengerjakan soal yang hasilnya dinilai dan direkam, namun tidak mempengaruhi nilai raport namun tetap diungkapkan dalam
keterangan profil hasil belajar siswa.
7. Kenaikan Kelas
Jika semua indikator, KD, SK suatu mata pelajaran telah terpenuhi ketuntasannya, maka siswa dianggap telah layak naik ke kelas berikutnya.
Namun jika banyak terdapat indikator, KD, SK pada lebih dari 25 mata pelajaran siswa masih belum tuntas sampai batas akhir tahun ajaran, maka
siswa harus mengulang di kelas yang sama. Untuk memudahkan administrasi maka siswa diharapkan mengulang semua mata pelajaran beserta SK, KD dan
indikatornya dan sekolah mempertimbangkan mata pelajaran, SK, KD dan indikator yang telah tuntas pada tahun ajaran sebelumnya.
Kurilulum 2013 SDN Karyamukti 2 Cibalong-Garut
31
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun. Penentuan kenaikan kelas dilakukan melalui rapat dewan guru dengan mempertimbangkan KKM,
sikapperilakubudi pekerti dan kehadiran siswa. Adapun kriteria kenaikan kelas untuk siswa kelas II, III, dan V diatur sebagai
berikut : a.
Siswa dinyatakan naik kelas bila jumlah mata pelajaran mata pelajaran yang belum tuntas tidak boleh lebih dari 25 dari jumlah mata
pelajaran yang diajarkan di kelasnya masing-masing. b.
Memiliki nilai minimal baik pada aspek kepribadian.
c. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester
pada kelas yang diikuti.
8. Penentuan Kelulusan
Dengan mengacu pada ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 192005 pasal 72 ayat 1 sekolah menetapkan kriteria kelulusan bahwa peserta didik
dinyatakan lulus jika : a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memiliki nilai rapor semester I dan II pada setiap jenjang kelas sejak dari
klas II, III, V, dan VI. c. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani,
olah raga dan kesehatan;
d. lulus ujian sekolahmadrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan
e. lulus Ujian Nasional jika diselenggarakan Ujian Nasional
Penentuan kelulusan a. Penentuan kelulusan siswa dilakukan melalui rapat dewan guru dengan
mempertimbangkan nilai rapor, nilai ujian sekolahUN, sikap dan perilakubudi pekerti siswa dan memenuhi kriteria kelulusan.
b. Siswa yang dinyatakan lulus berhak memperoleh STTB, SKHU, dan buku rapor.
c. Siswa yang tidak lulus tidak memperoleh STTB dan kepadanya wajib mengulang kembali di kelas terakhir.
9. Pendidikan Kecakapan Hidup
Pendidikan kecakapan hidup dimaksudkan untuk membekali siswa agar memiliki keberanian dalam menghadapi problema hidup dan kehidupan secara wajar tanpa
merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari dan menemukan solusi sehingga mampu mengatasinya.
Tujuan pendidikan kecakapan hidup:
Kurilulum 2013 SDN Karyamukti 2 Cibalong-Garut
32
a. Mengaktualisasikan potensi siswa untuk digunakan dalam memecahkan problema.
b. Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan pembelajaran fleksibel sesuai prinsip pendidikan berbasis masyarakat luas.
c. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya di lingkungan sekolah, masyarakat sesuai prinsip MBS.
Pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup tidak dikemas dalam bentuk mata pelajaran baru tetapi dilakukan dengan cara mengintegrasikan pada mata
pelajaran yang telah ada. Bidang kecakapan hidup yang dikembangkan di sekolah meliputi kecakapan
personal kecakapan potensi diri dan kecakapan berfikir, kecakapan sosial, kecakapan akademik awal dan kecakapan pra vokasional, diantaranya:
a. Kecakapan potensi diri, meliputi: 1 Kesadaran diri sebagai makhluk Tuhan.
2 Kecakapan mengembangkan potensinya dalam membaca dan menulis. 3 Kecakapan berhitung dengan atau tanpa bantuan teknologi.
b. Kecakapan berfikir, meliputi: 1 Kecakapan menggali informasi
2 Kecakapan mengolah informasi. 3 Kecakapan mengambil keputusan sendiri
4 Kecakapan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
c. Kecakapan sosial, meliputi: 1 Kecakapan berkomunikasi secara lisan
2 Kecakapan berkomunikasi secara tertulis 3 Kecakapan melakukan kerjasama dengan orang lain.
d. Kecakapan akademik awal, meliputi: 1 Kecakapan berfikir ilmiah, eksploratoris, discovery dan inventory
2 Kecakapan melakukan penelitian sederhana. e. Kecakapan pra vokasional, meliputi:
1 Kecakapan memahami beraneka ragam teknologi sederhana dalam bidang pertanian, peternakan, perindustrian, kerumahtanggaan, perdagangan,
informasi, komunikasi, dan transportasi. 2 Kecakapan mengelola sumber daya alam, sosial, budaya dan lingkungan
sebagai bekal hidupnya.
10. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global merupakan pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global baik dalam
aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi, ekologi, dan lain-lain. Hal ini
Kurilulum 2013 SDN Karyamukti 2 Cibalong-Garut
33
diharapkan dapat memberi manfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik sehingga mampu bersaing di tingkat lokal, nasional, dan internasional.
a. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal
Pendidikan berbasis keunggulan lokal yang dikembangkan di sekolah dan wajib dikuasai siswa antara lain meliputi:
1 Bahasa Sunda, karena sebagai bahasa ibu di lingkungan masyarakat
sekitar maka Bahasa Sunda dijadikan sebagai mata pelajaran muatan lokal wajib yang harus dilatihkan dan dikuasai siswa.
Catatan: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar muatan lokal
Bahasa Sunda disajikan tersendiri dalam lampiran.
2 Seni Musik, hal ini untuk melestarikan dan mengembangkan budaya
daerah khususnya seni musik yang terdapat dilingkungan masyarakat sekitar, maka sekolah mengangkat budaya Seni Musik ini sebagai materi
unggulan lokal yang perlu dikembangkan dan dilatihkan kepada siswa. Catatan: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar muatan lokal Seni
Suara Daerah disajikan tersendiri dalam lampiran.
b. Pendidikan Berbasis Keunggulan Global