Soal tes Ranah Kognitif Lembar Observasi Ranah Afektif

37 Kisi-kisi instrumen diambil dari silabus kelas X semester 2 kompetensi dasar menganalisis rangkaian kemagnetan yang telah dikonsultasikan dengan guru. Tes menggunakan soal pilihan ganda menggunakan penilaian dikotomi yaitu, 1 apabila benar dan 0 apabila salah. Tabel kisi-kisi dapat dilihat pada Lampiran 1.

2. Obsevasi

Teknik non tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi. Teknik observasi bertujuan untuk mengetahui suasana kelas dan gambaran proses pembelajaran. Penilaian yang digunakan yaitu lembar observasi yang dilengkapi dengan rubrik. Rubrik inilah yang menjadi dasar penilaian aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Skala yang digunakan dalam lembar observasi yaitu skala 1-4. Lembar observasi digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada ranah afektif pada saat proses pembelajaran berlangsung yang akan diamati oleh observer.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan non tes. Instrumen tes berupa soal pilihan ganda sedangkan instrumen non tes berupa rubrik observasi. Instrumen tes untuk mengukur hasil belajar ranah kognitif, sedangkan instrumen non tes digunakan mengukur hasil belajar ranah afektif. Berikut dijelaskan lebih lanjut terkait instrumen yang digunakan dalam penelitian ini.

1. Soal tes Ranah Kognitif

Tes terdiri dari dua jenis yaitu pretest dan posttest. Pretest atau tes awal dilakukan untuk mengukur kemampuan awal siswa sedangkan posttest dilakukan untuk mengetahui seberapa besar perubahan peningkatan hasil belajar siswa 38 setelah diberikan treatment. Tipe tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda atau multiple choice test dengan lima alternatif kemungkinan jawaban. Penskoran instrumen tes ini disesuaikan dengan kunci jawaban yang telah disediakan, menggunakan penilaian dikotomi yaitu, 1 apabila benar dan 0 apabila salah. Jumlah soal instrumen tes adalah 18 butir soal. Pelaksanaan penggunaan instrumen tes dilakukan 2 kali yaitu ketika pretest sebelum dilakukan treatment dan posttest setelah diberikan treatment. Tes yang digunakan dikembangkan berdasarkan taksonomi Bloom. Sebelum instrumen tes ini diberikan kepada siswa, instrumen tes dikonsultasikan terlebih dahulu pada ahli yang terdiri dari dosen dan guru mata pelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik. Setelah instrumen dinyatakan layak digunakan, dilakukan uji coba kepada siswa. Setelah data uji coba diperoleh, kemudian setiap butir soal dianalisis untuk mengetahui valid dan gugur secara statistik. Soal yang valid kemudian disusun kembali dan digunakan untuk mengambil data hasil belajar. Soal tes untuk ranah kognitif dapat dilihat pada Lampiran 1.

2. Lembar Observasi Ranah Afektif

Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas siswa selama proses pembelajaran baik di kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Lembar observasi afektif disusun berdasarkan taksonomi Bloom, yang terdiri dari lima indikator yaitu receiving, respoding, valuing, organizing, dan internalization. Kelima indikator tersebut kemudian dijabarkan menjadi deskripsi- deskripsi aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran menjadi delapan butir deskriptor kegiatan. Penilaian instrumen ini dengan skala 1-4, skor terendah 1 dan tertinggi 4. Lembar instrumen observasi telah tersusun dan dikonsultasikan 39 kepada dosen pembimbing, dosen validator dan guru pembimbing di lapangan agar diperoleh suatu instrumen yang valid. Instrumen hasil belajar ranah afektif dapat dilihat pada Lampiran 1.

G. Validitas Internal dan Eksternal

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY DI KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG

1 19 90

MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN MODUL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 1 KUNINGAN.

0 1 31

MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X DI SMKN 1 CIDAUN.

0 2 24

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI RANGKAIAN DIGITAL DASAR PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK DI SMK NEGERI 3 SEMARANG.

0 2 100

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR DASAR – DASAR KELISTRIKAN SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 1 PUNDONG.

1 9 227

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI ANALISIS RANGKAIAN RLC SISWA KELAS X PAKET KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 4 109

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING PADA PENCAPAIAN KOMPETENSI PENYEMPURNAAN BAHAN TEKSTIL SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA.

4 44 273

PENINGKATAN KOMPETENSI MATA PELAJARAN DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 1 KLATEN UTARA DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING.

0 0 65

EFEKTIVITAS METODE DISCOVERY LEARNING UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI BELAJAR ANALISIS KARAKTERISTIK KOMPONEN ELEKTRONIKA SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 WONOSARI.

0 1 149

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA KOMPETENSI DASAR ANALISIS RANGKAIAN KEMAGNETAN DI SMK 1 PUNDON.

0 0 174