Desain dan Prosedur Penelitian

32

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain dan Prosedur Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment atau eksperimen semu. Ciri khas dari penelitian eksperimen adalah adanya perlakuan atau treatment yang bertujuan mengetahui ada tidaknya pengaruh dan seberapa besar pengaruh dari treatment pada obyek yang diteliti. Desain eksperimen semu mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi eksperimen. Pada penelitian eksperimen semu terdapat dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Desain eksperimen semu yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonequivalent control group design. Pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipiih secara random, melainkan menggunakan kelompok siswa yang sudah terbentuk. Pretest dilaksanakan untuk mengetahui pengetahuan awal kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Setelah diberikan treatment, selanjutnya dilaksankan posttest untuk mengetahui hasil treatment yang telah diberikan. Desain penelitian nonequivalent control group design ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3. Rancangan Penelitian Nonequivalent Control Group Design Kelompok Teknik Pretest Treatmen Posttest eksperimen  XI TITL B O 1 X O 2 kontrol  XI TITL A O 3 - O 4 33 Keterangan: O 1 : Hasil tes awal kelas eksperimen O 2 : Hasil tes akhir kelas eksperimen O 3 : Hasil tes awal kelas kontrol O 4 : Hasil tes akhir kelas kontrol X : Treatment yang diberikan kepada kelompok eksperimen dengan discovery Learning Langkah-langkah dalam implementasi proses pembelajaran discovery menurut teori Muhibbin Syah 2005:244, sebagai berikut: a. Pemberian rangsangan atau stimulation Pada tahap ini siswa dihadapkan pada materi pembelajaran yang merangsang rasa ingin tahu siswa. Peneliti tidak menjelaskan semua materi yang akan dipelajari namun memberikan arahan dan rangsangan tentang apa yang harus dilakukan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran sesuai topik pembelajaran yang dipelajari. b. Identifikasi masalah atau problem statement Peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan dari apa yang ingin mereka ketahui terkait dengan topik pembelajaran yang akan dipelajari. Peneliti dapat memberikan pertanyaan atau soal tambahan pada tahap ini agar kegiatan siswa dalam tahap selanjutnya lebih terarah pada tujuan pembelajaran. c. Pengumpulan data atau data collection Siswa diberikan kesempatan untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan permasalahan-permasalahan yang telah diidentifikasi pada tahap sebelumnya. Siswa dapat mengambil data dengan membaca buku, modul, ataupun referensi-referensi lain yang relevan. Peneliti membimbing siswa agar kegiatan yang dilakukan siswa dapat terkondisikan dengan baik. 34 d. Pengolahan data atau data processing Siswa diberikan kesempatan untuk menganalisis data yang mereka temukan pada tahap sebelumnya. Pengolahan data yang dimaksud adalah dengan menuliskan secara sistematis dari permasalahan-permasalahan yang muncul dan pengertian maupun penyelesaiannya. Peneliti dapat menjadi fasilitator untuk membimbing siswa memahami data-data yang mereka temukan. e. Pembuktian atau verification Siswa melakukan pembuktian atas permasalahan dan jawaban yang mereka temukan berdasarkan data yang telah diolah. Pembuktian ini dapat dilakukan dengan bereksperimen, presentasi, maupun pengerjaan soal-soal yang menjadi permasalahan. Peneliti memfasilitasi siswa untuk membuktikan hasil temuannya dengan menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan dan membimbing siswa dalam menjelaskan data yang mereka peroleh. f. Menarik Kesimpulan atau generalization Siswa menyimpulkan tahapan-tahapan yang telah dilakukan sampai dengan hasil penyelesaian masalah yang mereka peroleh. Peneliti membantu siswa menyimpulkan dengan menjelaskan apa yang menjadi hal-hal penting dalam topik pembelajaran yang telah dilaksanakan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY DI KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG

1 19 90

MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN MODUL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 1 KUNINGAN.

0 1 31

MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X DI SMKN 1 CIDAUN.

0 2 24

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI RANGKAIAN DIGITAL DASAR PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK DI SMK NEGERI 3 SEMARANG.

0 2 100

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR DASAR – DASAR KELISTRIKAN SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 1 PUNDONG.

1 9 227

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI ANALISIS RANGKAIAN RLC SISWA KELAS X PAKET KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 4 109

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING PADA PENCAPAIAN KOMPETENSI PENYEMPURNAAN BAHAN TEKSTIL SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA.

4 44 273

PENINGKATAN KOMPETENSI MATA PELAJARAN DASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 1 KLATEN UTARA DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING.

0 0 65

EFEKTIVITAS METODE DISCOVERY LEARNING UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI BELAJAR ANALISIS KARAKTERISTIK KOMPONEN ELEKTRONIKA SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 WONOSARI.

0 1 149

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA KOMPETENSI DASAR ANALISIS RANGKAIAN KEMAGNETAN DI SMK 1 PUNDON.

0 0 174