30 Gambar 1. Kerangka Berfikir
D. Pertanyaan dan Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka penelitian, pertanyaan yang akan dijawab oleh peneliti dan hipotesisnya sebagai berikut:
1. Pertanyaan Penelitian:
a. Bagaimana gambaran model
discovery learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X pada kompetensi dasar analisis rangkaian kemagnetan
di SMK 1 Pundong ?
Kompetensi Dasar
Analisis Rangkaian Kemagnetan
Mata Pelajaran
Dasar dan Pengukuran Listrik
Kelas Eksperimen
Pembelajaran Penemuan Discovery Learning
Kelas Kontrol
Pembelajaran Konvesional
Hasil Belajar Siswa
Ranah Afektif Ranah Kognitif
Efektivitas model discovery learning untuk peningkatan hasil belajar
siswa pada kompetensi dasar analisis rangkaian kemagnetan
31
2. Hipotesis Penelitian
a. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas X ditinjau dari ranah kognitif
dan ranah afektif antara kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan treatment discovery learning pada kompetensi dasar analisis rangkaian
kemagnetan di SMK 1 Pundong. b.
Terdapat efektivitas penggunaan model discovery learning untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas X pada kompetensi dasar analisis rangkaian kemagnetan di SMK 1 Pundong.
32
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain dan Prosedur Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi
experiment atau eksperimen semu. Ciri khas dari penelitian eksperimen adalah adanya perlakuan atau
treatment yang bertujuan mengetahui ada tidaknya pengaruh dan seberapa besar pengaruh dari
treatment pada obyek yang diteliti. Desain eksperimen semu mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak dapat
berfungsi sepenuhnya
untuk mengontrol
variabel-variabel luar
yang mempengaruhi eksperimen. Pada penelitian eksperimen semu terdapat dua
kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Desain eksperimen semu yang digunakan dalam penelitian ini adalah
nonequivalent control group design. Pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipiih secara random, melainkan menggunakan
kelompok siswa yang sudah terbentuk. Pretest dilaksanakan untuk mengetahui
pengetahuan awal kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Setelah diberikan
treatment, selanjutnya dilaksankan posttest untuk mengetahui hasil treatment yang telah diberikan. Desain penelitian nonequivalent control group
design ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3. Rancangan Penelitian
Nonequivalent Control Group Design Kelompok
Teknik Pretest
Treatmen Posttest
eksperimen XI TITL B
O
1
X O
2
kontrol XI TITL A
O
3
- O
4