5 Uraian-uraian di atas mengandung makna bahwa kenyataannya masih
banyak guru yang tidak tanggap terhadap Kurikulum 2013. Penggunaan Kurikulum 2013 harus didukung dengan kondisi sumber daya guru yang
memadai. Guru harus tanggap dan mempunyai kemauan untuk mempelajari Kurikulum 2013. Salah satu bentuk perilaku tanggap terhadap Kurikulum 2013
yaitu dengan mewujudkan proses pembelajaran yang mencerminkan pendekatan saintifik. Sesuai dengan Permendikbud No.65 tahun 2013 untuk memperkuat
pendekatan saintifik
disarankan menerapkan
pembelajaran berbasis
penyingkapan discovery atau inquiry learning. Jenis pembelajaran yang
digunakan oleh guru juga harus disesuaikan dengan materi yang disampaikan agar proses belajar mengajar dapat berkualitas dan hasil belajar siswa dapat
mencapai tujuan yang diharapkan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Kurikulum 2013 belum dapat diterapkan dengan baik terutama di SMK.
2. SMK 1 Pundong merupakan salah satu SMK di kabupaten Bantul,
Yogyakarta yang belum menerapkan Kurikulum 2013 pada tahun ajaran 20132014.
3. Pelatihan guru untuk Kurikulum 2013 yang diprogramkan oleh pemerintah
tidak berhasil sesuai harapan. 4.
Para guru belum siap dengan pendekatan tematik intregatif serta penilaian proses dan hasil belajar yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.
6 5.
Pola pikir cara mengajar guru masih menjadikan siswa hanya sebagai pendengar
teacher center. 6.
Guru masih nyaman dengan pembelajaran konvensial yang membuat siswa mudah jenuh dan bosan.
7. Tidak ada invoasi dalam praktek pembelajaran yang disebabkan karena
guru malas mencoba model pembelajaran baru dan malas membaca materi-materi baru.
8. Guru kurang peduli dengan perkembangan pembelajaran berbasis
teknologi. 9.
Kualitas guru yang rendah berdampak negatif terhadap hasil belajar siswanya.
C. Batasan Masalah
Hasil belajar siswa merupakan tolok ukur keberhasilan suatu pembelajaran. Peningkatan hasil belajar siswa mengindikasikan peningkatan kualitas
pembelajaran. Hasil belajar yang dibahas dalam penelitian ini adalah hasil belajar dalam ranah kognitif dan ranah afektif pada kompetensi dasar analisis rangkaian
kemagnetan. Mengingat analisis rangkaian kemagnetan merupakan salah satu kompetensi dasar dalam mata pelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik yang
harus dikuasai oleh siswa kelas X Program Keahlian Teknik Ketenagalistrikan SMK 1 Pundong.
Model pembelajaran yang dipilih adalah model discovery learning.
Discovery learning dipilih karena sesuai dengan kebutuhan pembelajaran yang membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan afektif siswa dan proses
kognitif. Efektivitas pembelajaran dalam penelitian ini adalah ukuran dari segi
7 tercapai dan tidak tercapai sasaran pembelajaran yang telah ditetapkan melalui
kompetensi dasar pada mata pelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui efektivitas penggunaan model
discovery learning yang diterapkan pada mata pelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik,
untuk pokok bahasan analisis rangakaian kemagnetan.
D. Rumusan Masalah