40
BAB IV BATIK SRI KUNCORO
GIRILOYO, IMOGIRI, BANTUL, YOGYAKARTA A.
Sejarah Kelompok Batik Sri Kuncoro
Kelompok Batik Sri Kuncoro berada di Dusun Giriloyo. Giriloyo ialah sebuah dusun yang terletak di sebelah selatan kota Yogyakarta, memiliki
pemandangan alam yang sangat indah dengan dikelilingi perbukitan kecil dan terkenal dengan batik tulisnya. Batik tulis di Giriloyo terkenal akan kehalusan
dalam canting yang dikerjakan oleh para pembatik. Pembatik di Giriloyo merupakan para ibu rumah tangga dan para pemudi dan dusun tersebut setiap
keluarga dapat membuat karya batik. Daerah Giriloyo terdapat sepuluh kelompok batik yang telah ada sejak
dahulu dan merupakan usaha turun temurun yang diwariskan oleh keluarga. Diantaranya ialah Kelompok Batik Sekar Arum, Kelompok Batik Berkah Lestari,
Kelompok Batik Giri Indah, Kelompok Batik Sido Mukti, Kelompok Batik Bima Sakti, Kelompok Batik Sungsang, Kelompok Batik Kedhaton, Kelompok Batik
Sari Sumekar, Kelompok Batik Suka Maju, dan Kelompok Batik Sri Kuncoro. Selain itu juga terdapat makam raja-raja dan makam seniman, dimana tempat
tersebut sering dikunjungi oleh para ziarah dan para wisatawan lainnya. Hal tersebut yang menyebabkan Giriloyo terkenal sampai saat ini dan merupakan
salah satu obyek wisata batik.
Salah satu kelompok batik di Giriloyo yang telah berkembang ialah Kelompok Batik Sri Kuncoro. Kelompok batik tersebut merupakan penghasil
batik halusan dimana hasil karyanya memiliki tingkat kerumitan yang tinggi. Kelompok Batik ini di kelola oleh Imaroh selaku pemilik dari kelompok batik
tersebut. Kelompok batik ini merupakan usaha batik turun temurun dari keluarganya. Imaroh telah membatik sejak berumur sembilan tahun sampai saat
ini dan telah memiliki banyak karya batik. Selain itu, imaroh juga dapat menggambar atau membuat pola gambar langsung pada kain. Hal tersebutlah yang
membuat Kelompok Batik Sri Kuncoro dapat berkembang, karena mampu mengkreasikan, mengembangkan, dan menempatkan hasil gambaran pada batik.
Dalam wawancara dengan Imaroh wawancara langsung, 27 Februari 2014, menyatakan bahwa Kelompok Batik Sri Kuncoro telah ada sejak dahulu,
hanya saja belum memiliki nama atau label batik. Dahulunya kelompok batik ini hanya perajin batik biasa, belum berkembang pesat dan struktur organisasinya
juga belum terbentuk. Kelompok batik ini tidak memproduksi batik sendiri, akan tetapi hanya menerima pesanan yaitu berupa pengerjaan pada proses pencantingan
yaitu pada tahap nglowongi dan isen- isen. Pesanan tersebut berasal dari keluarga di sekitar lingkungan kraton. Kelompok batik tersebut juga baru memiliki lima
orang karyawan dan karya batik yang dimiliki belumlah banyak, tidak seperti saat ini. Hal tersebut dikarenakan batik belum berkembang dan belum adanya proses
pembuatan batik secara keseluruhan baik dari proses pengerjaan barang mentah sampai menjadi barang jadi. Penyebabnya ialah belum adanya pengetahuan secara
lebih luas mengenai ilmu batik.