Yogyakarta, berikut akan dijelaskan lebih lanjut mengenai penerapan motif pada Batik Wahyu Tumurun karya Kelompok Batik Sri Kuncoro:
1. Motif Pohon Kehidupan
Gambar XXXII: Motif Pohon Kehidupan
Sumber: digambar ulang oleh Muryani, Juli 2014 Motif tumbuhan dengan bentuk segi empat yang terdapat pada Batik
Wahyu Tumurun karya Kelompok Batik Sri Kuncoro sudah mengalami stilirisasi. Motif tersebut terbentuk dari garis lengkungan kecil yang disusun berulang
membentuk segi empat pada bagian pinggirnya, dan bagian tengah terdapat motif tumbuhan, yaitu berupa daun dan bunga yang telah distilirisasi pula.
Motif ini, termasuk jenis pohon hayat atau pohon kehidupan, dimana terdapat akar, batang, daun, dan bunga. Serta menggambarkan dunia bawah,
menengah dan atas. Hal tersebut, menunjukan adanya tingkatan kehidupan manusia, dari muda, dewasa dan tua. Sebuah kehidupan manusia dimana setiap
saat, kapanpun dan dimanapun akan menhalami perubahan, baik jasmani maupun rohani.
2. Motif Mahkota
Gambar XXXIII. Motif Mahkota
Sumber: digambar ulang oleh Muryani, Juli 2014 Motif tumbuhan ini, terdiri dari rangkaian daun dan bunga yang disusun
melengkung ke atas, dan berbentuk seperti mahkota. Motif ini menggambarkan sebagai salah satu bentuk angan- angan atau cita-cita, pangkat, dan derajat, agar
tidak selalu digantung di atas dan berusaha untuk menggapainya.
3. Motif Tumbuhan Pinang
Gambar XXXIV. Motif Tumbuhan Pinang
Sumber: digambar ulang oleh Muryani, Juli 2014 Motif tumbuhan pinang pada Batik Wahyu Tumurun karya Kelompok
Batik Sri Kuncoro ini terdiri dari daun dan bunga yang terbentuk dari lengkungan- lengkungan dan dibelah menjadi dua secara berhadapan, melengkung ke atas dan
ke bawah, sehingga motif yang terbuat akan terlihat sama dan seimbang. Hal tersebut menunjukan sikap kerjasama untuk mewujudkan suatu harapan baru.
Motif ini menggambarkan sebuah harapan dalam kehidupan manusia, harapan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik