Disabilitas dan Rehabilitasi Nancy Sujono, S. Ked 406071030
terjadinya penurunan kualitas hidup lanjut usia. Dapat juga dikatakan sebagai upaya profesional di bidang kesehatan untuk mengidentifikasikan masalah dalam
hal ini masalah disabilitas, dan merehabilitasi hingga mengurangi keadaan yang memberatkan lanjut usia dan mengupayakan perawatan berkelanjutan hingga tidak
jatuh dalam masalah yang sama.
III. FAKTOR-FAKTOR RESIKO DISABILITAS
Kublir Thind, MD dalam “Disability and Rehabilitation” menyatakan bahwa faktor usia saja tanpa disertai faktor-faktor lainnya yang menyebabkan keadaan
disabilitas adalah jarang dan hal inilah yang menjadi tugas para profesional dibidang kesehatan dokter untuk mengidentifikasikan secara mendalam dan penyebab pasti
dari disabilitas pada kelompok lanjut usia sebelumnya dapat mengatakan bahwa disabilitas yang terjadi merupakan penyebab alamiah yang disebabkan oleh
bertambahnya umur seseorang.
Faktor-faktor resiko terjadinya disabilitas adalah penurunan kondisi fisik seseorang yang biasanya terjadi setelah istirahat total yang panjang akibat suatu
penyakit, seperti istirahat total setelah mengalami serangan apoplexia cerebri sangunia stroke, cardiac failure atau selepas operasi besar pengangkatan
keganasan pada saluran cerna, reparasi tulang belakang. Penyakit-penyakit seperti penyakit paru obstruktif kronik, arthritis, demensia senilis, paralisis, kegagalan fungsi
jantung, malnutrisi dan kehilangan panca indera dapat memperbesar resiko seseorang jatuh dalam keadaan disabilitas.
Sering faktor-faktor sosial juga menjadi penyebab keadaan disabilitas. Keadaan cemas menghadapi kehidupan yang berbeda di hari tua, depresi setelah pensiun atau
tidak bekerja lagi, perasaan tidak berharga dan tidak berguna dan isolasi dari lingkungan sekitar juga dapat memperbesar seorang lanjut usia jatuh dalam keadaan
disabilitas walau kenyataannya tidak didapati adanya gangguan fisik.
IV. MENCEGAH DISABILITAS
Hal yang paling utama saat seorang profesional di bidang kesehatan menghadapi pasien dengan disabilitas, adalah bagaimana caranya agar disabilitas tidak menjadi
bertambah berat derajatnya. Lebih baik lagi jika disabilitas dapat dicegah, karena memang itulah “pengobatan” terbaik bagi disabilitas. Dalam keadaan patologis akut
yang menyebabkan ketidakmampuan fungsi tubuh, maka perlu diperhatikan hal-hal di bawah ini:
1. Keadaan Umum