Uji Prasyarat Analisis Teknik Analisis Data 1. Analisis Statistik Deskriptif

Tabel 9. Kategori Indikator Variabel Interval Kriteria Mi + 1,5Si X ≤ Mi + 3Si Sangat tinggi Mi + 0,5Si X ≤ Mi + 1,5Si Tinggi Mi – 0,5Si X ≤ Mi + 0,5Si Sedang Mi – 1,5Si X ≤ Mi – 0,5Si Rendah Mi – 3Si X ≤ Mi – 1,5Si Sangat Rendah Sumber: Azwar 2010

2. Uji Prasyarat Analisis

Sebelum melakukan analisis hipotesis, dilakukan uji prasyarat analisis yang terdiri dari uji normalitas, uji linieritas, dan uji asumsi klasik. a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Imam Ghozali, 2011. Uji normalitas menggunakan analisis Kolmogorov- Smirnov dengan rumus sebagai berikut: 5 = 1,36 1 + 2 1. 2 Keterangan: = harga Kolmogorov-Smirnov 1 = jumlah sampel yang diperoleh 2 = jumlah sampel yang diharapkan b. Uji Linieraitas Uji linieratisa digunakan untuk mengetahui apakah variabel- variabel penelitian yang digunakan mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Analisis regresi linier dapat dilakukan apabila asumsi lineraitas terpenuhi. Digunakan uji F dengan rumus sebagai berikut untuk mengetahui hal tersebut. 6 = Keterangan : : Harga bilangan F untuk garis regresi : Rerata kuadrat garis regresi : Rerata kuadrat residu c. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan untuk memastikan bahwa dalam penelitian, data yang dihasilkan memiliki distribusi normal serta tidak terdapat multikolinieritas dan heteroskedastisitas. Uji asumsi klasik juga dilakukan untuk membuktikan apakah hipotesis yang menggunakan model regresi linier telah memenuhi beberapa asumsi yang telah disyaratkan agar hasil regresi yang diperoleh nantinya merupakan estimasi yang tepat. 1 Uji Multikolinearitas Uji multokolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau independen Imam Ghozali, 2011. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dapat dilihat dari tanda-tanda sebagai berikut: a Koefisien determinasi ganda R 2 tinggi, 7 = + b Koefisien korelasi sederhananya tinggi r tinggi, melebihi 0,80 c Nilai F hitung tinggi 8 = 1 1 Multikolinearitas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1Tolerence. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir, misal nilai tolerance = 0,10 sama dengan tingkat kolonieitas 0,95. Walaupun multikolinearitas dapat dideteksi dengan nilai Tolerance dan VIF, tetapi kita masih tetap tidak mengetahui variabel-variabel independen mana sajakaah yang saling berkorelasi Imam Ghozali, 2011. 2 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Imam Ghozali, 2011. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Salah satu uji statistik yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu uji Spearman’s rho. Apabila nilai p signifikan pada 5 atau lebih kecil berarti terjadi heteroskedastisitas, sebaliknya apabila nilai signifikansi lebih besar dari 5 berarti tidak terjadi heteroskedastisitas homoskedastisitas Sugiyono dalam Sukirno, 2008

3. Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26