efektif 1,3. Hal ini menunjukkan bahwa variabel persepsi mengenai sistem bagi hasil lebih dominan dan berpengaruh
terhadap keputusan
UMKM mengambil
pembiayaan mudharabah pada KJKS BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang
Utama Lasem. Variabel persepsi mengenai sistem bagi hasil, persepsi laba, dan persepsi tingkat suku bunga memberikan
sumbangan efektif sebesar 15,7 terhadap keputusan UMKM mengambil pembiayaan mudharabah pada KJKS BMT Bina
Ummat Sejahtera Cabang Utama Lasem sedangkan 84,3 dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian ini.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi mengenai sistem bagi hasil, persepsi laba, dan persepsi tingkat suku bunga terhadap
keputusan UMKM mengambil pembiayaan mudharabah pada KJKS BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang Utama Lasem.
1. Pengaruh Persepsi Mengenai Sistem Bagi Hasil terhadap Keputusan UMKM Mengambil Pembiayaan Mudharabah pada KJKS BMT Bina
Ummat Sejahtera Cabang Utama Lasem. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis pertama yaitu persepsi
mengenai sistem bagi hasil berpengaruh positif terhadap keputusan UMKM mengambil pembiayaan mudharabah pada KJKS BMT Bina
Ummat Sejahtera Cabang Utama Lasem. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t
hitung
yang lebih besar dari t
tabel
5,948 1,6525 dan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05 0,000 0,05. Nilai koefisien regresi X
1
sebesar 0,313 yang memiliki arah positif menunjukkan bahwa semakin baik persepsi mengenai sistem bagi hasil maka keputusan
UMKM mengambil pembiayaan mudharabah akan semakin kuat. Selain itu berdasarkan koefisien determinasi R
2
yang bernilai 0,128 12,8 menunjukkan persepsi mengenai sistem bagi hasil mempengaruhi 12,8
perubahan keputusan UMKM mengambil pembiayaan mudharabah pada KJKS BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang Utama Lasem, sedangkan
87,2 dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Hasil penelitian ini didukung oleh teori yang diungkapkan oleh Rio
Sudirman 2006 bahwa keputusan nasabah sebelum mengambil kredit dipengaruhi oleh segala sesuatu yang harus dipersiapkan sebelum
mengajukan kredit, termasuk sistem yang berlaku. Dalam pembiayaan mudharabah sistem yang digunakan yaitu sistem bagi hasil, sehingga
nasabah sebelum
memutuskan untuk
mengambil pembiayaan
mudharabah akan memperhatikan sistem bagi hasil. Selain itu, penelitian ini mendukung penelitian Alima Setiyarini 2012 dengan hasil persepsi
nasabah berpengaruh
positif terhadap
keputusan pengambilan
pembiayaan murabahah. Persepsi yang dimaksudkan Alima yaitu persepsi mengenai pembiayaan murabahah. Sehingga dapat dapat
dikatakan bahwa semakin tinggi persepsi maka semakin tinggi pula keputusan
pengambilan pembiayaan.
Hasil penelitian
ini mengindikasikan bahwa persepi mengenai sistem bagi hasil berpengaruh
positif terhadap keputusan UMKM mengambil pembiayaan mudharabah. Semakin baik persepsi mengenai sistem bagi hasil maka akan semakin
tinggi keputusan UMKM mengambil pembiayaan mudharabah pada KJKS BMT Bina Ummat Sejahtera.
2. Pengaruh Persepsi Laba terhadap Keputusan UMKM Mengambil Pembiayaan Mudharabah pada KJKS BMT Bina Ummat Sejahtera
Cabang Utama Lasem. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang kedua yaitu persepsi
laba berpengaruh positif terhadap keputusan UMKM mengambil pembiayaan mudharabah pada KJKS BMT Bina Ummat Sejahtera
Cabang Utama Lasem. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t
hitung
yang lebih besar dari t
tabel
5,501 1,6525 dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 0,000 0,05. Nilai koefisien regresi X
2
sebesar 0,224 yang memiliki arah positif menunjukkan bahwa semakin tinggi persepsi laba maka
keputusan UMKM mengambil pembiayaan mudharabah akan semakin kuat. Selain itu berdasarkan koefisien determinasi R
2
yang bernilai 0,111 11,1 menunjukkan persepsi laba mempengaruhi 11,1
perubahan keputusan UMKM mengambil pembiayaan mudharabah pada KJKS BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang Utama Lasem, sedangkan
88,9 dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Hasil penelitian ini didukung oleh teori dana internal internal funds
theory of investment yang mengatakan bahwa stok kapital yang diinginkan bergantung pada tingkat keuntungan. Keuntungan yang terjadi
secara akurat merefleksi keuntungan yang diharapkan. Nanga 2001 dalam Hasan Anwar 2013 mengatakan bahwa permintaan modal
bergantung pada keuntungan yang diharapkan, maka permintaan modal berhubungan secara positif dengan keuntungan yang terjadi. Selain itu
penelitian ini dapat mendukung penelitian Jumhur 2009 dengan hasil penelitian tingkat keuntungan yang diperoleh berpengaruh positif
terhadap permintaan modal kerja dari BMT. Selain itu hasil penelitian ini juga dapat mendukung penelitian Hasan Anwar 2013 dengan hasil
penelitian keuntungan berpengaruh positif terhadap probabilitas UMKM mengambil kredit dari perbankan.
Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa persepsi laba berpengaruh positif terhadap keputusan UMKM dalam mengambil
pembiayaan mudharabah pada KJKS BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang Utama Lasem. Semakin baik persepsi yang dimiliki UMKM
terhadap laba yang diperolehnya maka semakin tinggi keputusan UMKM mengambil pembiayaan mudharabah.
3. Pengaruh Persepsi Tingkat Suku Bunga terhadap Keputusan UMKM Mengambil Pembiayaan Mudharabah pada KJKS BMT Bina Ummat
Sejahtera Cabang Utama Lasem. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang kedua yaitu persepsi
tigkat suku bunga berpegaruh positif terhadap keputusan UMKM mengambil pembiayaan mudharabah pada KJKS BMT Bina Ummat
Sejahtera Cabang Utama Lasem. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t
hitung
yang lebih besar dari t
tabel
1,942 1,6525 dan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 0,053 0,05. Nilai koefisien regresi X
3
sebesar 0,205 yang memiliki arah positif menunjukkan bahwa semakin tinggi persepsi
tingkat suku bunga maka keputusan UMKM mengambil pembiayaan mudharabah akan semakin kuat. Selain itu berdasarkan koefisien
determinasi R
2
yang bernilai 0,015 1,5 menunjukkan persepsi tingkat suku bunga mempengaruhi 1,5 perubahan keputusan UMKM
mengambil pembiayaan mudharabah pada KJKS BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang Utama Lasem, sedangkan 98,5 dipengaruhi oleh
variabel lain di luar penelitian ini. Hasil penelitian ini didukung oleh teori yang diungkapkan Rio
Sudirman 2006 yang menyatakan bahwa keputusan nasabah dalam mengambil kredit dipengaruhi oleh biaya yang dibebankan kepada
nasabah atas kredit yang diambil yaitu suku bunga. Selain itu penelitian ini mendukung penelitian Jumhur 2009 yang memiliki hasil bahwa
tingkat bunga di bank umum berpengaruh signifikan positif terhadap propabilitas usaha kecil meminjam modal kerja dari BMT. Hasil
penelitian ini mengindikasikan bahwa persepsi tingkat suku bunga berpengaruh positif terhadap keputusan UMKM mengambil pembiayaan
mudharabah pada KJKS BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang Utama Lasem. Semakin tinggi persepsi UMKM mengenai tingginya tingkat
suku bunga maka semakin tinggi keputusan UMKM dalam mengambil
pembiayaan mudharabah pada KJKS BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang Utama Lasem.
4. Pengaruh Persepsi Mengenai Sistem Bagi Hasil, Persepsi Laba, dan Persepsi Tingkat Suku Bunga terhadap Keputusan UMKM Mengambil
Pembiayaan Mudharabah pada KJKS BMT Bina Ummat Sejahtera Cabang Utama Lasem.
Hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang keempat yaitu persepsi mengenai sistem bagi hasil, persepsi laba, dan persepsi tingkat suku
bunga berpengaruh positif terhadap keputusan UMKM mengambil pembiayaan mudharabah pada KJKS BMT Bina Ummat Sejahtera
Cabang Utama Lasem. Hal ini ditunjukkan dengan nilai F
hitung
yang lebih besar dari F
tabel
16,139 2,11 dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 0,000 0,05. Koefisien regresi X
1
, X
2
, dan X
3
masing-masing sebesar 0,215; 0,146; dan 0,104 yang semuanya memiliki arah positif
menunjukkan bahwa hubungan ketiga variabel independen dengan variabel dependen memiliki arah positif. Selain itu berdasarkan koefisien
determinasi R
2
yang bernilai 0,157 15,7 menunjukkan persepsi mengenai sistem bagi hasil, persepsi laba dan persepsi tingkat suku
bunga mempengaruhi 15,7 perubahan keputusan UMKM mengambil pembiayaan mudharabah pada KJKS BMT Bina Ummat Sejahtera
Cabang Utama Lasem, sedangkan sisanya sebesar 84,3 dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.
Persepsi mengenai sistem bagi hasil atau penilaian UMKM mengenai sistem bagi hasil mempengaruhi keputusan UMKM mengambil
pembiayaan mudharabah. Semakin positif penilaian UMKM terhadap sistem bagi hasil dalam pembiayaan
mudharabah maka akan
meningkatkan keputusan UMKM dalam mengambil pembiayaan
tersebut. Persepsi laba atau penilaian terhadap laba yang diperoleh
mempengaruhi keputusan UMKM mengambil pembiayaan mudharabah. Semakin baik penilaian UMKM mengenai laba maka semakin tinggi pula
keputusan UMKM dalam mengambil pembiayaan mudharabah. Persepsi tingkat suku bunga atau penilaian terhadap tingkat suku
bunga yang berlaku pada lembaga keuangan yang lain mempengaruhi keputusan UMKM mengambil pembiayaan mudharabah. Dengan adanya
penilaian bahwa tingkat suku bunga yang berlaku pada lembaga keuangan lain tinggi membuat UMKM untuk mengambil alternatif dalam
mengambil tambahan modal kerja yaitu dengan mengambil pembiayaan mudharabah.
Hasil penelitian ini didukung teori yang diungkapkan oleh Rio Sudirman 2006 bahwa keputusan nasabah dalam mengambil kredit
akan dipengaruhi oleh kemudahan sistem dan suku bunga. Dalam pembiayaan mudharabah sistem yang digunakan sistem bagi hasil.
Nanga dalam Hasan Anwar 2013 juga mengungkapkan teori bahwa permintaan modal bergantung pada keuntungan yang diharapkan, maka
permintaan modal berhubungan secara positif dengan keuntungan yang terjadi. Hal ini dikarenakan keuntungan yang terjadi secara akurat
mereflekdi keuntungan yang diharapkan. Selain itu Eriyati 2008 mengungkapkan teori bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi
keputusan nasabah mengambil pembiayaan yaitu bagi hasil yang dibebankan atas pembiayaan yang diambil. Penelitian ini juga
mendukung hasil penelitian Jumhur 2009 yang menunjukkan bahwa jumlah aset, tingkat keuntungan dan tingkat bunga berpengaruh positif
terhadap probabilitas usaha kecil meminjam modal kerja dari BMT sedangkan rasio bagi hasil berpengaruh negatif.
E. Keterbatasan Penelitian