Big Five Inventory BFI

3. Big Five Inventory BFI

Berbicara mengenai kebutuhan akan sebuah instrumen pendek untuk mengukur komponen khusus dari Big Five, maka John, Donahue dan Kentle dalam John Srivastava, 1999 mengkonstrak Big Five Inventory BFI. Empat puluh empat aitem BFI dikembangkan merepresentasikan definisi asli yang dikembangkan berdasarkan penilaian ahli dan kemudian dilakukan pembuktian dengan analisis faktor dan pembuktian terhadap penilaian kepribadian oleh pengamat. Tujuan dari pembuatan alat ukur singkat ini adalah agar tercipta alat ukur yang efisien dan fleksibel dari kelima faktor tersebut. Terdapat juga tokoh yang menjelaskan mengenai BFI tersebut, yaitu Burisch dalam John Srivastava, 1999 mengatakan bahwa skala yang singkat tidak hanya mempersingkat waktu tes, tetapi juga menghindari kebosanan dan kelelahan yang dialami subjek, subjek yang tidak memberikan respon yang sesungguhnya jika tes terlihat membutuhkan waktu yang panjang. BFI tidak menggunakan kata sifat tunggal sebagai aitem karena aitem seperti itu direspon dengan tidak konsisten dibandingkan ketika aitem ditambahkan definisi ataupun kalimat tertentu Goldberg Kilkowski, 1985 dalam John Srivastava, 1999. BFI menggunakan frase yang singkat didasarkan kata sifat yang diketahui merepresentasikan kelima faktor Big Five John, 1989, 1990 dalam John Srivastava, 1999. Kata sifat yang ada pada faktor Big Five disajikan sebagai inti dari aitem dimana informasi yang jelas, luas, dan kontekstual menjadi tambahan. Contohnya, kata sifat dari faktor ‘Openness’ merupakan kata sifat yang original kemudian menjadi aitem BFI muncul dengan definisi ‘berhubungan dengan ide Universitas Sumatera Utara baru’ dan kata sifat untuk faktor ‘Conscientiousness’ disajikan sebagai dasar untuk aitem dengan tambahan ‘bertahan hingga tugas diselesaikan’. Aitem-aitem yang ada dalam BFI memberikan keuntungan dengan kata sifat ringkas dan sederhana yaitu dapat mencegah ambiguitas atau arti ganda multiple meaning. Ketika dilakukan pengujian pada sampel yang berasal dari negara Kanada dan Amerika Serikat, diperoleh reliabilitas alpha skala BFI berkisar antara 0.75 sampai 0.90 dan rata-rata reliabilitas tiap faktor diatas 0.80; reliabilitas tes retesnya dalam rentang waktu tiga bulan berada antara 0.80 sampai 0.85 dimana memiliki mean sebesar 0.80 John Srivastava, 1999. Sedangkan penelitian yang dilakukan di Indonesia oleh Mariyanti 2012 diperoleh reliabilitas alpha skala sebesar 0.70, yang berarti bahwa BFI yang telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia memiliki reliabilitas yang baik. BFI yang digunakan dalam penelitian ini adalah BFI yang telah diadaptasi kedalam versi bahasa Indonesia yang dilakukan oleh Mariyanti 2012. Berdasarkan teori tersebut ditemukan bahwa terjadi perbedaan indikator dari kelima faktor yang menyusun alat ukur BFI versi adaptasi Bahasa Indonesia, yaitu Mariyanti, 2012:

1. Openness O adalah faktor yang melihat keterbukaan individu untuk mencari