- 16 - yaitu daging, tulang dan trim lemak. Sedangkan data daging variasi
dihasilkan dari kaki bawah, kepala dan ekor.
3.3. PERANCANGAN SURVEI
Survei parameter karkas diawali dengan pemilihan RPH dengan kriteria tertentu. Setiap provinsi dipilih satu sampai dua RPH.
Berdasarkan hasil listingdaftar seluruh RPH yang ada di provinsi sampel dan mengingat informasi yang akan diperoleh dalam
survei ini adalah bobot potong, bobot karkas dan bobot produk ikutan maka disyaratkan adanya fasilitas timbangan di RPH.
Metode penarikan sampel RPH menggunakan purposive sampling. Sedangkan untuk sampel sapi yang akan dipotong dilakukan
secara random sampling.
3.4. KUESIONER YANG DIGUNAKAN
Jenis dokumen yang digunakan dalam kegiatan ini adalah: d.
Form SKK15-DRPH : adalah daftar RPH di wilayah survei
provinsi. Form ini diisi oleh petugas provinsi. b.
Form SKK15-D : adalah daftar pedagang penerima pedagang
daging yang memotongkan sapi di RPH terpilih. Form ini diisi oleh keurmaster.
c. Form SKK15-PMGU : adalah daftar pertanyaan yang
digunakan untuk mendapatkan data jumlah pemotongan ternak sapi per hari selama satu minggu di RPH terpilih. Form
ini diisi oleh keurmaster.
- 17 - d.
Form SKK15-S : adalah daftar pertanyaan yang digunakan
untuk memperoleh informasi mengenai ternak sapi sebelum dan sesudah dipotong. Form ini diisi oleh enumerator terlatih.
3.5. PENYUSUNAN KERANGKA SAMPEL DAN ALOKASI
SAMPEL
Kerangka sampel yang digunakan pada survei ini meliputi: 1.
Kerangka sampel untuk pemilihan RPHTPH, merupakan daftar nama RPHTPH yang ada di provinsikabupaten terpilih.
2. Kerangka
sampel untuk
pemilihan pedagang
pemasok ternakpedagang dagingfeedlotters, merupakan daftar nama
pedagang pemasok ternakpedagang dagingfeedlotters di RPHTPH terpilih.
Pada masing-masing RPHTPH akan dipilih secara acak sejumlah sapi sebagai sampel ternak, untuk selanjutnya ditimbang bobot potong,
bobot karkas, bobot jeroan, bobot kaki, kepala dan ekor. Jumlah sampel yang diambil akan mewakili setiap jenisbangsa dan jenis kelamin sapi.
- 18 - Gambar 1. Penyusunan Kerangka Sampel
3.6. TAHAPAN PENARIKAN SAMPEL
Tahapan penarikan sampel yang dilakukan adalah : 1.
Tahap pertama, memilih RPHTPH di provinsikabupaten terpilih secara purposive.
2. Tahap kedua, memilih pedagang pemasok ternakpedagang
dagingfeedlotters yang memotongkan ternak sapi di RPHTPH terpilih secara purposive.
3. Tahap ketiga, memilih sampel sapi potong secara acak dari
pemasok pedagang daging feedlotters. Provinsi : Lampung, Banten, Jabar.
KabupatenKota
Sampel ternak
Feedlotters Pdg Daging
RPHTPH 1 RPHTPH 2
Sampel ternak
Feedlotters Pdg Daging
- 19 -
3.7. PENGAMATAN
Pengamatan dilakukan melalui penimbangan terhadap sampel sapi sebelum dan sesudah dilakukan pemotongan. Penimbangan
sebelum pemotongan dimaksudkan untuk memperoleh data bobot potong ternak, sedangkan penimbangan sesudah pemotongan
dilakukan untuk memperoleh data bobot produk utama ternak yaitu karkas dan bobot produk ikutannya. Pelaksanaan pengamatan
dilaksanakan oleh enumerator dengan menggunakan kuesioner yang telah disiapkan. Pada halaman berikut ditampilkan urutan pengkarkasan
sapi potong.