PENYUSUNAN KERANGKA SAMPEL DAN ALOKASI TAHAPAN PENARIKAN SAMPEL

- 23 -

3.8. ANALISIS DAN PEMODELAN

Data yang telah dikumpulkan melalui kegiatan survei ini, selanjutnya akan dianalisis dengan berbagai metode, diantaranya: 1. Membuat analisis deskriptif, bobot potong ternak, bobot karkas dan berat daging murni, serta ikutannya menurut jenis sapi. 2. Melakukan pendugaan parameter karkas, persentase daging dan daging variasi. Perhitungan parameter karkas dilakukan dengan rumus sebagai berikut: Persentase karkas x = , dimana = bobot karkas dalam kg = bobot potong sapi dalam kg Persentase daging y = , dimana = bobot daging dalam kg = bobot karkas dalam kg Persentase daging jeroan z = , dimana = bobot jeroan dalam kg = bobot karkas dalam kg Persentase daging variasi v = , dimana = bobot daging variasi dalam kg = bobot karkas dalam kg - 24 - 3. Melakukan pendugaan produksi daging: Produksi daging P = , dimana = bobot karkas dalam kg = bobot jeroan dalam kg = bobot daging variasi dalam kg - 25 -

BAB 4 TATA CARA PENGISIAN DAFTAR

4.1. DAFTAR SKK15-DRPH Daftar Nama RPH

Daftar SKK15-DRPH adalah daftar seluruh RPHTPH yang ada di provinsi wilayah survei. Isikan nama provinsi Kolom 1 nomor : Isikan nomor urut nama RPHTPH Kolom 2 nama RPH : Isikan nama RPHTPH di provinsi sampel. Kolom 3 alamatkabupaten : Isikan alamat RPHTPH di provinsi sampel. Kolom 4 telepon : Isikan nomor telepon RPHTPH. Kolom 5 jumlah pemotonganhari ekor : Isikan rata-rata jumlah pemotongan ternak per hari di RPHTPH tersebut.

4.2. DAFTAR SKK15-D Daftar Nama Pedagang Pemasok

Daftar SKK15-D adalah daftar pedagang pemasok di RPHTPH terpilih. Isikan nama provinsi, kabupatenkota, nama RPHTPH, alamat RPHTPH, nama petugaskeurmaster pada baris pertama, kedua, ketiga, keempat dan kelima. Kolom 1 nomor : Isikan nomor urut nama pedagang pemasok di RPHTPH terpilih. Kolom 2 nama pedagang : Isikan nama pedagang pemasok yang memotongkan di RPHTPH terpilih. Kolom 3 alamat usaha : Isikan alamat pedagang pemasok.