13 mengurangi limbah yang jumlahnya besar menjadi bahan bakar yang padat,
seragam dan mudah diangkut [32].
2.3.1 Jenis - jenis Pirolisis
Pirolisis dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian utama berdasarkan kondisi operasi suhu proses, laju kenaikan suhu, waktu, ukuran partikel
biomassa yaitu pirolisis konvensional lambat, cepat fast dan kilat flash. Berikut dilampirkan tabel 2.5 yang menjelaskan tentang kondisi operasi setiap
jenis pirolisis beserta yield produk yang dihasilkan [34]. Tabel 2.4 Kondisi Operasi pada Setiap Jenis Proses Pirolisis Beserta Produk [34]
Proses Pirolisis
Waktu s Laju
Kenaikan Suhu Ks
Ukuran Partikel
mm Suhu K
Yield Produk
Minyak Arang
Gas Slow
Lambat 450 -550
0,1 - 1 5 - 50
550- 950 30
35 35
Fast Cepat
0,5 - 10 10 - 200
1 850-1250
50 20
30 Flash
Kilat 0,5
1000 0,2
1050-1300 75 12
13
2.3.1.1 Slow Pyrolysis Pirolisis Lambat Pirolisis lambat atau dikenal dengan pirolisis konvensional diketahui
dengan adanya laju kenaikan suhu yang rendah 0,1 - 2
o
Cs, suhu yang rendah ± 500
o
C, dan waktu tinggal yang lama [35]. Dengan adanya waktu tinggal yang terlalu lama menyebabkan komponen pada fasa uap saling bereaksi terus menerus
yang menyebabkan pembentukan arang padat dan cairan lainnya tar [34].
2.3.1.2 Fast Pyrolysis Pirolisis Cepat Dalam jenis proses pirolisis ini, biomassa dipanaskan dengan cepat hingga
suhu tinggi dalam keadaan bebas oksigen. Dalam basis berat, pirolisis cepat menghasilkan 60 - 75 minyak dan cairan lain dengan 15 - 25 padatan dan 10
- 20 gas bergantung pada bahan baku. Cairan dihasilkan dari biomassa biasanya pada suhu yang rendah, laju kenaikan suhu yang tinggi dan waktu
tinggal yang singkat [34].
Universitas Sumatera Utara
14 2.3.1.3 Flash Pyrolysis Pirolisis Kilat
Proses ini dapat dikenal dengan adanya devolatilisasi cepat dalam keadaan bebas oksigen, laju kenaikan suhu partikel yang tinggi, suhu reaksi yang tinggi
antara 450
o
C dan 1000
o
C serta waktu tinggal gas yang sangat singkat kurang dari 1 detik. Proses ini mampu menghasilkan yield bio-oil hingga 75 . Namun
proses ini memiliki beberapa kekurangan, seperti terbentuknya padatan dalam minyak, minyak yang bersifat korosif dan stabilitas termal yang lemah [34].
2.4
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS KARBON AKTIF
Faktor - faktor berbeda yang mempengaruhi proses karbonisasi dan proses aktivasi sangatlah penting dalam menentukan kualitas karbon aktif yang
dihasilkan [36]. Faktor - faktor tersebut adalah suhu pirolisis, konsentrasi aktivator, waktu pirolisis, dan laju alir nitrogen.
2.4.1 Suhu Pirolisis