signifikansi 0,828 yang lebih besar dari tingkat signifikansi 5 persen dengan nilai koefisien negatif sebesar 0,040. sehingga dapat disimpulkan ukuran
KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadap penerimaan opini audit going concern.
Hasil penelitian mendukung penelitian Fijriantoro 2010 yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap
penerimaan opini audit going concern. Namun, tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Juniarti 2008 dengan hasil penelitian ukuran
perusahaan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern.
4.6.2 Pengaruh Likuiditas terhadap Opini Audit Going Concern
Variabel likuiditas yang diproksikan dengan current ratio CR menunjukkan nilai koefisien negatif sebesar 0,119 dengan tingkat
signifikansi 0,639 yang nilainya berada di atas tingkat signifikansi 0,05 5, sehingga dapat disimpulkan bahwa likuiditas tidak berpengaruh
signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Hal ini menunjukkan bahwa dalam memberikan opini audit going concern, auditor
tidak melihat berdasarkan kegagalan atau kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar.
Tanda koefisien yang negatif menunjukkan hubungan yang berlawanan arah, yang berarti
semakin tinggi rasio likuiditas semakin baik pula kondisi kas perusahaan dalam memenuhi kewajiban kepada kreditur
Universitas Sumatera Utara
sehingga semakin kecil pula kemungkinan auditor memberikan opini audit going concern, dan begitu juga sebaliknya.
Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Sembiring 2011 dan Widyawati 2009 yang membuktikan bahwa
likuiditas tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern.
4.6.3 Pengaruh Leverage terhadap Opini Audit Going Concern
Variabel leverage, yang diproksikan dengan debt to equity ratio DER, menunjukkan nilai koefisien positif sebesar 0,003 dengan tingkat signifikansi
0,985 yang nilainya berada di atas tingkat signifikansi 0,05 5, Dengan demikian penelitian ini tidak dapat menerima bahwa hipotesis ketiga H
3
yang menyatakan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap penerimaan opini audit going concern. Rasio leverage tidak berpengaruh terhadap
penerimaan opini audit dengan pengungkapan going concern disebabkan rasio leverage digunakan untuk melihat bagaimana perusahaan menjalankan
usaha dengan dana yang diperoleh dari kreditur dan memenuhi kembali seluruh kewajiban dengan menggunakan modal yang ada. Auditor tidak
terlalu mempertimbangkan peningkatan atau penurunan tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dalam memberikan opini audit
going concern. Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sembiring
2011, Pandiangan 2013 yang menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern.
Universitas Sumatera Utara
4.6.4 Pengaruh Kualitas Audit terhadap Opini Audit Going Concern