Leverage Kualitas Audit Tinjauan Pustaka 1. Teori Agensi

2.1.7. Likuiditas

Menurut Harahap, 2010: 301 likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Sebagai parameter dari rasio likuiditas, penulis menggunakan Current Ratio CR. Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan kewajiban lancar dan merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Current ratio atau rasio lancar digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan membayar kewajiban lancarnya kepada para kreditur dengan aktiva tunai yang dimilikinya. Semakin besar rasio ini maka semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Penelitian yang dilakukan Sembiring 2011 menunjukkan bahwa variabel quick ratio tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern. Penulis melakukan penelitian dengan menggunakan likuiditas sebagai variabel independen namun dengan proksi yang berbeda, yaitu current ratio. Rumus current ratio adalah sebagai berikut: Current Ratio = Aktiva Lancar Hutang Lancar x 100

2.1.8. Leverage

Harahap 2010 mengemukakan bahwa leverage menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun aset. Rasio ini mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang atau kreditur dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal. Perusahaan yang baik seharusnya memiliki komposisi modal yang lebih besar dari hutang. Walau Universitas Sumatera Utara bagaimanapun, pendanaan perusahaan yang diperoleh sebagian besar melalui hutang dapat meningkatkan kinerja perusahaan karena perputaran uang perusahaan lebih cepat. Rasio leverage yang digunakan untuk penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio DER. Rasio ini menunjukkan perbandingan antara hutang dan ekuitas modal dalam pendanaan perusahaan serta menunjukkan kemampuan modal perusahaan untuk menutupi seluruh hutangnya. Semakin rendah DER perusahaan maka semakin baik kondisi perusahaan tersebut. Rumus DER adalah sebagai berikut: DER = Total Hutang Ekuitas x 100

2.1.9. Kualitas Audit

Teori signalling memberikan indikasi bahwa perusahaan akan memilih auditor berkualitas tinggi untuk menunjukkan kinerja superior mereka. Investor akan cenderung lebih yakin pada data akuntansi yang dihasilkan dari kualitas audit yang tinggi. Seorang auditor dituntut untuk menghasilkan kualitas audit yang baik, karena laporan auditor begitu penting bagi pengguna laporan keuangan dalam membuat keputusan. DeAngelo, 1981 dalam Sembiring, 2011 menyatakan bahwa kualitas audit adalah probabilitas error dan irregularities yang dapat dideteksi dan dilaporkan. Probabilitas pendeteksian dipengaruhi oleh isu yang merujuk pada audit yang dilakukan oleh auditor untuk menghasilkan pendapatnya. Isu-isu yang berhubungan dengan isu audit adalah kompetensi auditor, persyaratan yang berkaitan dengan pelaksanaan audit, dan persyaratan pelaporan. Hasil Universitas Sumatera Utara penelitiannya menunjukkan dari hasil penelitiannya bahwa “KAP yang besar akan berusaha untuk menyajikan kualitas audit yang lebih besar dibandingkan dengan KAP yang lebih kecil. Auditor skala besar juga lebih cenderung untuk mengungkapkan masalah - masalah yang ada karena mereka lebih kuat menghadapi risiko proses pengadilan”. Argumen tersebut berarti bahwa auditor skala besar memiliki insentif lebih untuk mendeteksi dan melaporkan masalah going concern kliennya. KAP besar umumnya akan menjaga reputasi mereka dengan selalu berusaha meningkatkan kualitas kinerja mereka dalam mengaudit suatu perusahaan. Dengan pemilihan auditor kualitas tinggi yang dinilai mampu meningkatkan tingkat kredibilitas laporan keuangan, auditor yang berasal dari KAP besar cenderung lebih berani mengeluarkan opini audit going concern terhadap perusahaan yang memang seharusnya mendapatkan opini tersebut. Kualitas audit sering diproksikan dengan KAP yang berafiliasi dengan The Big Four maupun dengan Non Big Four. Ukuran KAP the big four didasarkan pada besarnya jumlah pendapatan yang diterima atas jasa audit atau jasa lainnya. Kategori KAP the big four di Indonesia terdiri dari: 1. Ernst and Young EY, yang berafiliasi dengan KAP Purwantoro, Sarwoko, dan Sandjaja. 2. Deloitte Touche Tohmatsu Deloitte yang berafiliasi dengan KAP Osman Bing Satrio Rekan. 3. Klynveld Peat Marwick Goerdeler KPMG yang berafiliasi dengan Siddharta-Siddharta dan Widjaja. Universitas Sumatera Utara 4. Pricewaterhouse Coopers PwC yang berafiliasi dengan KAP Haryanto Sahari dan rekan.

2.1.10. Opini Tahun Sebelumnya

Dokumen yang terkait

Pengrauh Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 119 108

Pengaruh Likuiditas, Leverage¸Profitabilitas, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 61 99

Pengaruh Kualitas Audit, Profitabilitas, Leverage dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Conern Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 34 96

Pengaruh Kualitas Audit, Leverage, Ukuran Perusahaan dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 3 83

Pengaruh Kualitas Audit, Profitabilitas, Leverage, Pertumbuhan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Ukuran Perusahaan terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 4 77

Analisis Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 7 93

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 23

BAB 1 PENDAHULUAN - Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Likuiditas, Leverage¸Profitabilitas, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11