Mekanisme Pengendalian Kualitas Bahan Baku Mekanisme Pengendalian Kualitas Proses

BAB III PENGENDALIAN KUALITAS

3.1 Mekanisme Pengendalian Kualitas Bahan Baku

Penerapan pengendalian kualitas di PT Madubaru dilakukan di setiap lini produksi. Termasuk pada bahan baku untuk proses produksi. Perusahaan memperoleh bahan baku tebu dengan penanaman sendiri atau membeli dari petani yang sudah mendapatkan penyuluhan tentang cara menanam tebu yang baik. Selain itu perusahaan juga memberikan peralatan kepada para petani, agar dapat melakukan tes atau pengecekan bahan baku untuk mengetahui kadar gulanya sehingga dapat diketahui kualitas gula dari tebu tersebut. Selain itu juga dilakukan analisa terhadap bahan baku tebu untuk mengetahui kemasakan tebu sehingga dapat ditentukan kapan tebu tersebut boleh ditebang. Hal ini perlu diketahui sebab masa tebu akan dianggap masak dan mempunyai kandungan rendemen yang tinggi hanya berlangsung 3 sampai 4 bulan saja, oleh karena itu analisis ini sangat penting untuk menentukan kapan saat yang tepat untuk mengambil tebu.

1.2 Mekanisme Pengendalian Kualitas Proses

Pengendalian kualitas proses di PG Madubaru dilakukan di setiap proses produksi. Pengontrolan dilakukan melalui analisa laboratorium. Hasil analisa tersebut manggambarkan kondisi kualitas dari proses yang sedang berlangsung. Analisa yang dilakukan disetiap stasiun proses produksi adalah : 1. Stasiun Penggilingan Penggilingan sangat berperan penting dalam menentukan rendemen gula. Penggilingan yang kurang maksimal tidak dapat mengekstraksi nira tebu secara optimal, sehingga kadar gula dalam ampas masih tinggi. Pada proses ini dilakukan analisa nira mentah atau menetukan Brix, pol, HK dan analisa Ampas Gilingan V menentukan kadar ampas kering dan pol. Analisa dilakukan setiap 2 jam sekali untuk dianalisa di laboratorium pabrikasi. 2. Stasiun Pemurnian Pada tahap pemurnian gula, dilakukan pengendalian dan pengawasan terhadap suhu, waktu pemurnian, bahan pendukung dan endapat padat blotong. Untuk memperoleh pemurnian gula yang sempurna tanpa menyebabkan hilangnya jumlah nira dan menurunnya kualitas nira, maka pada proses ini dilakukan analisa blotong menentukan kadar blotong kering dan pol, analisa Dunsap atau nira jernih Menentukan Brix, P01, HK dan analisa Batu Kapur CaO. 3. Stasiun Penguapan Dalam proses penguapan, sifat kimia maupun fisik akan berubah, yang mengakibatkan berubahnya komposisi nira. Pada stasiun ini dilakukan pemeriksaan terhadap kadar nira sebelum dan sesudah proses evaporasi yang dilakukan analisa Diskap I dan II Menentukan Brix, P01, HK . 4. Stasiun Pengkristalan Kristalisasi di PT Madubaru menggunakan sistem pemasakan tiga tingkat karena HK bahan bakunya kurang dari 85. Waktu yang diperlukan untuk proses pemasakan gula A, C, D berbeda-beda. Untuk menjaga kualitas maka dilakukan control disetiap masakan A, C, D Menentukan Brix, P01, HK. 5. Stasiun Putaran Tujuan tahap stasiun putar adalah memisahkan antara Kristal gula dengan larutannya stroop . Pada proses putaran dilakukan pemeriksaan atau pengawasan, berupa analisa stroop Menentukan Brix, P01, HK untuk mengetahui kadar gula yang masih terkandung di dalamnya. 6. Stasiun Penyelesaian Tahap ini merupakan tahap akhir dimana gula yang sudah kering dikemas dan siap untuk dipasarkan. Tetapi sebelum dipasarkan gula yang dihasilkan harus melalui proses pemeriksaan akhir untuk mengetahui kualitas gula tersebut. Pemeriksaan dilakukan 24 jam sekali di PG Madukismo dan dikontrol 2 minggu sekali oleh P3GKI yang menganalisa produk, meliputi menentukan kadar air, Brix, P01, besar btiran dan nilai resmi direduksi. Pada dasarnya keseluruhan proses produksi menentukan kualitas dari hasil akhir produk gula, akan tetapi pada proses pemurnian dan pengkristalan masakan yang sangat berpengaruh dalam proses produksi dikarenakan jika tidak hati-hati dalam proses pemurnian dan pemasakannya selutuh gula yang dihasilkan akan tidak sesuai dengan yang diinginkan. Contohnya gula yang dihasilkan tidak bersih, warna gula tidak putih bersih, Kristal gual yang masih terlalu besar, gula masih lengket, dan lain-lain.

3.3 Mekanisme Pengendalian Kualitas Produk