Air bersih merupakan air yang telah diolah dalam unit pengolah air, bersumber dari PDAM dan dipakai sebagai pendingin kolam prima,
keperluan dapur, serta kamar mandi.
4.2 Proses Pengolahan Limbah
Dalam proses produksi, selain gula, tetes dan ampas, industry gula juga mengeluarkan buangan limbah baik padat, cair maupun gas. Buangan padat adalah
blotong, ampas dan abu. Buangan berupa gas adalah asap cerobong dari ketel. Buangan cair yang berasal dari gilingan, air bekas kondensor, air bekas pencuci
saringan, air kerusan ketel, bocoran-bocoran nira dan air pencuci lantai. Ketiga macam buangan tersebut apabila tidak dikelola dengan benar akan menimbulkan
dampak negative terhadap lingkungan. Dalam melaksanakan penangann limbah terlebih dahulu diklasifikasikan
sumber atau komponen penyebab dampak negatif, maka penanganan limbah PT Madubaru dilakukan sebagai berikut:
1. Pengurangan debit limbah yang tercemar
Air buangan yang tidak tercemar atau sedikit tercemar yang terdiri dari air pendingin kondensor
vacuum filter
, air pendingin kondensor pan penguapan, air pendingin sublimator dan torong belerang, dan air pending mesin pabrik
dijadikan satu aliran menjadi air buangan. Air buangan ini nantinya masuk ke dalam IPAL PT Madubaru dan kemudian diolah sebelum dibuang ke sungai
pembuangan. 2.
Pengurangan intensitas pencemaran
a. Ampas
Ampas sisa yang dihasilkan tidka dibuang begtu saja, tetapi ampas masihbisa digunakan sebagai bahan bakar ketel, bahan baku kertas, dan
media pengembangan jamur. b.
Minyak Semua ceceran, bocoran dan tumpahan minyak harus dibersihkan secara
khusus, sehingga tidak masuk ke saluran atau selokan. Adapun cara pembersihannya dengan mengunakan ampas. Sedangkan tempat-tempat
yang merupakan sumber minyak gilingan, tangki residu, work shop, dibuat bak pemisah minyak sehingga diharapkan minyak tersebut tidak
terbawa libah sampai ke sungai pembuangan. c.
Blotong Untuk mencegah masuknya blotong ke limbah cair, maka semua saluran
disekitar unit penapisan diberi tutup permanent. Sedangkan blotongnya sendiri sudah dipergunakan untuk pupuk pada tegalan pasir.
3. Pengolahan Limbah
Dalam proses pengolahan atau produksi gula dan alkohol tentunya PT Madubaru juga memproduksi banyak limbah baik limbah dalam bentuk
padatan, cair maupun gas. Untuk itu PT Madubaru menerapkan pengolahan limbah agar lingkungan sekitar tidak terkontaminasi dengan limbah yang
diproduksi.
a. Bentuk padatan
1 Blotong
Blotong yang didapat dalam proses pemurnian nira direaksikan dengan zat organic. Blotong akan menjadi pupuk yang mengandung N, P, K.
2 Ampas tebu
Ampas tebu dapat digunakan sebagai bahan bakar pembangkit uap, bahan baku kertas dan media pengembangan jamur.
b. Cair
1 Limbah dari gula berupa tetesan dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku
alkohol. Pembuatan alkohol murni dengan cara memfermentasikan tetes dengan bakteri
Sacharomyces
. 2
Bocoran minyak pelumas Berasal dari stasiun gilingan yang ditampung di drum-drum kemudian
dimanfaatkan kembali sebagai minyak pelumas. 3
Vinasse slop Limbah ini merupakan hasil sampingan dari proses pembuatan gula.
Vinasse dapat mencemari air tanah dan memiliki bau yang sangat menyengat. Berasal dari stasiun destilasi dan dimanfaatkan untuk irigasi
pertanian karena mengandung N, P, dan K. c.
Gas Limbah gas yang dihasilkan adalah gas CO
2
. Gas CO
2
ini akan dilepaskan langsung ke lingkugan. Karena gas ini dapat diolah oleh tumbuh-tumbuhan
untuk bahan fotosintesis. Sehingga gas tidak diolah didalam pabrik.
4.3 Analisis Dampak LIngkungan