40 Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan tiga faktor yang
mendorong perempuan untuk menggunakan jilbab, antara lain:
4.3.1. Faktor Agama
Keluarga merupakan institusi yang paling penting pengaruhnya terhadap proses sosialisasi manusia. Hal ini dimungkinkan karena berbagai kondisi
yang dimiliki keluarga. Pertama, keluarga merupakan kelompok primer yang selalu tatap muka di antara anggotanya, sehingga dapat selalu mengikuti
perkembangan anggota-anggotanya. Kedua, orang tua mempunyai kondisi yang tinggi untuk mendidik anak-anaknya, sehingga menimbulkan hubungan
emosional – di mana hubungan ini sangat diperlukan dalam proses sosialisasi. Ketiga, adanya hubungan sosial yang tetap, maka dengan sendirinya orangtua
mempunyai peranan penting terhadap proses sosialisasi anak Narwoko, 2004 :92.
Individu memperoleh sosialisasi mengenai agama pertama kali dari keluarga. Hal ini juga berkaitan erat terhadap sikap seorang anak terhadap
pengatahuan agama yang ia dapat di dalam keluarganya. Salah satunya, nilai jilbab bagi perempuan muslim, yang memiliki nilai berbeda pada setiap
individu berdasarkan pengetahuan agamanya. Keluarga yang memiliki pengetahuan agama yang tinggi akan menjalankan setiap kewajiban yang ada
di dalam agama tersebut, seperti menggunakan jilbab untuk menutup aurat. Hal ini akan dijadikan budaya atau kebiasaan bagi anggota keluarga, sehingga
seorang perempuan muslim akan merasa memiliki kewajiban dalam menggunakan jilbab. Hal ini diungkapkan oleh informan Najwa 22 tahun
sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
41 “Memang mama pake jilbab, jadi anak-anak perempuannya
disuruh pake jilbab juga. Inspirasi saya juga dari mama, she’s all the precious”
Hal ini juga diungkapkan oleh informan, Yenni 24 tahun sebagai berikut:
“Di keluarga yang perempuannya rata-rata pake jilbab, tapi kalau aku pake waktu SMP”
Faktor agama mempengaruhi seseorang dalam memutuskan sesuatu, hal ini dilihat pada saat perempuan untuk menutup aurat sebagai kewajiban
beragama. Menutup aurat juga dapat menjaga diri seorang perempuan pikiran negatif orang lain. Hal ini diungkapkan oleh informan, Mita 23 tahun
sebagai berikut: “Jilbab juga berfungsi sebagai pelindung”
Hal yang sama diungkapkan oleh informan, Icho 24 tahun sebagai
berikut: “Selain memang karena kewajiban, menurut saya jilbab atau
hijab sebagai penutup aurat membuat wanita lebih aman dan menjauhkan dari pandangan-pandangan negatif dari orang
lain”
Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa jilbab merupakan kewajiban bagi perempuan muslimah untuk menutup aurat, fungsi
lain dari jilbab adalah sebagai menjaga perempuan dari pikiran negatif.
Universitas Sumatera Utara
42 Pengetahuan mengenai kewajiban untuk menutup aurat pertama kali
diperoleh seseorang dari keluarga.
4.3.2 Faktor Lingkungan