7
1.5 Defenisi Konsep
1.5.1 Makna Simbolik
Makna simbolik erat kaitannya dengan interaksionisme simbolik. Menurut Herbert Blummer, istilah interaksionisme simbolik merujuk pada sifat khas dari
interaksi antar manusia, yaitu manusia saling menerjemahkan dan mendefenisikan tindakannya. Interaksi bukan hanya reaksi belaka dari tindakan orang lain,
melainkan atas “makna” yang diberikan terhadap tindakan orang lain. Sedangkan interaksi tersebut biasanya diantarai oleh penggunaan simbol-simbol, interpretasi
atau dengan saling berusaha untuk memahami maksud dari tindakan masing- masing. Jadi dapat disimpulkan bahwa makna simbolik itu adalah suatu proses
percakapan pada diri sendiri tentang bagaimana seseorang itu memaknai, menginterpretasikan atau mendefinisikan sesuatu lalu kemudian memutuskan
bertindak dan berinteraksi dengan individu lain berdasarkan makna tersebut. Tindakan yang dihasilkan dari pemaknaan simbol tersebut merupakan karakeristik
khusus dalam tindakan sosial itu sendiri dan proses sosialisasi. Dalam interaksionisme simbolik, seseorang memberikan informasi hasil
dari pemaknaan simbol dari perspektifnya kepada orang lain. Dan orang-orang yang menerima informasi tersebut bisa jadi akan memiliki perspektif lain dalam
memaknai informasi yang disampaikan oktor pertama tadi. Dengan kata lain aktor akan terlibat dalam proses saling mempengaruhi tindakan sosial.
1.5.2 Jilbab
Secara etimologis jilbab berasal dari bahasa Arab “jalaba” yang berarti menghimpun atau membawa. Istilah jilbab digunakan di negera-negara
berpenduduk muslim yang lainnya sebagai jenis pakaian dengan penamaan yang
Universitas Sumatera Utara
8 berbeda-beda. Di India disebut chador, di India dan Pakistan disebut pardeh, di
Libya milayat, di Irak abaya, di Turki charshaf, dan tudung di Malaysia. Sementara di negara Arab-Afrika disebut hijab.
Di Indonesia, penggunaan kata “jilbab” digunakan secara luas sebagai busana kerudung yang menutupi sebagian kepala perempuan rambut dan leher
yang dirangkai dengan baju yang menutupi tubuh kecuali telapak tangan dan kaki. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka cetakan ke-7
tahun 1984 belum ada kata jilbab, kata yang digunakan adalah kata yang belum populer saat itu yaitu hijab yang merujuk pada kain penutup aurat bagi perempuan
muslim. Namun dalam kosakata KBBI tahun 1990, jilbab merupakan kerudung lebar yang dipakai perempuan muslim untuk menutupi kepala dan leher sampai ke
dada. Kesimpulannya, hijab merupakan pakaian yang menutupi bagian tubuh aurat perempuan secara keseluruhan, sedangkan jilbab merupakan kain yang
menutupi bagian kepala, rambut, leher hingga ke dada.
1.5.3 Komunitas Sosial