32
4.1.3.2 Interaksi Sosial dalam Komunitas Hijabers
Dalam sebuah komunitas selalu ada interaksi, begitu juga dalam komunitas hijabers ini. Meskipun jumlah anggotanya cukup banyak namun
tidak selalu ada dalam setiap kegiatan komunitas ini. Menurut Icho, hanya sedikit yang benar-benar ingin bergabung, sebagian hanya sekedar ikut-
ikutan, terkadang hanya ikut dalam sekali pengajian lalu selanjutnya tidak pernah muncul lagi. Jadi tidak heran apabila anggota yang lain ada yang tidak
kenal atau lupa, meskipun disetiap pertemuan ada sesi perkenalan jika ada anggota baru. Tetapi banyak juga yang benar-benar ingin bergabung,
menambah pengalaman dan kenalan, hingga di luar kegiatan komunitas pun masih sering bertemu dan menjadi akrab dengan para pegurus maupun
anggota lainnya. Mereka-mereka yang sudah akrab dan mengakrabkan diri ini suka berkumpul diluar meski tidak di kegiatan komunitas, mereka sering
janjian hang out di mall-mall, restoran atau cafe-cafe kalangan menengah ke atas, hanya untuk sekedar makan siang atau ngopi-ngopi sambil ngobrol.
4.1.4 Lokasi
Komunitas ini belum memiliki base camp atau kantor, sehingga tiap pengajian dilakukan dari rumah ke rumah para anggotanya. Namun rumah
ketuanya, Icho, yang terletak di kawasan Medan Johor sering dijadikan tempat berkumpul. Sedangkan untuk kegiatan lainnya diluar pengajian,
mereka adakan di pendopo atau kampus-kampus, aula bahkan hotel jika acaranya acara besar seperti seminar.
Universitas Sumatera Utara
33
4.2 Profil Informan
Profil informan dalam penelitian ini merupakan perempuan berjilbab yang tergabung dalam satu komunitas hijabers di kota Medan ini. Berikut adalah daftar
anggota komunitas hijaber yang menjadi informan dalam penelitian ini:
1. Icho Farah
Icho adalah seorang wanita lajang berusia 24 tahun yang berprofesi sebagai seorang konsultan di sebuah bisnis MLM produk kecantikan. Ketika
ditemui dirumahnya yang berada di Jalan Karya Kasih, kecamatan Medan Johor, yaitu di komplek Bukit Johor Mas, dia tidak sedang mengenakan jilbab
namun memakai pakaian sopan, celana jeans dan kaus lengan panjang warna abu-abu. Setelah membukakan pintu pagar dia langsung menyodorkan tangan
memperkenalkan diri dengan ramah, lalu langsung menggiring saya masuk lewat pintu belakang dan naik ke lantai 2, ketika melewati dapur dia bicara
sebentar dengan asisten rumah tangganya agar membuatkan minuman buat kami. Tiba di atas dia menyuruh penulis duduk sembari menunggunya yang
kemudian masuk kekamarnya sebentar. Saat diperhatikan tampaknya dia baru selesai mandi, wajahnya terlihat segar natural tanpa make up, rambutnya
masih agak sedikit basah, dan harum sekali. Pada pertemuan pertama ini jelas penulis sangat terkesan dengan
rumahnya yang bagus dan mewah, yang paling utama terkesan dengan sosok informannya yg baik dan ramah. Wanita berbehel ini cantik sekali, tampak
jauh lebih muda dari usia sebenarnya, tubuhnya mungil, kulitnya putih, alisnya tebal, dan rambutnya hitam panjang sepunggung. Meski agak pendiam, tapi
saat berbicara ia terlihat dewasa dan pintar, tidak ada kesulitan saat interview.
Universitas Sumatera Utara